2553 Rema : Saat Sibuk bersama Tuhan Yesus
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan malam ini diambil dari :
*Amsal 3 : 6* Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu
Dengan tema:
*Saat Sibuk bersama Tuhan Yesus*
Saudaraku kekasih Kristus, salah satu pergumulan berat yang harus dijawab saat seseorang menanyakan kepada kita “Saat sibuk, apakah saudara merasakan Tuhan Yesus bersama saudara?”.
Tidak peduli yang masih bekerja di kantor maupun yang sibuk urusan di rumah tangga ataupun diluar kantor (yang justru lebih menyita waktu).
Kebanyakan jawabannya untuk menyelamatkan diri agar tidak ada cemoohan dan jadi bahan pergunjingan maka kita akan menjawab seperti ayat berikut :
*Amsal 6 : 22* Jikalau engkau berjalan, engkau akan dipimpinnya, jikalau engkau berbaring, engkau akan dijaganya, jikalau engkau bangun, engkau akan disapanya.
Yang intinya bahwa kemanapun, dimanapun dan bagaimanapun keadaan kita, Tuhan Yesus bersama kita.
Apakah betul demikian saudaraku? Apakah saudara2 dan saya merasakan betul Tuhan Yesus bersama kita?
Mari kita coba menilai diri kita sendiri dengan merenungkan firman berikut :
Mazmur 25 : 4-5 *Beritahukanlah* jalan-jalan-Mu kepadaku, ya TUHAN, *tunjukkanlah* itu kepadaku. Bawalah aku *berjalan* dalam kebenaran-Mu dan *ajarlah* aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan aku, Engkau *kunanti-nantikan* sepanjang hari.
Saat kita melibatkan Tuhan Yesus dalam kehidupan kita, maka berdasarkan ayat di atas, sudahkan kita melakukannya? Mari kita telaah :
1. Apakah kita sudah menyampaikan rencana kita kepada Tuhan Yesus dan memohon petunjukNYA?
2. Disaat melakukan petunjukNYA apakah kita selalu mengingat akan perintahNYA dan mau diajar/dibentuk melalui kenyataan yang kita hadapi?
3. Apakah kita benar-benar menanti-nantikan Tuhan Yesus di sepanjang hari?
Lalu bagaimana caranya saat kita sibuk kita harus tetap memusatkan pikiran kita yang terbatas ini kepada perintah-perintahNYA?.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
1. Sadarkah kita bahwa Tuhan Yesus memiliki banyak cara dan kuasa untuk menuntun dan mengarahkan kehidupan kita?
*Amsal 4 : 11-12* Aku mengajarkan jalan hikmat kepadamu, aku memimpin engkau di jalan yang lurus. Bila engkau berjalan langkahmu tidak akan terhambat, bila engkau berlari engkau tidak akan tersandung.
Melalui segala masalah yang harus kita hadapi di saat kita sibuk, Tuhan Yesus mengajar dan memberi hikmat kepada kita, dan itu harus diakui, sehingga tanpa disadari kita tidak lagi mengutamakan akal budi kita, tetapi Roh Kudus yang bekerja dalam diri kita. Kita diperhadapkan masalah-masalah sulit secara manusia tapi bisa terpecahkan, bukankah itu cara Tuhan Yesus memimpin kita di jalan yang lurus?
2. Serahkan kepada Tuhan Yesus setiap kali kita mau berjalan atau mau bertemu orang lain atau bahkan mau melakukan pekerjaan-pekerjaan besar bersama orang-orang hebat.
*Mazmur 32 : 8* Aku hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kautempuh; Aku hendak memberi nasihat, mata-Ku tertuju kepadamu.
3. Melakukan ajaran-ajaranNYA di setiap kita bicara, bertindak bahkan berpikir karena
*Yeremia 10 : 23* Aku tahu, ya TUHAN, bahwa manusia tidak berkuasa untuk menentukan jalannya, dan orang yang berjalan tidak berkuasa untuk menetapkan langkahnya.
Karena itu perlu pengendalian diri pada saat bicara, bertindak dan berpikir, agar hanya pikiran Kristus, ucapan Kristus dan langkah Kristus yang kita terapkan dalam kondisi kita sibuk
Akhirnya, saudara- saudaraku, bila kita menyadari hidup kita milik Kristus bahkan masa depan kita juga ada didalam rancanganNYA, bisakah disaat kita sibuk tetap menghadirkan Kristus dalam hidup kita?
Jawabannya ada pada kita sendiri, karena Allah yang mengetahui dan mengenal setiap hati. Dan seharusnya sebagai anak-anak Allah yang telah diberi kesempatan untuk hidup dekat dan dibentuk oleh Tuhan Yesus, tidak ada lagi kalimat yang demikian :
“aku sibuk...... sehingga tidak bisa melayani orang lain, tidak bisa memuliakan Tuhan dan tidak bisa mengalami kehadiran Tuhan Yesus”.
Karena justru di saat sibuk itulah, tantangan menghadirkan Tuhan Yesus menjadi semakin tajam dan terasa. Yang pada akhirnya kemuliaan Tuhan Yesus dinyatakan bukan pribadi kita.
Selamat menghadirkan dan mempersaksikan Tuhan Yesus dalam kehidupan kita dalam saat-saat sulit dan sibuk sekalipun.
Tuhan Yesus memberkati,amin.
Salam kasih
*PD Imanuel Jakarta*
Lilies
*Amsal 3 : 6* Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu
Dengan tema:
*Saat Sibuk bersama Tuhan Yesus*
Saudaraku kekasih Kristus, salah satu pergumulan berat yang harus dijawab saat seseorang menanyakan kepada kita “Saat sibuk, apakah saudara merasakan Tuhan Yesus bersama saudara?”.
Tidak peduli yang masih bekerja di kantor maupun yang sibuk urusan di rumah tangga ataupun diluar kantor (yang justru lebih menyita waktu).
Kebanyakan jawabannya untuk menyelamatkan diri agar tidak ada cemoohan dan jadi bahan pergunjingan maka kita akan menjawab seperti ayat berikut :
*Amsal 6 : 22* Jikalau engkau berjalan, engkau akan dipimpinnya, jikalau engkau berbaring, engkau akan dijaganya, jikalau engkau bangun, engkau akan disapanya.
Yang intinya bahwa kemanapun, dimanapun dan bagaimanapun keadaan kita, Tuhan Yesus bersama kita.
Apakah betul demikian saudaraku? Apakah saudara2 dan saya merasakan betul Tuhan Yesus bersama kita?
Mari kita coba menilai diri kita sendiri dengan merenungkan firman berikut :
Mazmur 25 : 4-5 *Beritahukanlah* jalan-jalan-Mu kepadaku, ya TUHAN, *tunjukkanlah* itu kepadaku. Bawalah aku *berjalan* dalam kebenaran-Mu dan *ajarlah* aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan aku, Engkau *kunanti-nantikan* sepanjang hari.
Saat kita melibatkan Tuhan Yesus dalam kehidupan kita, maka berdasarkan ayat di atas, sudahkan kita melakukannya? Mari kita telaah :
1. Apakah kita sudah menyampaikan rencana kita kepada Tuhan Yesus dan memohon petunjukNYA?
2. Disaat melakukan petunjukNYA apakah kita selalu mengingat akan perintahNYA dan mau diajar/dibentuk melalui kenyataan yang kita hadapi?
3. Apakah kita benar-benar menanti-nantikan Tuhan Yesus di sepanjang hari?
Lalu bagaimana caranya saat kita sibuk kita harus tetap memusatkan pikiran kita yang terbatas ini kepada perintah-perintahNYA?.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
1. Sadarkah kita bahwa Tuhan Yesus memiliki banyak cara dan kuasa untuk menuntun dan mengarahkan kehidupan kita?
*Amsal 4 : 11-12* Aku mengajarkan jalan hikmat kepadamu, aku memimpin engkau di jalan yang lurus. Bila engkau berjalan langkahmu tidak akan terhambat, bila engkau berlari engkau tidak akan tersandung.
Melalui segala masalah yang harus kita hadapi di saat kita sibuk, Tuhan Yesus mengajar dan memberi hikmat kepada kita, dan itu harus diakui, sehingga tanpa disadari kita tidak lagi mengutamakan akal budi kita, tetapi Roh Kudus yang bekerja dalam diri kita. Kita diperhadapkan masalah-masalah sulit secara manusia tapi bisa terpecahkan, bukankah itu cara Tuhan Yesus memimpin kita di jalan yang lurus?
2. Serahkan kepada Tuhan Yesus setiap kali kita mau berjalan atau mau bertemu orang lain atau bahkan mau melakukan pekerjaan-pekerjaan besar bersama orang-orang hebat.
*Mazmur 32 : 8* Aku hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kautempuh; Aku hendak memberi nasihat, mata-Ku tertuju kepadamu.
3. Melakukan ajaran-ajaranNYA di setiap kita bicara, bertindak bahkan berpikir karena
*Yeremia 10 : 23* Aku tahu, ya TUHAN, bahwa manusia tidak berkuasa untuk menentukan jalannya, dan orang yang berjalan tidak berkuasa untuk menetapkan langkahnya.
Karena itu perlu pengendalian diri pada saat bicara, bertindak dan berpikir, agar hanya pikiran Kristus, ucapan Kristus dan langkah Kristus yang kita terapkan dalam kondisi kita sibuk
Akhirnya, saudara- saudaraku, bila kita menyadari hidup kita milik Kristus bahkan masa depan kita juga ada didalam rancanganNYA, bisakah disaat kita sibuk tetap menghadirkan Kristus dalam hidup kita?
Jawabannya ada pada kita sendiri, karena Allah yang mengetahui dan mengenal setiap hati. Dan seharusnya sebagai anak-anak Allah yang telah diberi kesempatan untuk hidup dekat dan dibentuk oleh Tuhan Yesus, tidak ada lagi kalimat yang demikian :
“aku sibuk...... sehingga tidak bisa melayani orang lain, tidak bisa memuliakan Tuhan dan tidak bisa mengalami kehadiran Tuhan Yesus”.
Karena justru di saat sibuk itulah, tantangan menghadirkan Tuhan Yesus menjadi semakin tajam dan terasa. Yang pada akhirnya kemuliaan Tuhan Yesus dinyatakan bukan pribadi kita.
Selamat menghadirkan dan mempersaksikan Tuhan Yesus dalam kehidupan kita dalam saat-saat sulit dan sibuk sekalipun.
Tuhan Yesus memberkati,amin.
Salam kasih
*PD Imanuel Jakarta*
Lilies
Komentar
Posting Komentar