2544 Regi : PERCAYA WALAU TAK MENGERTI
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.
Saudara terkasih, mari merenungkan Firman ini.
*Kejadian 12:4* (TB)
*Lalu pergilah Abram seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya, dan Lot pun ikut bersama-sama dengan dia; Abram berumur tujuh puluh lima tahun, ketika ia berangkat dari Haran.*
*Kejadian 22:3* (TB)
*Keesokan harinya pagi-pagi bangunlah Abraham, ia memasang pelana keledainya dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya; ia membelah juga kayu untuk korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya.*
Dengan tema:
*PERCAYA WALAU TAK MENGERTI*
Setidaknya 2 kali dalam kehidupan Abraham, Allah memerintahkan sesuatu yang "tidak masuk akal" secara akal manusia.
Yang pertama ketika Allah memerintahkan Abraham keluar dari negerinya, dimana selama tujuh puluh lima tahun Abraham sudah menetap dengan nyaman. Yang kedua, yang lebih "ngeri", Abraham diminta untuk menyerahkan anak tunggalnya sebagai korban persembahan kepada Allah.
Mungkin, bagi kita yang membaca perikop itu (Kejadian 22) saat ini menganggap bahwa hal itu biasa-biasa saja. Tapi, bila kita benar-benar menghayati perintah Allah pada Abraham itu, pasti akan banyak timbul tanda tanya.
Kita tahu bagaimana sejarahnya Abraham menanti-nantikan kehadiran Ishak. Menunggu selama 25 tahun..! bukan waktu yang singkat.. Dan, ketika sudah diberi, oleh Allah diminta lagi..
Bukan hal yang mudah bagi kita yang hidup di jaman ini bila perintah yang sama diberikan kepada kita. Pasti akan timbul sungut-sungut dan akan menyalahkan Allah.
Tetapi, Abraham berbeda..!
Pada dua hal di atas, ada satu keunggulan Abraham yang luar biasa. Tak ada negosiasi. Abraham menerima perintah Allah tanpa syarat..!
Dan yang jauh lebih penting, Abraham melakukannya.. Bukan hanya mendengar, paham lalu mengabaikan, tetapi Abraham melakukannya tepat seperti yang diperintahkan Allah. Abraham benar-benar tidak menunggu mengerti baru yakin/percaya kepada Allah, tapi Abraham percaya penuh bahwa Allah sanggup melakukan segala sesuatu, sekalipun dia belum mengerti apa rencana Allah baginya.
*Roma 4:20-21* (TB)
*Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah,*
*dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan.*
Mempercayai sesuatu yang tidak kita mengerti sebelumnya adalah hal yang sangat sulit. Abraham tidak mengerti apa yang akan terjadi ketika dia meninggalkan tanah kelahirannya dan melakukan perjalanan tanpa mengetahui tujuannya. Namun, Abraham melakukannya..
Tanpa membantah,tanpa negosiasi.
Hal itulah yang diperkenan Allah.
Sama dengan yang difirmankan Tuhan Yesus dalam ayat ini..
*Yohanes 20:29* (TB)
*Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."*
Mari berjuang membangun iman percaya seperti Abraham, tidak menunggu mengerti baru percaya.
Seperti juga yang Paulus katakan.
*2 Korintus 5:7* (TB)
— *sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat* —
Selamat pagi, Selamat beribadah.
Tetap Bersemangat!
Tuhan Yesus memberkati.Amin
*PD AUTOPIA MALANG*
```hasannysantoso```
Saudara terkasih, mari merenungkan Firman ini.
*Kejadian 12:4* (TB)
*Lalu pergilah Abram seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya, dan Lot pun ikut bersama-sama dengan dia; Abram berumur tujuh puluh lima tahun, ketika ia berangkat dari Haran.*
*Kejadian 22:3* (TB)
*Keesokan harinya pagi-pagi bangunlah Abraham, ia memasang pelana keledainya dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya; ia membelah juga kayu untuk korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya.*
Dengan tema:
*PERCAYA WALAU TAK MENGERTI*
Setidaknya 2 kali dalam kehidupan Abraham, Allah memerintahkan sesuatu yang "tidak masuk akal" secara akal manusia.
Yang pertama ketika Allah memerintahkan Abraham keluar dari negerinya, dimana selama tujuh puluh lima tahun Abraham sudah menetap dengan nyaman. Yang kedua, yang lebih "ngeri", Abraham diminta untuk menyerahkan anak tunggalnya sebagai korban persembahan kepada Allah.
Mungkin, bagi kita yang membaca perikop itu (Kejadian 22) saat ini menganggap bahwa hal itu biasa-biasa saja. Tapi, bila kita benar-benar menghayati perintah Allah pada Abraham itu, pasti akan banyak timbul tanda tanya.
Kita tahu bagaimana sejarahnya Abraham menanti-nantikan kehadiran Ishak. Menunggu selama 25 tahun..! bukan waktu yang singkat.. Dan, ketika sudah diberi, oleh Allah diminta lagi..
Bukan hal yang mudah bagi kita yang hidup di jaman ini bila perintah yang sama diberikan kepada kita. Pasti akan timbul sungut-sungut dan akan menyalahkan Allah.
Tetapi, Abraham berbeda..!
Pada dua hal di atas, ada satu keunggulan Abraham yang luar biasa. Tak ada negosiasi. Abraham menerima perintah Allah tanpa syarat..!
Dan yang jauh lebih penting, Abraham melakukannya.. Bukan hanya mendengar, paham lalu mengabaikan, tetapi Abraham melakukannya tepat seperti yang diperintahkan Allah. Abraham benar-benar tidak menunggu mengerti baru yakin/percaya kepada Allah, tapi Abraham percaya penuh bahwa Allah sanggup melakukan segala sesuatu, sekalipun dia belum mengerti apa rencana Allah baginya.
*Roma 4:20-21* (TB)
*Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah,*
*dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan.*
Mempercayai sesuatu yang tidak kita mengerti sebelumnya adalah hal yang sangat sulit. Abraham tidak mengerti apa yang akan terjadi ketika dia meninggalkan tanah kelahirannya dan melakukan perjalanan tanpa mengetahui tujuannya. Namun, Abraham melakukannya..
Tanpa membantah,tanpa negosiasi.
Hal itulah yang diperkenan Allah.
Sama dengan yang difirmankan Tuhan Yesus dalam ayat ini..
*Yohanes 20:29* (TB)
*Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."*
Mari berjuang membangun iman percaya seperti Abraham, tidak menunggu mengerti baru percaya.
Seperti juga yang Paulus katakan.
*2 Korintus 5:7* (TB)
— *sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat* —
Selamat pagi, Selamat beribadah.
Tetap Bersemangat!
Tuhan Yesus memberkati.Amin
*PD AUTOPIA MALANG*
```hasannysantoso```
Komentar
Posting Komentar