1046 Rensi: Kasih Sayang Allah
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus tema rensi kita hari ini :
*Kasih sayang Allah*
Dasar Firman dari:
Kisah Para Rasul 17:5 (TB) Tetapi orang-orang Yahudi menjadi iri hati dan dengan dibantu oleh beberapa penjahat dari antara petualang-petualang di pasar, mereka mengadakan keributan dan mengacau kota itu. *Mereka menyerbu rumah Yason dengan maksud untuk menghadapkan Paulus dan Silas kepada sidang rakyat*.
Saudaraku dalam Tuhan Yesus,tokoh teladan kita dalam renungan siang ini adalah Paulus. Kali ini Paulus bersama rekan kerjanya Silas melakukan 'proyek kasih' untuk memberitakan kabar sukacita keselamatan dari Allah. Paulus sungguh sudah berubah dari kehidupan lamanya. Paulus sekarang lebih mengejar kesempurnaan hidup bersama Yesus Tuhannya.
Siapa Paulus hari ini bagi kita ?. Paulus adalah kesayangan Allah. Hubungan Kasih Sayang yang mempersatukan mereka; Paulus, Silas dan Tuhan Yesus. Bahkan juga mengubahkan relasi mereka dengan sesamanya - orang lain bukan lagi sebagai orang yang berada di luar kasih Allah.
2 Korintus 7:8 (TB) *Jadi meskipun aku telah menyedihkan hatimu dengan suratku itu, namun aku tidak menyesalkannya*. Memang pernah aku menyesalkannya, karena aku lihat, *bahwa surat itu menyedihkan hatimu* — kendatipun untuk seketika saja lamanya —,
2 Korintus 7:9 (TB) ... namun sekarang *aku bersukacita, bukan karena kamu telah berdukacita, melainkan karena dukacitamu membuat kamu bertobat. Sebab dukacitamu itu adalah menurut kehendak Allah, sehingga kamu sedikit pun tidak dirugikan oleh karena kami*.
Hubungan kasih sayang kepada Allah dan sesamanya bagi Paulus saat itu amat sungguh-sungguh diutamakan.Sebab kasih sayang dari dan kepada Allah itu dapat merubah pribadi Paulus juga sesamanya ?. Paulus bertobat !. Dan sekarang Paulus berbalik menjadi agen penyebar kasih sayang kepada sesamanya. Itulah Paulus hari ini yang kita kenali.
Paulus pernah diperlakukan dengan keji jauh dari rasa adil oleh orang-orang sekampung Yason yang ingin mengadili secara liar. Dan di waktu kesempatan lain, Paulus juga harus mengambil sikap untuk tidak mengadili dan tidak mendukakan sesamanya di dalam bekerja mengabarkan kabar sukacita.
Inilah sikap Paulus yang terungkap dalam surat yang ia tulis kirimkan.
Tindakan Paulus berkirim surat bukanlah tindakan mengadili tetapi tindakan kasih sayang yang dapat membawa sukacita pertobatan dan keselamatan bagi lawan bicaranya.
Inilah salah satu kunci kasih sayang mengasihi dan mengampuni.
Lukas 17:3-4 (TB) Jagalah dirimu! *Jikalau saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia, dan jikalau ia menyesal, ampunilah dia*.
Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal, *engkau harus mengampuni* dia."
Berbahagialah saudara, bila diri kita telah menerima dan dipercaya sebagai agen kasih sayang dari Allah. Ayo Teladani Paulus dan Tuhan Yesus. Amin.
*PD GIDEON SUWARU*
02092017
Turiman
*Kasih sayang Allah*
Dasar Firman dari:
Kisah Para Rasul 17:5 (TB) Tetapi orang-orang Yahudi menjadi iri hati dan dengan dibantu oleh beberapa penjahat dari antara petualang-petualang di pasar, mereka mengadakan keributan dan mengacau kota itu. *Mereka menyerbu rumah Yason dengan maksud untuk menghadapkan Paulus dan Silas kepada sidang rakyat*.
Saudaraku dalam Tuhan Yesus,tokoh teladan kita dalam renungan siang ini adalah Paulus. Kali ini Paulus bersama rekan kerjanya Silas melakukan 'proyek kasih' untuk memberitakan kabar sukacita keselamatan dari Allah. Paulus sungguh sudah berubah dari kehidupan lamanya. Paulus sekarang lebih mengejar kesempurnaan hidup bersama Yesus Tuhannya.
Siapa Paulus hari ini bagi kita ?. Paulus adalah kesayangan Allah. Hubungan Kasih Sayang yang mempersatukan mereka; Paulus, Silas dan Tuhan Yesus. Bahkan juga mengubahkan relasi mereka dengan sesamanya - orang lain bukan lagi sebagai orang yang berada di luar kasih Allah.
2 Korintus 7:8 (TB) *Jadi meskipun aku telah menyedihkan hatimu dengan suratku itu, namun aku tidak menyesalkannya*. Memang pernah aku menyesalkannya, karena aku lihat, *bahwa surat itu menyedihkan hatimu* — kendatipun untuk seketika saja lamanya —,
2 Korintus 7:9 (TB) ... namun sekarang *aku bersukacita, bukan karena kamu telah berdukacita, melainkan karena dukacitamu membuat kamu bertobat. Sebab dukacitamu itu adalah menurut kehendak Allah, sehingga kamu sedikit pun tidak dirugikan oleh karena kami*.
Hubungan kasih sayang kepada Allah dan sesamanya bagi Paulus saat itu amat sungguh-sungguh diutamakan.Sebab kasih sayang dari dan kepada Allah itu dapat merubah pribadi Paulus juga sesamanya ?. Paulus bertobat !. Dan sekarang Paulus berbalik menjadi agen penyebar kasih sayang kepada sesamanya. Itulah Paulus hari ini yang kita kenali.
Paulus pernah diperlakukan dengan keji jauh dari rasa adil oleh orang-orang sekampung Yason yang ingin mengadili secara liar. Dan di waktu kesempatan lain, Paulus juga harus mengambil sikap untuk tidak mengadili dan tidak mendukakan sesamanya di dalam bekerja mengabarkan kabar sukacita.
Inilah sikap Paulus yang terungkap dalam surat yang ia tulis kirimkan.
Tindakan Paulus berkirim surat bukanlah tindakan mengadili tetapi tindakan kasih sayang yang dapat membawa sukacita pertobatan dan keselamatan bagi lawan bicaranya.
Inilah salah satu kunci kasih sayang mengasihi dan mengampuni.
Lukas 17:3-4 (TB) Jagalah dirimu! *Jikalau saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia, dan jikalau ia menyesal, ampunilah dia*.
Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal, *engkau harus mengampuni* dia."
Berbahagialah saudara, bila diri kita telah menerima dan dipercaya sebagai agen kasih sayang dari Allah. Ayo Teladani Paulus dan Tuhan Yesus. Amin.
*PD GIDEON SUWARU*
02092017
Turiman
Komentar
Posting Komentar