3267 Regi : ANTARA DOMBA, DIRHAM DAN ANAK YANG HILANG
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.
Renungan Pagi kita hari ini dengan tema
*ANTARA DOMBA, DIRHAM DAN ANAK YANG HILANG*
Bacaan firman dari:
*Lukas 15:1-32*
Nats
*Lukas 15:32* (TB)
Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali.
Lukas pasal 15 ini unik, ada 3 perumpamaan yang diberikan Tuhan Yesus saat itu. Dua perumpamaan awal menggambarkan bagaimana upaya Allah di dalam mencari manusia, pada perumpamaan itu digambarkan sebagai domba dan dirham yang hilang. Pemilik domba/gembala ataupun pemilik dirham itu mencari begitu rupa dengan segala daya upaya supaya menemukan miliknya yang hilang, begitu ketemu, betapa sukacita dan bahagianya sang pemilik itu.
Tetapi,tentang anak yang hilang, bapa itu tidak mencari anaknya. Dibiarkan saja anaknya "menghilangkan diri.. "
Menghabiskan segala sesuatu yang menjadi bagiannya sampai benar-benar habis. Tidak ada kata dalam pasal itu tentang upaya pencarian bapa kepada anaknya..
Tetapi, ketika sudah saatnya, anak hilang itu sadar diri dan mau bertobat, seperti dalam
*Lukas 15:17-18* (TB)
Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan.
*Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa,*
Ada kesadaran dan pertobatan pada diri anak yang hilang itu, yang tidak ditemui pada domba dan dirham yang hilang..! Dan tidak ada upaya pencarian dari bapa untuk anak itu, sebagaimana pemilik domba dan dirham yang hilang..
Apa artinya..?
Domba dan dirham menggambarkan manusia milik Allah, yang "terhilang" karena dosa.
Dan Gembala Agung itu datang mencari manusia berdosa dan cemar sebagaimana rencana keselamatan Allah bagi manusia
*Lukas 5:31-32* (TB)
Lalu jawab Yesus kepada mereka, kata-Nya: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit;
*Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat."*
Tetapi, anak yang hilang adalah gambaran tentang orang yang sudah ada dalam kasih karunia (hubungan anak dan bapa yang begitu dekat), namun mundur dari imannya dan menjauhi kasih karunia, memburu kesenangan duniawi. Untuk hal ini, Bapa tidak akan mencarinya, walaupun jelas ada kesedihan dalam hati-Nya, namun Dia tetap menunggu. Menunggu kesadaran dan pertobatan anak hilang itu.
Dan dijelaskan dalam perikop tersebut, bahwa dampak pertobatan itu sungguh luar biasa. Bapa yang telah dikecewakan itu masih sangat mengasihi anaknya.
Bahkan Ia menyambut dengan belas kasihan, berlari mendapatkan anak itu, merangkul dan menciumnya.
*Lukas 15:20*
Itulah kasih Agape. Kasih yang memang dimiliki-Nya, tak ada dendam, tanpa pamrih, tanpa mengungkit-ungkit. Benar-benar kasih yang murni.
Saudara terkasih, betapa agung kasih-Nya. Tak terhingga sukacita Allah atas kembalinya anak yang hilang.
Mari terus menyadari keberadaan kita di hadapan-Nya,
terus berjuang untuk hidup dalam pertobatan yang tulus, dan jangan sia-sia kan kasih karunia-Nya.
Selamat Pagi, Selamat Beribadah
Tetap Bersemangat!
Tuhan Yesus memberkati, haleluyah Amin.
*PD AUTOPIA Malang*
```hasansantoso```
Komentar
Posting Komentar