1062 Rensi: Bak Trompolin

Shalom Alaichem b'Shem Yeshua Ha Masiach saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus renungan siang ini dengan tema :

*BAK TRAMPOLIN*

Dasar firman dari:

Ayub 23:2 (TB)
*Sekarang ini keluh kesahku menjadi pemberontakan, tangan-Nya menekan aku, sehingga aku mengaduh.*

Manusia segala usia sangat suka bermain di atas trampolin, mereka bisa melompat-lompat dengan sangat tinggi sambil tertawa, bahkan dua kali lipat lebih tinggi dari tinggi badannya. Bagi yang sudah ahli, mereka tidak hanya sekedar bisa lompat tapi juga bisa melakukan salto dan berbagai macam atraksi menarik lainnya. Semua itu hanya dimungkinkkan jika dilakukan di atas trampolin. Prinsip kerja trampoline sendiri sebenarnya cukup sederhana, semakin memberi tekanan ke bawah, maka ia akan semakin terlontar ke atas. Seberapa tinggi lontaran yang ia mau, tergantung seberapa kuat di tekan ke bawah.

Tahu dan sadarkah kita bahwa sesungguhnya  kehidupan yang kita jalani memiliki prinsip kerja seperti itu? Ketika kita ditekan ke bawah, sebenarnya itu merupakan kesempatan untuk kita naik ke atas. Sayangnya, kita menolak, melawan, dan mempertahankan diri habis-habisan agar tidak ditekan ke bawah. Akibatnya, kita tidak akan pernah melihat bagaimana Tuhan mengangkat dan membawa kita naik ke atas.

Bukankah Yusuf harus dijual sebagai budak dulu sebelum akhirnya ia menjadi raja muda di Mesir? Bukankah Daud harus diproses habis-habisan lebih dulu sebelum akhirnya Tuhan mempercayakan kedudukan raja kepadanya? Bukankah Daniel, Sadrakh, Mesakh, dan Abednego harus berhadapan dengan dapur api ataupun gua singa, sebelum akhirnya dimuliakan Tuhan di kerajaan Babel?

*JIKA TANGAN TUHAN MENEKAN KITA KE BAWAH, YAKINLAH BAHWA TANGAN YANG SAMA AKAN MENGANGKAT KITA NAIK KE ATAS. THE WAY UP IS THE WAY DOWN. JALAN UNTUK NAIK KE ATAS ADALAH DENGAN LEBIH DULU TURUN KE BAWAH!!!*

 Seperti halnya bermain di atas trampolin, tekanan bukan untuk membenamkan kita ke bawah melainkan untuk mengangkat kita semakin tinggi. Bisakah kita bersyukur jika hari ini Tuhan ijinkan kita mengalami proses dan tekanan hidup yang berat? Bisakah kita tetap berkata bahwa Tuhan itu baik meski Tangan Tuhan menekan kita ke bawah? Milikilah keyakinan yang teguh, tekanan hanyalah cara Tuhan untuk membawa kita naik ke atas.

Selamat siang, selamat berjalan bersamaNYA, selamat memberikan yang terbaik dari diri dan selamat menjadi berkat.

Jesus bless us.

*PD AUTOPIA MALANG*
10092017
Anandi Brangti

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR