1052 Rensi: Takut dan Setia
Shalom Aleichem b'shem Yeshua ha Mashiach.
Saudaraku yang dikasihi TUHAN Yesus, mari kita renungkan firman dari:
*1 Samuel 12:24 (TB)*
_"Hanya takutlah akan TUHAN dan setialah beribadah kepada-Nya dengan segenap hatimu, sebab ketahuilah, betapa besarnya hal-hal yang dilakukan-Nya di antara kamu."_
Dengan tema:
*Takut & Setia*
Santa Maria Magdalena dari Postel mengingatkan para pasien dab pengunjung rumah sakit RKZ Malang dengan kutipan:
JIKA KITA SETIA, MAKA SEMUANYA AKAN DIPERBAIKI
Mari kita merenungkan sejenak level kesetiaan kita dalam mengikut TUHAN Yesus.
Sampai batas manakah kita mampu terus setia? Apakah seperti Rasul Petrus yang seakan-akan mau dan mampu mengikuti Sang Guru TUHAN Yesus sampai pada batas tantangan di tengah kaum Yahudi yang bergerak berseru dalam peristiwa PENYALIBAN?
Ataukah seperti Bunda Maria yang terus mengikuti TUHAN Yesus hingga wafat terpaku di kayu salib?
Saya pribadi tercelikkan ketika Roh Kudus melalui hamba-hamba Nya berfirman "Masakan TUHAN terus-terusan yang menuruti keinginan manusia, kapan kalian mengikuti keinginan TUHAN Yesus?"
Renungkan sejenak..
Sampai batas mana rasa takut akan Allah (wedi asih) dan kesetiaan kita mencapai titik terjauhnya?
Teladan yang sempurna dari TUHAN Yesus melalui kesaksian Rasul Yohanes:
*Yohanes 4:34 (TB)*
Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya"
Mari memiliki prinsip "OJO SEMOYO" (Jangan beralasan dan jangan berdalih) ketika Bapa memilih kita menjadi perpanjangan tangan-Nya menjadi penolong bagi sesama. Mari terus berprinsip "SENDIKA DAWUH MARANG SABDO SANG RATU". *Sabdo Pandito Ratu* tidak mungkin kita bantah atau tolak karena konsekuensinya adalah mati.
Yakin! Pasti!
ROH KUDUS memampukan kita tekun dan setia bekerja di ladang Bapa sehingga semuanya akan diperbaiki.
Damai sejahtera Allah Bapa, Kasih Karunia TUHAN Yesus Sang Putera dan Bimbingan Roh Kudus beserta kita hingga Maranatha.
Amin.
*PD Autopia Malang*
05092017
Andrias TS
Saudaraku yang dikasihi TUHAN Yesus, mari kita renungkan firman dari:
*1 Samuel 12:24 (TB)*
_"Hanya takutlah akan TUHAN dan setialah beribadah kepada-Nya dengan segenap hatimu, sebab ketahuilah, betapa besarnya hal-hal yang dilakukan-Nya di antara kamu."_
Dengan tema:
*Takut & Setia*
Santa Maria Magdalena dari Postel mengingatkan para pasien dab pengunjung rumah sakit RKZ Malang dengan kutipan:
JIKA KITA SETIA, MAKA SEMUANYA AKAN DIPERBAIKI
Mari kita merenungkan sejenak level kesetiaan kita dalam mengikut TUHAN Yesus.
Sampai batas manakah kita mampu terus setia? Apakah seperti Rasul Petrus yang seakan-akan mau dan mampu mengikuti Sang Guru TUHAN Yesus sampai pada batas tantangan di tengah kaum Yahudi yang bergerak berseru dalam peristiwa PENYALIBAN?
Ataukah seperti Bunda Maria yang terus mengikuti TUHAN Yesus hingga wafat terpaku di kayu salib?
Saya pribadi tercelikkan ketika Roh Kudus melalui hamba-hamba Nya berfirman "Masakan TUHAN terus-terusan yang menuruti keinginan manusia, kapan kalian mengikuti keinginan TUHAN Yesus?"
Renungkan sejenak..
Sampai batas mana rasa takut akan Allah (wedi asih) dan kesetiaan kita mencapai titik terjauhnya?
Teladan yang sempurna dari TUHAN Yesus melalui kesaksian Rasul Yohanes:
*Yohanes 4:34 (TB)*
Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya"
Mari memiliki prinsip "OJO SEMOYO" (Jangan beralasan dan jangan berdalih) ketika Bapa memilih kita menjadi perpanjangan tangan-Nya menjadi penolong bagi sesama. Mari terus berprinsip "SENDIKA DAWUH MARANG SABDO SANG RATU". *Sabdo Pandito Ratu* tidak mungkin kita bantah atau tolak karena konsekuensinya adalah mati.
Yakin! Pasti!
ROH KUDUS memampukan kita tekun dan setia bekerja di ladang Bapa sehingga semuanya akan diperbaiki.
Damai sejahtera Allah Bapa, Kasih Karunia TUHAN Yesus Sang Putera dan Bimbingan Roh Kudus beserta kita hingga Maranatha.
Amin.
*PD Autopia Malang*
05092017
Andrias TS
Komentar
Posting Komentar