3324 Rema : Bertahan dalam Perjuangan
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan malam ini diambil dari :
*Ibrani 10 : 32-33* Ingatlah akan masa yang lalu. Sesudah kamu menerima terang, kamu banyak menderita oleh karena kamu bertahan dalam perjuangan yang berat, baik waktu kamu dijadikan tontonan oleh cercaan dan penderitaan, maupun waktu kamu mengambil bagian dalam penderitaan mereka yang diperlakukan sedemikan.
Tema
*Bertahan dalam Perjuangan*
Saudaraku kekasih Kristus, sebentar lagi kita akan meninggalkan tahun 2020 dan memasuki tahun baru 2021. Adakah diantara kita yang tidak pernah mengalami pergumulan hidup atau pergumulan sakit tubuh selama setahun ini? Bila merasa tidak pernah, berbahagialah.
Namun bagi yang pernah mengalaminya, mari kita ingat kembali, bagaimana sikap kita saat pergumulan berat itu terjadi, dari mulai kita mengalaminya sampai pergumulan itu berakhir. Apakah lebih banyak bersungut-sungut atau mendekat kepada Tuhan Yesus untuk memperbaiki diri dengan meningkatkan kualitas hubungan kita dengan Allah dan sesama?
Mengingat ini merupakan cara untuk berproses dalam iman kepada Tuhan Yesus.
Suatu kali saya mendapatkan pertanyaan sulit demikian “Untuk meningkatkan iman, lebih efektif mana pergumulan masalah hidup atau pergumulan sakit?”, spontan saya menjawab “pergumulan sakit”. Sakit adalah suatu keadaan yang penuh dengan larangan yang harus dipatuhi bila ingin segera sembuh atau sehat kembali apalagi dalam kondisi pandemi ini, sementara kondisi badan sungguh tidak bersahabat, apalagi harus mendapatkan perawatan khusus dan menyerahkan perawatan tubuh ini kepada orang lain atau kita harus berpantang atas makanan/minuman yang kita sukai selama ini. Di dalam kebelengguan itulah kita benar-benar berjuang untuk mengalahkan keakuan atau kelemahan kita dan belajar percaya dengan paramedis atau pengobatan yang sedang dilakukan, apalagi bila pengobatan itu adalah sarana dari Tuhan Yesus, sulit untuk dicerna dengan akal budi, hal ini membutuhkan iman yang kuat.
Seperti yang difirmankan dalam
*Filipi 4 : 13* Segala perkara dapat kutanggung didalam DIA yang memberi kekuatan kepadaku.
Saudaraku, kita dapat menanggung segala sakit atau perkara kita didalam Tuhan Yesus, karena hanya Tuhan Yesus yang berdaulat atas kehidupan kita, disitulah iman kita diuji.
Bahkan dalam
*Mazmur 91 : 3* dikatakan “Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk”.
Dan ditegaskan sekali lagi dalam
*Yesaya 40 : 31* tetapi orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru; mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.
Merenungkan firman-firman di atas maka yang menjadi pertanyaan berikutnya adalah sudah kuatkah kita bertahan dalam perjuangan iman kita selama ini?.
BukankahTuhan Yesus berjanji memberi kekuatan seperti firman di atas, bahkan untuk berlaripun kita tidak akan menjadi lesu dan saat berjalan tidak menjadi lelah. Bagaimana dengan pengalaman kita bertahan dalam perjuangan selama ini?
Apakah tetap mengandalkan kekuatan Tuhan Yesus atau terjatuh dengan nasihat-nasihat dunia yang fana ini bahkan mengalah dengan akal budi kita?
Pertanyaan-pertanyaan reflektif ini kiranya membantu kita memasuki tahun yang baru, tidak dengan kepongahan diri namun dengan kerendahan hati disertai iman yang kuat kepada Tuhan Yesus sehingga bila Tuhan Yesus ijinkan kita mengalami pergumulan di tahun yang baru, kita tetap mampu bertahan dalam perjuangan kita dengan mengingat Tuhan Yesus pernah memberikan terangNYA, kuatNYA dan kasihNYA bagi kita.
Ingatlah
*Wahyu 22 : 11–13* Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah terus berbuat jahat, barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar, dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya! Sesungguhnya AKU datang segera dan AKU membawa upahKU untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya. AKU adalah Alfa dan Omega. Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir.
Dalam perjuangan untuk bertahan pasti banyak menghadapi godaan dan ujian, ingatlah akan firman diatas, setiap orang akan menerima upah atas keputusan saat perjuangannya berakhir.
Selamat menyongsong tahun yang baru 2021. Tuhan Yesus memberkati. Amin
Salam kasih
*PD Imanuel Jakarta*
Lilies
Komentar
Posting Komentar