2592 Regi: Kita yang Mengerjakan, karena DIA yang Melakukan
Shalom Aleichem b’Shem Yeshua Ha Mashiach
Judul renungan pagi ini adalah:
*Kita yang Mengerjakan, karena DIA yang Melakukan …*
Dasar firmanNya dari:
*Lukas 10: 33-34*
Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya.
Kekasih Kristus, pada umumnya orang Yahudi *sangat membenci, memandang rendah, bahkan memusuhi orang Samaria,* karena tadinya Samaria merupakan tempat pengungsian para pelanggar hukum dari Yudea, kemudian mereka membangun bait sendiri di Gunung Gerizi, dan mereka hanya mengakui kelima Kitab Musa menolak semua tulisan para nabi.
Namun dalam Lukas 10 di atas, Tuhan Yesus justru menonjolkan *kebaikan hati orang Samaria* dibandingkan dengan seorang imam Yahudi dan orang Lewi. Selanjutnya, Tuhan Yesus juga menceritakan bahwa *orang Samaria tahu berterima kasih sedangkan tidak demikian dengan orang Israel:*, sebagaimana kesepuluh orang sakit kusta yang disembuhkan
*Lukas 17: 16-17*
lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. *Orang itu adalah seorang Samaria*. Lalu Yesus berkata: "Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu?
Penekanan Tuhan Yesus, *agar umat Israel menyadari bahwa membenci, memandang rendah, memusuhi dan tidak tahu berterimakasih merupakan hal yang tidak disukai Tuhan.* Oleh karenanya secara tegas Yesus menegur orang Farisi sebagai berikut
*Matius 23: 26*
Hai orang Farisi yang buta, bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan itu, maka sebelah luarnya juga akan bersih.
Kekasih Kristus, *membersihkan cawan sebelah dalam adalah membersihkan hati dari membenci, memandang rendah, memusuhi, sombong, tak acuh* sebagaimana yang telah dilakukan oleh orang Israel di atas.
Bagaimanakah dengan kita, sudahkah melakukan kehendak Tuhan Yesus ini?
Mungkin di antara kita banyak yang mengatakan:
_“Sudah kucoba, tapi sulit …., aku tidak bisa …”_
Memang kita tidak akan bisa mengerjakan hal itu dengan kekuatan kita sendiri, melainkan dengan kuasa Roh Kudus yang melakukannya bagi kita:
*Yesaya 26: 12b*
…, sebab segala sesuatu yang kami kerjakan, *Engkaulah yang melakukannya bagi kami.*
Marilah kita tetap bertekun mengerjakan kehendak-Nya, karena Dialah yang akan melakukan-Nya.
Selamat beraktifitas, terus semangat yakinlah hanya kuasa Roh Kudus yang memampukan kita berhasil.
Tuhan Yesus memberkati, Haleluya, Amin.
*PD Autopia – Malang*
_gunawanwibisono_
Judul renungan pagi ini adalah:
*Kita yang Mengerjakan, karena DIA yang Melakukan …*
Dasar firmanNya dari:
*Lukas 10: 33-34*
Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya.
Kekasih Kristus, pada umumnya orang Yahudi *sangat membenci, memandang rendah, bahkan memusuhi orang Samaria,* karena tadinya Samaria merupakan tempat pengungsian para pelanggar hukum dari Yudea, kemudian mereka membangun bait sendiri di Gunung Gerizi, dan mereka hanya mengakui kelima Kitab Musa menolak semua tulisan para nabi.
Namun dalam Lukas 10 di atas, Tuhan Yesus justru menonjolkan *kebaikan hati orang Samaria* dibandingkan dengan seorang imam Yahudi dan orang Lewi. Selanjutnya, Tuhan Yesus juga menceritakan bahwa *orang Samaria tahu berterima kasih sedangkan tidak demikian dengan orang Israel:*, sebagaimana kesepuluh orang sakit kusta yang disembuhkan
*Lukas 17: 16-17*
lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. *Orang itu adalah seorang Samaria*. Lalu Yesus berkata: "Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu?
Penekanan Tuhan Yesus, *agar umat Israel menyadari bahwa membenci, memandang rendah, memusuhi dan tidak tahu berterimakasih merupakan hal yang tidak disukai Tuhan.* Oleh karenanya secara tegas Yesus menegur orang Farisi sebagai berikut
*Matius 23: 26*
Hai orang Farisi yang buta, bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan itu, maka sebelah luarnya juga akan bersih.
Kekasih Kristus, *membersihkan cawan sebelah dalam adalah membersihkan hati dari membenci, memandang rendah, memusuhi, sombong, tak acuh* sebagaimana yang telah dilakukan oleh orang Israel di atas.
Bagaimanakah dengan kita, sudahkah melakukan kehendak Tuhan Yesus ini?
Mungkin di antara kita banyak yang mengatakan:
_“Sudah kucoba, tapi sulit …., aku tidak bisa …”_
Memang kita tidak akan bisa mengerjakan hal itu dengan kekuatan kita sendiri, melainkan dengan kuasa Roh Kudus yang melakukannya bagi kita:
*Yesaya 26: 12b*
…, sebab segala sesuatu yang kami kerjakan, *Engkaulah yang melakukannya bagi kami.*
Marilah kita tetap bertekun mengerjakan kehendak-Nya, karena Dialah yang akan melakukan-Nya.
Selamat beraktifitas, terus semangat yakinlah hanya kuasa Roh Kudus yang memampukan kita berhasil.
Tuhan Yesus memberkati, Haleluya, Amin.
*PD Autopia – Malang*
_gunawanwibisono_
Komentar
Posting Komentar