3224 Rema : Kecamlah Orang Bijak

 Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan malam ini diambil dari :


*Amsal 9 : 8-9* Janganlah mengecam seorang pencemooh, supaya engkau jangan dibencinya, kecamlah orang bijak, maka engkau akan dikasihinya, berilah orang bijak nasihat, maka ia akan menjadi lebih bijak, ajarilah orang benar, maka pengetahuannya akan bertambah.


Tema renungan


*Kecamlah Orang Bijak* 



Ayat ini merupakan perintah karena diawali dengan kata perintah “Janganlah”, jangan mengecam pencemooh, kenapa?

Kita tahu bahwa pencemooh adalah orang yang selalu menghina atau berkata buruk tentang sesamanya. Allah mengajarkan kepada kita dalam


*Mazmur 1 : 1* Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,



Bila pencemooh itu suka menghina dan berkata buruk tentang orang lain dan perintah Allah kita tidak boleh duduk atau bersama-sama dengan kumpulan pencemooh, hal ini disebabkan menghina adalah bagian dari merendahkan diri orang lain, padahal firman Tuhan Yesus jelas mengatakan :


*Amsal 14 : 21* *Siapa menghina sesamanya berbuat dosa*, tetapi berbahagialah orang yang menaruh belas kasihan kepada orang yang menderita.



Kenapa menghina sesamanya berdosa? Karena manusia itu diciptakan sesuai dengan gambar Allah, maka sudah pasti siapa yang menghina sesamanya manusia berarti menghina Allah.


*Kejadian 1 : 27* Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.



Karena itu jangan kita mengecam pencemooh karena pasti kita dibencinya, mengingat *dalam hatinya tidak ada kasih* yang ada hanyalah kepentingan diri sendiri yang menjadi  bagian dari buah kedagingan,


*Galatia 5 : 19-21* Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, *kepentingan diri sendiri*, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya



Maka disini nampak bedanya orang yang dipenuhi kasih, ketika dikecam tidak akan membenci tapi justru akan dikasihi. Dengan kasih yang bagaimanakah?


*Matius 5 : 44* Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan *berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu*.



Ternyata perbuatan kasih dimaksud adalah dengan *mendoakan orang yang menganiaya dengan kecamannya*. Hal baik yang bisa diambil disini adalah adanya ketekuan dalam mendoakan orang yang mengecam sehingga hati ini diliputi damai sejahtera karena tidak ada amarah atau kebencian.


Dan ciri orang bijak lainnya adalah saat diajari akan menjadi lebih bijak dan pengetahuannya makin bertambah.

Ternyata menjadi suatu keuntungan apabila kita yang telah mengaku anak Allah dikecam apalagi dinasehati dan diajari, karena orang yang mau dikecam, dinasehati dan diajar adalah orang-orang yang rendah hati,


*Mazmur 25 : 9* “Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum dan Ia mengajarkan jalan-jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hati”



Allah sendiri yang mengajar kepada orang-orang yang dikasihi untuk mau rendah hati sehingga dapat menerima semua pengajaranNYA termasuk ketika dikecam.


Karena itu saudaraku, bila kita telah mengaku anak Allah maka kita harus menjadi orang bijak, dan kecaman akan membuat kita makin memahami orang lain dan mengasihinya.

Sebaliknya bila kita suka mengecam orang lain, ingatlah bahwa kita tidak lebih baik dari orang lain, kita sama di hadapan Allah,


*Filipi 2 : 3b* Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;


Bersediakah kita tidak duduk dalam lingkungan pencemooh?


Sudah siapkah kita dikecam, bila kita telah menyandang anak-anak Allah yang bijak? Atau yang saat ini sedang berusaha untuk menjadi bijak?


Selamat berjuang saudaraku, Tuhan Yesus memberkati, Amin.


Salam kasih

*PD Imanuel Jakarta*

Lilies

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR