2565 Rema : Teladan dalam Kasih, Kesetiaan dan Kesucian
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan malam ini diambil dari :
*1 Timotius 4:12* Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.
Dengan tema:
*Teladan dalam Kasih, Kesetiaan dan Kesucian*
Saudaraku kekasih Kristus, teladan berarti sesuatu yang patut ditiru atau baik untuk dicontoh, dan untuk dapat ditiru dan dicontoh, maka kita harus melihat diri kita terlebih dahulu, apakah sudah pantas kita menjadi teladan?
Untuk menuntun pada perenungan pribadi, mari kita telaah hal-hal sebagai berikut :
Mengapa kita sebagai anak Allah harus menjadi teladan?
1. Karena kita anak Raja diraja, penguasa langit bumi, maka Tuhan Yesus meminta kita menjadi serupa (mirip) dengan Bapa kita Sang Penguasa itu. Bila kita adalah anak seorang terkenal tentu kemanapun, apapun dan bagaimanapun akan menjadi sorotan bagi banyak orang. Bukankah itu berarti kita harus menjaga diri dan lebih dari itu secara otomatis harus menjadi teladan baik bagi banyak orang.
2. Karena adanya Rencana Agung Tuhan Yesus bagi isi dunia ini, yaitu karya penyelamatan bagi seluruh umat ciptaan Allah. Rencana ini akan terlaksana melalu setiap orang yang bersedia diutus menjadi utusanNYA. Dan seorang utusan yang baik harus meneladani yang mengutus sehingga tidak menjadi penghambat bagi orang lain melihat dan merasakan kasihNYA.
Dari dua hal diatas dan sesuai ayat nats diatas, apa yang menjadi bekal bagi anak-anak Allah agar menjadi teladan ?
1. Melakukan segala sesuatu dengan tulus (sungguh-sungguh dan segenap hati) :
*Kolose 3:23*. Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
2. Bersedia melaksanakan buah Roh, karena itulah pribadi Allah yang hakiki dan buah itu tidak berubah tetapi tetap, konsisten tidak diombang ambingkan oleh rupa-rupa pengajaran.
*Yohanes 15 : 16* Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan *buahmu itu tetap*, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku,diberikan-Nya kepadamu.
Dan pengutusan ini tidak terbatas pada kedewasaan seseorang menurut ukuran umur tapi tak terbatas, bahkan seperti pada PD Autopia, anak-anak kecilpun sudah diberkati dan diutus oleh Tuhan Yesus.
Karena itu marilah kita berbenah dan bersiap diri selalu agar kita selalu menjadi teladan dalam perkataan, perbuatan dan buah pemikiran di segala cuaca kehidupan kita dan di segala waktu, tempat dan umur, agar karya penyelamatan Allah bisa menjangkau banyak jiwa.
Tuhan Yesus Amin
Salam kasih
*PD Imanuel Jakarta*
Lilies
*1 Timotius 4:12* Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.
Dengan tema:
*Teladan dalam Kasih, Kesetiaan dan Kesucian*
Saudaraku kekasih Kristus, teladan berarti sesuatu yang patut ditiru atau baik untuk dicontoh, dan untuk dapat ditiru dan dicontoh, maka kita harus melihat diri kita terlebih dahulu, apakah sudah pantas kita menjadi teladan?
Untuk menuntun pada perenungan pribadi, mari kita telaah hal-hal sebagai berikut :
Mengapa kita sebagai anak Allah harus menjadi teladan?
1. Karena kita anak Raja diraja, penguasa langit bumi, maka Tuhan Yesus meminta kita menjadi serupa (mirip) dengan Bapa kita Sang Penguasa itu. Bila kita adalah anak seorang terkenal tentu kemanapun, apapun dan bagaimanapun akan menjadi sorotan bagi banyak orang. Bukankah itu berarti kita harus menjaga diri dan lebih dari itu secara otomatis harus menjadi teladan baik bagi banyak orang.
2. Karena adanya Rencana Agung Tuhan Yesus bagi isi dunia ini, yaitu karya penyelamatan bagi seluruh umat ciptaan Allah. Rencana ini akan terlaksana melalu setiap orang yang bersedia diutus menjadi utusanNYA. Dan seorang utusan yang baik harus meneladani yang mengutus sehingga tidak menjadi penghambat bagi orang lain melihat dan merasakan kasihNYA.
Dari dua hal diatas dan sesuai ayat nats diatas, apa yang menjadi bekal bagi anak-anak Allah agar menjadi teladan ?
1. Melakukan segala sesuatu dengan tulus (sungguh-sungguh dan segenap hati) :
*Kolose 3:23*. Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
2. Bersedia melaksanakan buah Roh, karena itulah pribadi Allah yang hakiki dan buah itu tidak berubah tetapi tetap, konsisten tidak diombang ambingkan oleh rupa-rupa pengajaran.
*Yohanes 15 : 16* Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan *buahmu itu tetap*, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku,diberikan-Nya kepadamu.
Dan pengutusan ini tidak terbatas pada kedewasaan seseorang menurut ukuran umur tapi tak terbatas, bahkan seperti pada PD Autopia, anak-anak kecilpun sudah diberkati dan diutus oleh Tuhan Yesus.
Karena itu marilah kita berbenah dan bersiap diri selalu agar kita selalu menjadi teladan dalam perkataan, perbuatan dan buah pemikiran di segala cuaca kehidupan kita dan di segala waktu, tempat dan umur, agar karya penyelamatan Allah bisa menjangkau banyak jiwa.
Tuhan Yesus Amin
Salam kasih
*PD Imanuel Jakarta*
Lilies
Komentar
Posting Komentar