2548 Regi : Setia Pada Perkara Kecil _Dasar_ Setia Pada Perkara Besar
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, renungan pagi ini dengan tema:
*Setia Pada Perkara Kecil _Dasar_ Setia Pada Perkara Besar*
Dasar firmanNya dari
*Lukas16:10-13*
Nats
*Lukas 16:10 (TB)* "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.
Saudaraku firman kita hari ini, tentang kesetiaan pada perkara kecil sebagai dasar setia dalam perkara besar. Tuhan Yesus mengajarkan setia perkara kecil adalah setia pada harta dunia yaitu Mamon.
Kata Mamon berasal dari *bahasa kasdim* *yang berarti rumah harta benda atau kekayaan* Mengenai hal Kekayaan dunia ini dianggap oleh Tuhan Yesus sebagai perkara kecil, bahkan dengan jelas dikatakan jika ada orang yang tidak setia pada perkara kecil maka ia pun tidak akan setia pada perkara besar. .
*Perkara besar adalah perkara-perkara rohani yang membawa seseorang dalam kehidupan kekal.*
Mari kita coba memahami bagaimana hal kekayaan oleh Tuhan Yesus dikatakan perkara kecil, padahal orang kaya dan orang miskin dibuatnya kalang kabut sampai mengalami stress bahkan bunuh diri:
1. Kekayaan tidak menjamin kebahagiaan, karena hanya bersifat sementara tidak dapat menjamin kehidupan kekal seperti kotbah Tuhan Yesus *Lukas16:19-31 tentang orang Kaya dan Lazarus*
2. Kekayaan menjadi sumber kejahatan
*1Timotius 6:10*
Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.
3. Dalam hal terdesak untuk memenuhi kebutuhan maka dalam memperoleh kekayaan menghalalkan segala cara
*Lukas16:1-7* bendahara mengelola keuangan dengan setia tidak jujur.
Jadi setia pada perkara kecil wujud pengelolaan Mamon dengan benar, jujur dan menempatkan sesuai porsinya dengan benar, sebab kalau tidak, kita tidak akan dipercaya mengelola perkara yang besar dan mengelola harta yang sesungguhnya, yaitu harta rohani.
,Mari kita baca
*Lukas 16:11-12 (BIMK)* Jadi, kalau mengenai kekayaan dunia ini kalian sudah tidak dapat dipercayai, siapa mau mempercayakan kepadamu kekayaan rohani?
Dan kalau mengenai barang yang dimiliki orang lain, kalian terbukti tidak bisa dipercayai, siapa mau memberikan kepadamu apa yang menjadi milikmu?
Saudara kekasih Kristus, setia dalam perkara besar yaitu Setia rohani yang membawa keselamatan hidup karena ketaatannya mengikuti perintah Allah contohnya:
1. Nuh yang setia terhadap perintah Allah untuk membuat sebuah bahtera di musim tidak ada hujan dan di atas gunung yang dilakukannya dengan tepat dan benar.
*Kejadian6:22*
2. Abraham yang setia melakukan perintah Allah untuk meninggalkan Haran
*Kejadian12:1-4*
dan setia melakukan perintah Allah untuk mempersembahkan Ishak pada Allah *Kejadian 22:2-3*
Kekasih Kristus dalam *Lukas16:13*, kita tidak bisa mengabdi pada dua Tuan, maka dari itu jagalah mata hati kita agar tetap terang memiliki Tuan sejati, sehingga seluruh kehidupan kita menjadi terang,
*Matius 6:22-23* (TB) Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.
Oleh karena itu kita dengarkan kesaksian Daud yang setia pada perkara kecil
*Mazmur 37:25-26* (TB) Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti; tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat.
Selamat beraktifitas, semangat pagi salam setia.
Tuhan Yesus memberkati, amin.
*PD Autopia Malang*
_eddy mulyono_
*Setia Pada Perkara Kecil _Dasar_ Setia Pada Perkara Besar*
Dasar firmanNya dari
*Lukas16:10-13*
Nats
*Lukas 16:10 (TB)* "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.
Saudaraku firman kita hari ini, tentang kesetiaan pada perkara kecil sebagai dasar setia dalam perkara besar. Tuhan Yesus mengajarkan setia perkara kecil adalah setia pada harta dunia yaitu Mamon.
Kata Mamon berasal dari *bahasa kasdim* *yang berarti rumah harta benda atau kekayaan* Mengenai hal Kekayaan dunia ini dianggap oleh Tuhan Yesus sebagai perkara kecil, bahkan dengan jelas dikatakan jika ada orang yang tidak setia pada perkara kecil maka ia pun tidak akan setia pada perkara besar. .
*Perkara besar adalah perkara-perkara rohani yang membawa seseorang dalam kehidupan kekal.*
Mari kita coba memahami bagaimana hal kekayaan oleh Tuhan Yesus dikatakan perkara kecil, padahal orang kaya dan orang miskin dibuatnya kalang kabut sampai mengalami stress bahkan bunuh diri:
1. Kekayaan tidak menjamin kebahagiaan, karena hanya bersifat sementara tidak dapat menjamin kehidupan kekal seperti kotbah Tuhan Yesus *Lukas16:19-31 tentang orang Kaya dan Lazarus*
2. Kekayaan menjadi sumber kejahatan
*1Timotius 6:10*
Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.
3. Dalam hal terdesak untuk memenuhi kebutuhan maka dalam memperoleh kekayaan menghalalkan segala cara
*Lukas16:1-7* bendahara mengelola keuangan dengan setia tidak jujur.
Jadi setia pada perkara kecil wujud pengelolaan Mamon dengan benar, jujur dan menempatkan sesuai porsinya dengan benar, sebab kalau tidak, kita tidak akan dipercaya mengelola perkara yang besar dan mengelola harta yang sesungguhnya, yaitu harta rohani.
,Mari kita baca
*Lukas 16:11-12 (BIMK)* Jadi, kalau mengenai kekayaan dunia ini kalian sudah tidak dapat dipercayai, siapa mau mempercayakan kepadamu kekayaan rohani?
Dan kalau mengenai barang yang dimiliki orang lain, kalian terbukti tidak bisa dipercayai, siapa mau memberikan kepadamu apa yang menjadi milikmu?
Saudara kekasih Kristus, setia dalam perkara besar yaitu Setia rohani yang membawa keselamatan hidup karena ketaatannya mengikuti perintah Allah contohnya:
1. Nuh yang setia terhadap perintah Allah untuk membuat sebuah bahtera di musim tidak ada hujan dan di atas gunung yang dilakukannya dengan tepat dan benar.
*Kejadian6:22*
2. Abraham yang setia melakukan perintah Allah untuk meninggalkan Haran
*Kejadian12:1-4*
dan setia melakukan perintah Allah untuk mempersembahkan Ishak pada Allah *Kejadian 22:2-3*
Kekasih Kristus dalam *Lukas16:13*, kita tidak bisa mengabdi pada dua Tuan, maka dari itu jagalah mata hati kita agar tetap terang memiliki Tuan sejati, sehingga seluruh kehidupan kita menjadi terang,
*Matius 6:22-23* (TB) Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.
Oleh karena itu kita dengarkan kesaksian Daud yang setia pada perkara kecil
*Mazmur 37:25-26* (TB) Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti; tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat.
Selamat beraktifitas, semangat pagi salam setia.
Tuhan Yesus memberkati, amin.
*PD Autopia Malang*
_eddy mulyono_
Komentar
Posting Komentar