3219 Regi : Secercah Harapan Dalam Penderitaan
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach
Renungan pagi ini tersaji dengan tema:
*Secercah Harapan Dalam Penderitaan*
Bacaan firman dari
*Ratapan 3:1-25*
Nats
*Ratapan3:21-23* Tetapi hal-hal inilah yang kuperhatikan, oleh sebab itu aku akan berharap, Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!*
Kitab ratapan ditulis oleh Nabi Yermia merupakan seruan dan getaran hati Nabi Yermia atas hancurnya Yerusalem akibat dosa pelanggaran bangsa Israel
*Ratapan 4:6 (TB)* Kedurjanaan puteri bangsaku melebihi dosa Sodom, yang sekejap mata dibongkar-bangkir tanpa ada tangan yang memukulnya.
Mari kita perhatikan bacaan kita,ini merupakan pernyataan dari mulut seorang nabi Tuhan yang sedang dalam kegundahan hati, karena melihat situasi-situasi sulit yang ada di depan mata.
Sebagaimana ungkapan hatinya ayat-ayat sebelumnya *ayat 1-20,* namun Yermia tetap memandang kasih setia Allah.
Di tengah puing-puing kehancuran Yerusalem, Yeremia masih melihat secercah harapan bagi orang percaya karena itu ia mengarahkan pandangan dan perhatiannya kepada Tuhan! Sebab "Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!" (ayat nas).
Pernyataan *'tak habis-habisnya rahmat-Nya'* berarti rahmat Tuhan tidak akan habis dinikmati, sebab selalu baru setiap pagi.
Kita bisa mengambil contoh dari perjalanan hidup bangsa Israel: saat keluar dari perbudakan di Mesir, menempuh perjalanan di padang gurun selama 40 tahun, kasih setia Tuhan kepada umat pilihan-Nya ini tak pernah berkesudahan: setiap hari mereka melihat dan mengalami pertolongan Tuhan, apa yang mereka butuhkan disediakan Tuhan, berkat jasmani dan berkat rohani (penyertaan, pemeliharaan, perlindungan).
Ketika ada masalah, kesusahan, bencana, penderitaan, sakit- penyakit, dalam kesulitan hidup saat itu Nabi Yermia berharap akan kasih setia Allah, selalu berharap dan mengandalkan kasih Tuhan.
Berbeda dengan kita, kita seringkali menjadi lupa akan kedahsyatan kuasa Tuhan, karena perhatian dan pandangan mata kita tertutup oleh besarnya pergumulan yang kita hadapi.
Kita lupa dengan kasih dan kebaikan Tuhan, kita lupa bahwa kita punya Tuhan yang hebat dan gagah perkasa, kita lupa dengan pertolongan Tuhan di waktu-waktu lalu. Permasalahan dan penderitaan yang datang secara bertubi-tubi langsung menutup mata iman kita, sehingga kita berpikiran bahwa tidak ada lagi yang bisa diandalkan dalam hidup ini, sudah tak ada lagi yang bisa diharapkan, bahkan kita beranggapan bahwa Tuhan sudah tidak lagi mempedulikan hidup kita, Tuhan sudah meninggalkan kita. Seperti kata Pemazmur dalam
*Mazmur 35:22 (TB)* Engkau telah melihatnya, TUHAN, janganlah berdiam diri, ya Tuhan, janganlah jauh dari padaku!
Jangan pernah ragukan kasih setia Tuhan! Sebagaimana yang dinyatakan dalam
*Mazmur 103:17-18*
kasih setia TUHAN dari selama-lamanya sampai selama-lamanya atas orang-orang yang takut akan Dia, dan keadilan-Nya bagi anak cucu, bagi orang-orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan yang ingat untuk melakukan titah-Nya."
Di segala keadaan arahkan mata dan perhatian kita hanya kepada kasih setia-Nya! Karena IA bersabda dalam
*Ibrani13:5 (TB)* Karena Allah telah berfirman: *"Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau*
Selamat pagi saudaraku semua, semangat beraktivitas percayalah Tuhan Yesus menyertai kita semua, Amin.
*PD Autopia Malang*
_eddy mulyono_
Komentar
Posting Komentar