3233 Regi : Jika IA di pihakmu ...

 Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.

Selamat pagi dan salam sejahtera dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus.

Renungan pagi ini berjudul: 


*Jika IA di pihakmu ...*


Bacaan Alkitab:

 

*Lukas 8: 22-25*


Nats Alkitab:


**Lukas 8: 24* (TB) 

Ia pun bangun, lalu menghardik angin dan air yang mengamuk itu. Dan angin dan air itupun reda dan danau itu menjadi teduh.



Para kekasih Kristus, siapakah yang belum pernah mendengar tentang kapal pesiar legendaris: _Titanic_. Sebuah kapal yang dirancang seaman, senyaman dan semewah mungkin, namun tenggelam di Samudra Atlantik Utara pada 15 April 1912 ketika dalam pelayaran perdananya. 


Tenggelamnya kapal _Titanic_ ini mengakibatkan kematian sebanyak 1.514 orang, yaitu para penumpang yang terdiri dari sejumlah orang terkaya di dunia yang secara tak terduga mati tenggelam di laut dalam waktu singkat.


Ternyata keamanan, kenyamanan dan kemewahan yang dirancang manusia itu adalah SEMU. Sama sekali tidak bisa dijamin keandalannya!

Sebaliknya kita meyakini pula suatu kisah nyata yang lain, sebuah perahu sederhana ditumpangi oleh para murid Tuhan Yesus yang mengalami terpaan angin taufan yang dahsyat; sehingga air masuk ke dalam perahu yang sudah oleng dan mereka yang dalam keadaan sangat berbahaya terancam kebinasaan. Namun, mereka diluputkan dengan kata hardikan Tuhan Yesus: _“Diam! Tenanglah!”_ Lalu angin itu reda dan danau itu pun menjadi teduh sekali. 

*Markus 4: 39*. 


Di dalam kapal _Titanic_ ada kemewahan dan keamanan jaminan manusia; di perahu yang dinaiki para murid hanya ada kesederhanaan, kebersahajaan namun ada kepastian keamanan jaminan TUHAN. 

Hal yang sama dari keduanya adalah para penumpang takut ketika menghadapi masalah pada saranan yang mereka tumpangi ketika keadaan mengancam jiwa mereka, meskipun bagi para murid dibersamai Sang Guru Agung, Tuhan Yesus Kristus.


Hal serupa terjadi pada zaman nabi Musa. Ketika bangsa Israel keluar dari penjajahan bangsa Mesir, tengah menyeberangi Laut Teberau; mereka berlari tanpa bantuan apa-apa, namun dengan tuntunan Allah menuju padang gurun dibawah kejaran tentara Mesir yang menggunakan kuda dan kereta perang yang hebat. Kedua bangsa ini melewati tempat yang  sama, namun bedanya Allah membiarkan Israel melewati tanah kering, sedangkan pasukan Mesir binasa terhimpit dinding air laut yang menimpa seluruh tentara Mesir

*Keluaran 14: 15-31*. 


Menilik beberapa kejadian di atas, jelaslah bahwa bukan kemewahan, kegagahan, kehebatan buatan manusia yang pada akhirnya menyelamatkan; melainkan campur tangan TUHAN. Sehingga rasul Paulus menegaskan bahwa:


Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? *Roma 8: 31*.


Apabila Allah yang menciptakan segala sesuatu, melalui Sang Firman, Tuhan Yesus Kristus berada pada pihak kita, sebagaimana disebutkan dalam


*Kisah Para Rasul 4:12* 

… keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan." 


Jaminan keselamatan penuh diberikan oleh-Nya, bukan hanya keselamatan selama kita hidup menumpang di dunia ini, namun juga kelak pada kehidupan kekal di sorga yang baka.


Tuhan Yesus pribadi pun menandaskan:


"Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. 

*Yohanes 14: 6* 


Karena itu, marilah kita tidak lagi menyia-nyiakan waktu untuk setiap hari dan setiap saat datang kepada-Nya, tanpa rasa kuatir tentang apapun juga mengajukan kebutuhan bahkan keinginan kita kepada Tuhan Yesus dalam doa dan permohonan dengan rasa penuh syukur , sebab hanya oleh karena Dia lah kita memperoleh keselamatan yang sejati. 


Selamat beraktifitas, Tuhan Yesus memberkati, Haleluya  amin!


*PD Autopia Malang*

_gunawanwibisono_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR