2593 Rema : Hidup Kita Sangat Berharga
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan malam ini diambil dari :
*Mazmur 8 : 4-5* apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat
Dengan tema:
*Hidup Kita Sangat Berharga*
Saudaraku kekasih Kristus, mari kita renungkan firman ini dengan kerendahan hati, dan meletakkan akal budi di belakang sehingga Roh Kudus yang di depan menguasai kita.
Harga dari hidup kita sangat bergantung dimana kita berada dan ada di tangan siapa kita ini. Bila kita sudah dibeli dengan harga yang mahal oleh darah Tuhan Yesus maka tentunya tangan Tuhan Yesus tak akan melepaskan kita.
Sama seperti ketika kita memiliki barang yang berharga yang diperoleh dengan susah payah, pasti barang itu akan dijaga dengan baik, dirawat dan diletakkan di tempat yang baik, kalau barang tersebut hilang, pasti akan dicari sampai dapat. Itulah gambaran rasa kepemilikan Allah pada manusia ciptaanNYA.
Dalam ayat nats diatas, dinyatakan bahwa siapapun kita dan seperti apapun kita, Tuhan Yesus tetap akan mengingat dan mengindahkan, bahkan dibuat hampir sama dengan Tuhan Yesus dan dimahkotai kemuliaan dan hormat.
Bahkan kita dilukis di telapak tangan Allah, dijadikan biji mataNYA
*Yesaya 49:16* Lihat, Aku telah *melukiskan engkau di telapak tangan-Ku*; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku.
Sungguh kita sangat berharga, lalu siapa diantara kita yang tidak bersedia diberlakukan seperti itu oleh Allah Pencipta langit dan bumi, padahal kita ini manusia yang penuh dosa dan cemar.
*Lukas 12 : 28* Jadi, jika rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api *demikian didandani Allah, terlebih lagi kamu*, hai orang yang kurang percaya!
Namun sayang penyataan Allah ini seringkali dilupakan atau tidak ditanggapi dengan baik tetapi terus menikmati hidup dalam gelimang dosa. Dan akibat dari hidup yang bergelimang dosa, adalah hidup tidak damai, sikap yang kurang baik kepada anggota keluarga atau teman dan kerabat, ingin dihormati daripada menghormati, tidak mau mengampuni dan banyak hal lain yang menyebabkan orang lain sakit hati bahkan hati
Bapa terluka.
Bila hidup dalam gemilang dosa ini kita lakukan terus menerus maka kita seperti pepatah dalam Bahasa Indonesia : *bagai kacang lupa kulitnya* yang berarti orang yang dahulunya miskin setelah menjadi kaya lupa akan asal usulnya. Seseorang yang menjadi sombong, tidak tahu diri dan lupa akan asal usulnya.
Kita sudah mengetahui bahwa Tuhan Yesus mengorbankan nyawaNYA untuk kita, sesuatu yang paling berharga dalam hidup kemanusiaanNYA, untuk menyelamatkan kita manusia berdosa, maka patutlah kita berjuang memenuhi harapan Sang Pencipta sebagai ciptaan yang hampir sama dengan Tuhan Yesus untuk dimahkotai kemuliaan dan hormat.
Karena itu marilah kita membudayakan pertobatan dan hidup dalam kekudusan serta menyatakan hasilnya dengan hidup berbuah Roh :
*Galatia 5 : 22-23a* tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.
Sehingga pada akhirnya Tuhan Yesus memuji kita :
*Matius 25 : 21* Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Selamat malam, selamat beristirahat.
Tuhan Yesus memberkati. Amin.
Salam kasih
*PD Imanuel Jakarta*
Lilies
*Mazmur 8 : 4-5* apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat
Dengan tema:
*Hidup Kita Sangat Berharga*
Saudaraku kekasih Kristus, mari kita renungkan firman ini dengan kerendahan hati, dan meletakkan akal budi di belakang sehingga Roh Kudus yang di depan menguasai kita.
Harga dari hidup kita sangat bergantung dimana kita berada dan ada di tangan siapa kita ini. Bila kita sudah dibeli dengan harga yang mahal oleh darah Tuhan Yesus maka tentunya tangan Tuhan Yesus tak akan melepaskan kita.
Sama seperti ketika kita memiliki barang yang berharga yang diperoleh dengan susah payah, pasti barang itu akan dijaga dengan baik, dirawat dan diletakkan di tempat yang baik, kalau barang tersebut hilang, pasti akan dicari sampai dapat. Itulah gambaran rasa kepemilikan Allah pada manusia ciptaanNYA.
Dalam ayat nats diatas, dinyatakan bahwa siapapun kita dan seperti apapun kita, Tuhan Yesus tetap akan mengingat dan mengindahkan, bahkan dibuat hampir sama dengan Tuhan Yesus dan dimahkotai kemuliaan dan hormat.
Bahkan kita dilukis di telapak tangan Allah, dijadikan biji mataNYA
*Yesaya 49:16* Lihat, Aku telah *melukiskan engkau di telapak tangan-Ku*; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku.
Sungguh kita sangat berharga, lalu siapa diantara kita yang tidak bersedia diberlakukan seperti itu oleh Allah Pencipta langit dan bumi, padahal kita ini manusia yang penuh dosa dan cemar.
*Lukas 12 : 28* Jadi, jika rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api *demikian didandani Allah, terlebih lagi kamu*, hai orang yang kurang percaya!
Namun sayang penyataan Allah ini seringkali dilupakan atau tidak ditanggapi dengan baik tetapi terus menikmati hidup dalam gelimang dosa. Dan akibat dari hidup yang bergelimang dosa, adalah hidup tidak damai, sikap yang kurang baik kepada anggota keluarga atau teman dan kerabat, ingin dihormati daripada menghormati, tidak mau mengampuni dan banyak hal lain yang menyebabkan orang lain sakit hati bahkan hati
Bapa terluka.
Bila hidup dalam gemilang dosa ini kita lakukan terus menerus maka kita seperti pepatah dalam Bahasa Indonesia : *bagai kacang lupa kulitnya* yang berarti orang yang dahulunya miskin setelah menjadi kaya lupa akan asal usulnya. Seseorang yang menjadi sombong, tidak tahu diri dan lupa akan asal usulnya.
Kita sudah mengetahui bahwa Tuhan Yesus mengorbankan nyawaNYA untuk kita, sesuatu yang paling berharga dalam hidup kemanusiaanNYA, untuk menyelamatkan kita manusia berdosa, maka patutlah kita berjuang memenuhi harapan Sang Pencipta sebagai ciptaan yang hampir sama dengan Tuhan Yesus untuk dimahkotai kemuliaan dan hormat.
Karena itu marilah kita membudayakan pertobatan dan hidup dalam kekudusan serta menyatakan hasilnya dengan hidup berbuah Roh :
*Galatia 5 : 22-23a* tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.
Sehingga pada akhirnya Tuhan Yesus memuji kita :
*Matius 25 : 21* Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Selamat malam, selamat beristirahat.
Tuhan Yesus memberkati. Amin.
Salam kasih
*PD Imanuel Jakarta*
Lilies
Komentar
Posting Komentar