1070 Rensi: Hanya Sejauh Doa

Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach
Renungan siang ini didasari dari :

*Mazmur 121:1-5 (TB)* _Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolonganku? Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.
Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap. Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel. TUHANlah Penjagamu, TUHANlah naunganmu di sebelah tangan kananmu_.

Dengan tema:

*HANYA SEJAUH DOA*

Ayat Alkitab ini sangat berpengaruh dalam hidup saya. Setiap kali mengalami sesuatu, ayat inilah yang muncul dan terngiang di telinga. Penggalan pertama ayat ini saya ingat persis, berada di kamar bersalin RSB Mardi Waluyo, baik di Rampal maupun di Kauman. Jika sedang kesakitan menahan kontraksi, firman ini sungguh sangat menguatkan. Tiga kali merasakan sakitnya persalinan, satu kali curret, dan tujuh bulan nonstop _bedrest_ di ruang rawat inap membuat saya begitu hafal, bahwa pertolongan tangan Tuhan Yesus itu luar biasa sempurna.
Namun, sebagai manusia yang lemah, saat dilanda masalah yang sulit ,kita pun cenderung goyah. Di sinilah iman kita benar-benar teruji!

Walaupun telah mendengar sabda Tuhan Yesus secara langsung di persekutuan doa, seringkali kita diperhadapkan pada masalah yang membuat iman kita goyah. Ada saja setiap hari masalah yang menyebabkan iman kita goyah, karena kita khilaf dan secara tidak sadar menggunakan akal budi sendiri. Di dalam hati kita terasa bergemuruh, memikirkan kesulitan hidup itu dengan akal budi dan pikiran manusiawi. Ketakutan, kecemasan, kekhawatiran terlintas dalam benak sehingga hati dan jiwa kita tidak tenang.

Sebagaimana sabda Bapa di bawah ini seharusnya kita berharap hanya kepada Bapa di surga:

*Mazmur 131:2- 3 (TB)* _Sesungguhnya, aku telah menenangkan dan mendiamkan jiwaku; seperti anak yang disapih berbaring dekat ibunya, ya, seperti anak yang disapih jiwaku dalam diriku. Berharaplah kepada TUHAN, hai Israel, dari sekarang sampai selama-lamanya!_

Kegelisahaan si anak saat disapih susu dapat kita rasakan. Kita membutuhkan bukan saja air susu murni yang menyehatkan, melainkan juga topangan perhatian dan kasih sayang di saat gundah gulana galau seperti itu. Nah, firman pada *Mazmur 121:  1-5*  itu benar-benar menjadi senjata ampuh buat kita. Yakin bahwa _“Gusti ora sare”_ dan Bapa menjagai kita! Bahkan Bapa mengjak dan memanggil dengan tulus dan setia:

*Matius 11:28 (TB)* _Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu_.

Harusnya kita tanggalkan dan tinggalkan pemikiran manusiawi yang justru seringkali hanya mengecoh, menggoyahkan iman, dan takjarang malah membuat kita semakin terpuruk pada pemikiran yang salah. Mengandalkan kekuatan sendiri pun bahkan salah di hadapan Bapa! Selain itu, janji Tuhan Yesus itu adalah janji yang murni. Karena itu jika Bapa berjanji akan memberi kelegaan, artinya itu pasti terjadi. Bukan omong kosong belaka. Ada kuasa di setiap sabda kudus-Nya. Jadi, marilah kita pasrahkan saja segala pergumulan kita di hadapan tahta-Nya agar Bapa bertindak sesuai rancangan-Nya.

*Mazmur 37:5 (TB)* _Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak_.

Dengan menyerahkan permasalahan kita secara total, artinya kita juga semakin mendekat pada-Nya. *Masalah = masa mendekat kepada Allah*. Jujur saja, manakala memiliki sebuah masalah atau pergumulan, itu membuat kita semakin dekat pada-Nya karena berulang-ulang datang memohon pertolongan-Nya. Merengek-rengek, merasa *butuh pertolongan-Nya*, tetapi jangan hendaknya Allah Bapa sebagai _tambel butuh_ saja. Bahkan, janji-Nya pribadi, Tuhan itu dekat kepada setiap orang yang berseru kepada-Nya dengan kesetiaan!

*Mazmur 145:18 (TB)* _TUHAN dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan_.

Dan kita pun takpernah meragukan bahwa Allah adalah sumber pertolongan dan kekuatan kita. Bahkan seandainya kita menjauh walau secara taksadar dan taksengaja, pasti ada saja cara Tuhan Yesus untuk memanggil kita datang lebih dekat. Misalnya, tiba-tiba saja anak kita sakit, mengalami kecelakaan, usaha kita bermasalah dan sebagainya. Ujung-ujungnya setelah datang kepada-Nya pasti karena kita kurang menomorsatukan Tuhan Yesus dalam hidup dan kehidupan kita. Yang namanya Allah penuh kasih, setelah kita memohon ampunan, Bapa akan berkenan memulihkan keadaan kita. Namun, kita tidak diperkenan _njarak gawe dosa_. Jika tahu Allah tak berkenan kita mengejar harta dunia, tetapi mengejar harta kekayaan surga,  ya mari kita datang lebih dekat dan lebih dekat lagi. Takperlu menunggu harus mengalami sesuatu yang tidak kita inginkan.

*Mazmur 46:2 (TB)* _Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti_.

Akhirnya, marilah kita imani dan kita dengarkan suara Roh Kudus dalam hidup kita. Amin. Tuhan Yesus memberkati

*PD AUTOPIA MALANG*
14092017
Ninik SR

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR