2560 Regi : Jangan melihat manusia
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.
Kekasih Kristus, renungan pagi ini didasarkan pada firman Tuhan :
*Kolose 3:23-25 (TB)* *Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia*.
Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya.
Barangsiapa berbuat kesalahan, ia akan menanggung kesalahannya itu, karena Tuhan tidak memandang orang.
Dengan tema:
*Jangan melihat manusia*
*Bapa segala sumber hikmat, berikan belas kasih MU padaku dengan setetes curahan kasih Roh Kudus MU, agar aku KAU mengertikan tentang firmanMU itu, untuk menjadi terang dan kekuatan dalam hidupku, amin*
Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, sering dalam hidup kita mengalami kekecewaan dan kepahitan hati, karena apa yang kita inginkan tidak sesuai harapan, demikian juga dalam melakukan proyek kasih atau tugas pelayanan banyak membuat hati kecewa ketika tidak seperti yang diinginkan.
Kenapa hal ini terjadi? Karena kita melakukan hanya secara daging, hanya melihat manusianya bahkan kita ingin menang sendiri, merasa diri paling benar orang lain yang salah dan banyak hal yang membuat batu sandungan, sehingga kecewa dan bisa-bisa meninggalkan kegiatan pelayanan atau proyek kasih karena merasa sudah tidak cocok dengan hati, jadi genaplah apa yang difirmankan dalam
*Amsal 16:2 (TB)* Segala jalan orang adalah bersih menurut pandangannya sendiri*, tetapi TUHANlah yang menguji hati.
Inilah yang menjadikan diri ini tidak bisa menganggap orang lain lebih utama dari diri sendiri, yang akhirnya hanya kesombongan , tinggi hati,minta dihormati, dihargai dan pujian sia-sia yang diinginkan.
Jika hal ini yang menguasai hati dan pikiran kita, maka hidup ini akan jauh dari sukacita dan damai sejahtera, karena apa yang kita lakukan tidak memandang dan untuk kemuliaan Tuhan Yesus tapi hanya diri sendiri yang ingin dipuja ,diagungkan dan disanjung.
Maka hal ini akan menjadi kekejian bagi Tuhan Yesus dan pada akhirnya kitapun akan ditolak, walau menurut pandangan atau hati kita bahwa kita sudah bekerja dalam pekerjaan Kristus, mengabarkan firmanNya ataupun sudah melakukan perbuatan ajaib dalam Yesus, mengusir setan, menyembuhkan orang sakit dan pekerjaan mujizat lainnya.
*Matius 7:22-23 (TB)* Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Mengapa demikian?
Karena kita melakukannya bukan untuk kemuliaan Tuhan Yesus.
Ingat sekali lagi jika pelayanan kasih dilakukan hanya melihat orang dan bukan untuk kemuliaan Kristus pasti tidak akan mendatangkan damai sejahtera Kristus.
Karena itu dalam pelayanan kasih mari tanamkan dalam hati pikiran dan roh kita sebagaimana dalam
*Filipi 2:2-4 (TB)* karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: *hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan,
dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia.* *Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri*;
dan *janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.*
Karena itu mari bangun komitmen bersama dalam pelayanan kasih jangan ada keterpaksaan dan lakukan semuanya dengan tidak bersungut-sungut dan berbantahan,tapi lakukan dengan ketulusan, kerendahan hati dan berusaha memahami kesulitan atau masalah orang lain supaya kita tidak beraib dan bernoda
*Filipi 2:14-15 (TB)* Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan,
supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, *sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia*,
Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus inilah yang Allah kehendaki, supaya kita bercahaya ditengah tengah orang yang tidak mengenal Kristus, terlebih lagi agar harta dan mahkota surgawi yang disediakan bagi kita tidak hilang atau diambil orang lain.
Karena itu proses untuk memahami, mengerti dan menganggap orang lain lebih utama dari diri sendiri harus terus dilatih dengan terus memandang apapun yang aku perbuat biarlah semua itu hanya untuk kemuliaan Kristus supaya setelah aku mengabarkan Injil tidak ditolak oleh Kristus.
*1 Korintus 9:27 (TB)* Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.
Ingat Allah adalah Roh, jadi kalau akal budi dan kedagingan lebih menguasai hati pikiran dan roh kita maka hal itu akan menjadikan kecewa karena ingat apa yang difirmankan dalam
*Roma 8:8 (TB)* Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah.
Sangat jelas apa yang menjadi pikiran, rencana, angan kita belum tentu benar atau seturut dengan rencana Allah, apalagi jika kehidupan kita tidak dikuasai Roh Allah pasti kita tidak akan berkenan pada Nya, karena itu lebih baik kita merendahkan diri dihadapan Allah, merasa tidak dapat berbuat apa-apa tanpa pertolongan dan kasih Allah.
Jangan merasa bisa, paling ngerti , paling mampu itu akan membawa kepada kesombongan dan tinggi hati.
Selamat instrospeksi diri dan selamat beraktifitas, undang Roh Kudus untuk menuntut dan membimbing kita di dalam jalan kebenaran dan kekudusan Nya.
Tuhan Yesus memberkati, Amin.
*PD AUTOPIA MALANG*
Wibisono
Kekasih Kristus, renungan pagi ini didasarkan pada firman Tuhan :
*Kolose 3:23-25 (TB)* *Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia*.
Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya.
Barangsiapa berbuat kesalahan, ia akan menanggung kesalahannya itu, karena Tuhan tidak memandang orang.
Dengan tema:
*Jangan melihat manusia*
*Bapa segala sumber hikmat, berikan belas kasih MU padaku dengan setetes curahan kasih Roh Kudus MU, agar aku KAU mengertikan tentang firmanMU itu, untuk menjadi terang dan kekuatan dalam hidupku, amin*
Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, sering dalam hidup kita mengalami kekecewaan dan kepahitan hati, karena apa yang kita inginkan tidak sesuai harapan, demikian juga dalam melakukan proyek kasih atau tugas pelayanan banyak membuat hati kecewa ketika tidak seperti yang diinginkan.
Kenapa hal ini terjadi? Karena kita melakukan hanya secara daging, hanya melihat manusianya bahkan kita ingin menang sendiri, merasa diri paling benar orang lain yang salah dan banyak hal yang membuat batu sandungan, sehingga kecewa dan bisa-bisa meninggalkan kegiatan pelayanan atau proyek kasih karena merasa sudah tidak cocok dengan hati, jadi genaplah apa yang difirmankan dalam
*Amsal 16:2 (TB)* Segala jalan orang adalah bersih menurut pandangannya sendiri*, tetapi TUHANlah yang menguji hati.
Inilah yang menjadikan diri ini tidak bisa menganggap orang lain lebih utama dari diri sendiri, yang akhirnya hanya kesombongan , tinggi hati,minta dihormati, dihargai dan pujian sia-sia yang diinginkan.
Jika hal ini yang menguasai hati dan pikiran kita, maka hidup ini akan jauh dari sukacita dan damai sejahtera, karena apa yang kita lakukan tidak memandang dan untuk kemuliaan Tuhan Yesus tapi hanya diri sendiri yang ingin dipuja ,diagungkan dan disanjung.
Maka hal ini akan menjadi kekejian bagi Tuhan Yesus dan pada akhirnya kitapun akan ditolak, walau menurut pandangan atau hati kita bahwa kita sudah bekerja dalam pekerjaan Kristus, mengabarkan firmanNya ataupun sudah melakukan perbuatan ajaib dalam Yesus, mengusir setan, menyembuhkan orang sakit dan pekerjaan mujizat lainnya.
*Matius 7:22-23 (TB)* Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Mengapa demikian?
Karena kita melakukannya bukan untuk kemuliaan Tuhan Yesus.
Ingat sekali lagi jika pelayanan kasih dilakukan hanya melihat orang dan bukan untuk kemuliaan Kristus pasti tidak akan mendatangkan damai sejahtera Kristus.
Karena itu dalam pelayanan kasih mari tanamkan dalam hati pikiran dan roh kita sebagaimana dalam
*Filipi 2:2-4 (TB)* karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: *hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan,
dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia.* *Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri*;
dan *janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.*
Karena itu mari bangun komitmen bersama dalam pelayanan kasih jangan ada keterpaksaan dan lakukan semuanya dengan tidak bersungut-sungut dan berbantahan,tapi lakukan dengan ketulusan, kerendahan hati dan berusaha memahami kesulitan atau masalah orang lain supaya kita tidak beraib dan bernoda
*Filipi 2:14-15 (TB)* Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan,
supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, *sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia*,
Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus inilah yang Allah kehendaki, supaya kita bercahaya ditengah tengah orang yang tidak mengenal Kristus, terlebih lagi agar harta dan mahkota surgawi yang disediakan bagi kita tidak hilang atau diambil orang lain.
Karena itu proses untuk memahami, mengerti dan menganggap orang lain lebih utama dari diri sendiri harus terus dilatih dengan terus memandang apapun yang aku perbuat biarlah semua itu hanya untuk kemuliaan Kristus supaya setelah aku mengabarkan Injil tidak ditolak oleh Kristus.
*1 Korintus 9:27 (TB)* Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.
Ingat Allah adalah Roh, jadi kalau akal budi dan kedagingan lebih menguasai hati pikiran dan roh kita maka hal itu akan menjadikan kecewa karena ingat apa yang difirmankan dalam
*Roma 8:8 (TB)* Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah.
Sangat jelas apa yang menjadi pikiran, rencana, angan kita belum tentu benar atau seturut dengan rencana Allah, apalagi jika kehidupan kita tidak dikuasai Roh Allah pasti kita tidak akan berkenan pada Nya, karena itu lebih baik kita merendahkan diri dihadapan Allah, merasa tidak dapat berbuat apa-apa tanpa pertolongan dan kasih Allah.
Jangan merasa bisa, paling ngerti , paling mampu itu akan membawa kepada kesombongan dan tinggi hati.
Selamat instrospeksi diri dan selamat beraktifitas, undang Roh Kudus untuk menuntut dan membimbing kita di dalam jalan kebenaran dan kekudusan Nya.
Tuhan Yesus memberkati, Amin.
*PD AUTOPIA MALANG*
Wibisono
Komentar
Posting Komentar