1096 Rensi: Cara Hidup Orang Percaya

Damai Sejahtera ALLAH didalam KRISTUS YESUS menyertai saudara sekalian.
Tema renungan kita masih sama:

*Cara Hidup Orang Percaya*

Dasar firman:

📖 *1 Petrus 2:11*
*Saudara-saudaraku yang kekasih, aku menasihati kamu, supaya sebagai pendatang dan perantau, _kamu menjauhkan diri dari keinginan-keinginan daging yang berjuang melawan jiwa._*

🔷 Nasihat kedua: *Jauhilah nafsu kedagingan*

Minggu lalu, nasihat pertama berhubungan dengan _sikap_ kita terhadap dunia ini, nasihat kedua berhubungan dengan apa yang ada _didalam_ diri kita sendiri.
Nasihat pertama memakai gambaran _pendatang_ dan _perantau,_ nasihat kedua memakai gambaran _'peperangan'._

Didalam diri orang percaya ada _'peperangan'._

_"Peperangan itu adalah keinginan menurut daging dan keinginan menuruti kehendak ALLAH"._

🔹 Arti *"jauhilah"*
Kata ini terjemahan dari infinitif _apechesthai._
Infinitif tersebut berkala kini dan bermodus medial, sehingga terjemahan yang tepat adalah, _"teruslah dirimu sendiri menjauhi"!_

Dalam hal ini diperlukan suatu usaha dari diri sendiri untuk berusaha menjauhi keinginan daging.
Rupanya pencegahan untuk keinginan semacam ini, hanyalah dengan _menjauhi._

🔹 *Contoh*
Dalam Perjanjian Lama, kita telah mengenal tokoh yang bernama Yusuf. Yusuf _selalu_ digoda oleh istri majikannya. Sebagai seorang pemuda yang normal, godaan istri majikannya itu tentulah suatu godaan yang sangat kuat baginya.

Waktu digodai dengan ditarik-tarik bajunya, yang dilakukan oleh Yusuf adalah *'berlari'.* Dalam hal ini Yusuf bukan berdoa, tetapi *lari.*

Ada godaan yang harus dilawan dengan doa, ada juga godaan yang harus dijauhi dengan cepat!

🔶 *Penerapan*
Saudara2ku terkasih, *larilah* dari hal2 yang tidak penting, terutama yang tidak mendatangkan ketenteraman bagi _jiwa_ kita. Apalagi kalau hal2 tersebut malah menjauhkan diri kita dari ALLAH dan kehidupan _'doa'_ kita.

Sedikit kesaksian dari saya, beberapa bulan lalu ketika ada ibadah ulang tahun PD di Mojokerto, perwakilan Imanuel Jakarta berangkat ke Malang supaya menghadiri acara bersama dengan PD Autopia.

Ketika kami tiba di Malang, dari bandara saya satu mobil dengan bpk Wibisono. Beliau menceritakan kepada saya bahwa: Walaupun masih bekerja, ditengah meeting, dlsb ... kalau memang sudah waktunya ibadah, pelayanan, doa. Beliau akan *pergi.*
Mau konsekuensinya apapun juga, beliau mendahulukan *TUHAN YESUS.*

Kesimpulan yang saya ambil dari kisah pak Wibisono ini adalah: *Sikap hati!*

Saudara2ku terkasih dalam KRISTUS YESUS, bagaimanakah *Sikap hati* kita terhadap *Kasih ALLAH* akan kita, yang sudah kita terima melalui TUHAN YESUS KRISTUS?

Walaupun mungkin iming2 untuk _'tinggal'_ lebih menguntungkan (secara materi), daripada *lari*.
Apakah _respon_ kita ketika kita diperhadapkan dengan hal ini?
TUHAN YESUS memberkati🙏

*PD Imanuel Jakarta*
27092017
Roberto Mogot

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR