3228 Rema : PESAN AGAR TAK BERTENGKAR

 Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.

Renungan malam ini dengan tema:


*PESAN AGAR TAK BERTENGKAR*


Dasar pembacaan firman diambil dari


*2 Timotius 2:23-26*(TB) (23) Hindarilah soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak. Engkau tahu bahwa soal-soal itu menimbulkan pertengkaran, (24) sedangkan seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar

(25) dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran,(26) dan dengan demikian mereka menjadi sadar kembali, karena terlepas dari jerat Iblis yang telah mengikat mereka pada kehendaknya.



Dari Sabda di atas, Tuhan Yesus berpesan dengan menekankan beberapa hal. Bahwa  sebagai hamba-Nya kita harus 

(1) tidak boleh bertengkar, 

(2) ramah terhadap semua orang, 

(3) cakap mengajar,

(4) sabar, dan 

(5) lemah lembut. Hal itu agar kita dapat menyadarkan mereka yang terjerat oleh iblis sehingga kembali datang kepada anak-Nya melalui pertobatannya.

Sungguh, tujuannya sangat mulia: membawa satu jiwa kepada Tuhan Yesus. Karena itu, cara hidup benar di atas harus kita perjuangkan.


Seandainya terjadi pertengkaran di antara kita, hal itu sungguh sangat memalukan sekaligus mempermalukan umat-Nya. Sebab jika bertengkar, berarti kita tidak memiliki kasih terhadap sesama. Padahal, firman-Nya: “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri ( *Matius 22:39* ) dan “Kasihilah sesamamu manusia, kasihilah musuhmu, dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” ( *Matius 5: 43a, 44b* )


Agar tidak bertengkar, diberi syarat: “Hindarilah soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak” ( *2 Timotius 2:23a* ) dan “Janganlah kamu disesatkan orang dengan kata-kata yang hampa” ( *Efesus 5:6a* )


Bertengkar termasuk di dalamnya berdebat tidak sehat, dapat diredam jika kita memiliki sifat sabar dan lemah lembut. Kita ingat sabda-Nya: “Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah.” ( *Amsal 15:1* )


Kesabaran dan kelemahlembutan ini tampak pada tutur kata kita yang tidak pedas, tidak membangkitkan amarah, dan selalu menyenangkan sesama, seperti kata-kata yang menyemangati dan memberkati. Biarlah Tuhan Yesus yang menjaga mulut kita sebagaimana permohonan Daud, “Awasilah mulutku, ya Tuhan, berjagalah pada pintu bibirku.” ( *Mazmur 141: 3* )


Saudaraku, yang tidak kalah penting kita harus ingat bahwa apa pun perbuatan kita, kelak harus kita pertanggungjawabkan di hadapan Tuhan Yesus. “Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang. Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat.” ( *Pengkhotbah 12:13-14* )


Kiranya Tuhan Yesus yang memampukan kita untuk melakukan kehendak-Nya.


Selamat malam, selamat beristirahat, Tuhan Yesus memberkati. Amin


*PD Autopia Malang*

Ninik SR

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR