2569 Rema : TIDAK TAKUT KARENA BAPA MEMBERSAMAI KITA

Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach

Renungan malam  ini bertema:

*TIDAK TAKUT KARENA BAPA MEMBERSAMAI KITA*

Dasar firmanNya dari

*Yesaya 41:10* (TB) Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.


Saudaraku kekasih Kristus,
Anak lelaki kecil sekitar 4 th sedang berada di boncengan sepeda yang khusus dibuat untuk uji nyali. Semacam kereta pas tubuh untuk duduk anak kecil. Dibuat dari kotak tahan banting, dilengkapi dengan semacam  kaca dan jejaring sehingga ia bisa melihat keluar dengan leluasa. Alat ini beroda satu dan dikaitkan di belakang sepeda gunung. Ketika seseorang mengendarai sepeda gunung dengan jalan yang bergelombang, alat ini pun seolah terbanting-banting. Melewati jalan setapak di hutan, berjumpalitan di jalanan, sungai dangkal, dan terakhir finish pada papan peluncur yang melengkung sepertiga  lingkaran sehingga benar-benar menegangkan. Namun, si anak justru tertawa-tawa bahkan berteriak-teriak kegirangan mengikuti setiap gerakannya: diayun, diguncang, dibanting, bahkan dijungkirbalikkan di angkasa.

Ketika ditanya seseorang tentang perasaan takutnya, dia menjawab dengan  _gemblelengan_ : “Saya senang, luar biasa!” “Mengapa kamu tidak takut?” “Karena ayah yang membawa saya. Lagian  alat ini dirancang agar saya selamat, so.. mengapa takut?”

Nah, Saudaraku, bukankah kita pun seperti anak kecil itu? Harusnya kita bersukacita saat perjalanan dan pengalaman hidup kita mengalami hempasan berupa apa pun juga. Pergumulan, sakit-penyakit, aneka permasalahan yang mendera merupakan bentuk dari goncangan yang tidak menutup kemungkinan bisa menggoyahkan iman kita. Namun, kita harus ingat pesan-Nya:

*Filipi 4:4* (TB) Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!


Karena kita tahu bahwa Bapa kitalah yang  berada di depan kita sehingga sekalipun jalanan bergoncang, berkelok, berbelit, beronak duri, kita akan aman di dalam genggaman kasih-Nya. Bapa tidak pernah menegakan kita, bahkan melatih kita bagaikan rajawali yang menggoyangbangkitkan isi sarang.

*Ulangan 32:11* (TB) Laksana rajawali menggoyangbangkitkan isi sarangnya melayang-layang di atas anak-anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor dan mendukungnya di atas kepaknya.


Kita tidak pernah ditegakan-Nya karena kita ini biji mata-Nya!

*Ulangan 32:10b* (TB) dikelilingi-Nya dia dan diawasi-Nya sebagai biji mata-Nya.

Karena itu, seharusnya kita yakin bahwa kesulitan dalam perjalanan hidup itu adalah ujian ketangguhan bagi kita dan ada upah yang menanti kita!

*1 Korintus 3: 14* (TB) Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah.


Sama seperti pesan hamba-Nya yang masih terngiang di telinga saya untuk putri terkasih kita yang telah dipanggil-Nya pulang adalah, “Jangan takut!”  Sekali lagi pesan tersirat-Nya, kita tidak boleh takut menghadapi badai kehidupan ini karena Tuhan Yesus membersamai kita.

Haleluya, Tuhan Yesus memberkati. Amin.

*PD AUTOPIA MALANG*
Ninik SR

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR