2550 Regi: Mencari TUHAN, mendapatkan tempat di rumah Bapa
Shalom Aleichem b’Shem Yeshua Ha Mashiach.
Renungan pagi ini bertemakan:
*Mencari TUHAN, mendapatkan tempat di rumah Bapa*
Dasar firmanNya dari:
*Yesaya 55: 6 (TB)*
“Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!”
Kekasih Kristus, ketika kita masih hidup di dunia ini, siapakah di antara kita yang tidak ingin bertemu dengan TUHAN?
Sang Pencipta
langit dan bumi yang sangat mengasihi kita semua; yang daripada-Nya ada perlindungan, pertolongan, kasih dan jawaban atas segala permasalahan kita.
Namun, pribadi yang bagaimanakah yang dikenan untuk bisa menemui-Nya? Yaitu:
*Mazmur 24: 4 (TB)*
"Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu."
Kemudian, apa gunanya kita menemui TUHAN?
Barangkali hingga saat ini kita masih belum mengetahui secara spesifik tentang rencana TUHAN dalam menciptakan diri kita, bukan seperti Yohanes pembaptis yang jelas-jelas diutus mempersiapkan jalan bagi Sang Mesias. Musa ditugasi menuntun bangsa Israel keluar dari penjajahan di tanah Mesir. Bukan seperti Yunus yang ditugasi menegur orang Niniwe atau rasul Paulus yang mengabarkan berita sukacita Kristus.
Kita percaya bahwa masing-masing dari kita memiliki “jatah” tugas dan kewajiban dari-Nya sendiri-sendiri. Melalui aktivitas sehari-hari; ada yang melayani pada bidang kesehatan, pendidikan, perdagangan, jasa dsb. baik melalui pemerintahan maupun swasta.
Kesemuanya itu sudah seyogyanya kita lakukan dengan jujur, sukacita, penuh syukur serta penyerahan terhadap tuntunan Roh Kudus. Namun kenyataannya kita masih terikat oleh keluh-kesah, sungut-sungut, kekhawatiran, kekecewaan akibat pengaruh kondisi kedagingan, sehingga target menjalankan jatah tugas dan kewajiban belum secara optimal. Padahal telah dijanjikan bahwa:
*Yohanes 14: 2 (TB)*
"Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu."
Bisa dibayangkan betapa indahnya tempat itu dan sudah pasti menjadi dambaan bagi kita. Di situlah Tuhan Yesus merencanakan agar kita tinggal selamanya bersama-Nya dan Bapa.
Namun, syaratnya adalah jika kita mengerjakan tugas dan kewajiban selama hidup di dunia ini dengan baik, bahkan sempurna.
Marilah senantiasa mendekat kepada-Nya, terlebih selama Dia berkenan ditemui, agar diberitahukan kehendak-Nya atas kita serta diberi-Nya kita kemampuan untuk melaksanakan jatah tugas kewajiban itu dengan sebaik-baiknya, sehingga tempat tinggal di rumah Bapa akan tetap menjadi bagian kita.
Selamat beraktifitas, Tuhan Yesus memberkati, Amin.
*PD Autopia – Malang*
_gunawanwibisono_
Renungan pagi ini bertemakan:
*Mencari TUHAN, mendapatkan tempat di rumah Bapa*
Dasar firmanNya dari:
*Yesaya 55: 6 (TB)*
“Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!”
Kekasih Kristus, ketika kita masih hidup di dunia ini, siapakah di antara kita yang tidak ingin bertemu dengan TUHAN?
Sang Pencipta
langit dan bumi yang sangat mengasihi kita semua; yang daripada-Nya ada perlindungan, pertolongan, kasih dan jawaban atas segala permasalahan kita.
Namun, pribadi yang bagaimanakah yang dikenan untuk bisa menemui-Nya? Yaitu:
*Mazmur 24: 4 (TB)*
"Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu."
Kemudian, apa gunanya kita menemui TUHAN?
Barangkali hingga saat ini kita masih belum mengetahui secara spesifik tentang rencana TUHAN dalam menciptakan diri kita, bukan seperti Yohanes pembaptis yang jelas-jelas diutus mempersiapkan jalan bagi Sang Mesias. Musa ditugasi menuntun bangsa Israel keluar dari penjajahan di tanah Mesir. Bukan seperti Yunus yang ditugasi menegur orang Niniwe atau rasul Paulus yang mengabarkan berita sukacita Kristus.
Kita percaya bahwa masing-masing dari kita memiliki “jatah” tugas dan kewajiban dari-Nya sendiri-sendiri. Melalui aktivitas sehari-hari; ada yang melayani pada bidang kesehatan, pendidikan, perdagangan, jasa dsb. baik melalui pemerintahan maupun swasta.
Kesemuanya itu sudah seyogyanya kita lakukan dengan jujur, sukacita, penuh syukur serta penyerahan terhadap tuntunan Roh Kudus. Namun kenyataannya kita masih terikat oleh keluh-kesah, sungut-sungut, kekhawatiran, kekecewaan akibat pengaruh kondisi kedagingan, sehingga target menjalankan jatah tugas dan kewajiban belum secara optimal. Padahal telah dijanjikan bahwa:
*Yohanes 14: 2 (TB)*
"Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu."
Bisa dibayangkan betapa indahnya tempat itu dan sudah pasti menjadi dambaan bagi kita. Di situlah Tuhan Yesus merencanakan agar kita tinggal selamanya bersama-Nya dan Bapa.
Namun, syaratnya adalah jika kita mengerjakan tugas dan kewajiban selama hidup di dunia ini dengan baik, bahkan sempurna.
Marilah senantiasa mendekat kepada-Nya, terlebih selama Dia berkenan ditemui, agar diberitahukan kehendak-Nya atas kita serta diberi-Nya kita kemampuan untuk melaksanakan jatah tugas kewajiban itu dengan sebaik-baiknya, sehingga tempat tinggal di rumah Bapa akan tetap menjadi bagian kita.
Selamat beraktifitas, Tuhan Yesus memberkati, Amin.
*PD Autopia – Malang*
_gunawanwibisono_
Komentar
Posting Komentar