3310 Rema : Kerendahan Hati Seorang Hamba

 Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan malam ini diambil dari :


*Lukas 1 : 38* Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.



Tema


*Kerendahan Hati Seorang Hamba*



Hari Natal sebentar lagi akan tiba, dan minggu ini menjadi minggu terakhir masa raya Advent, apakah kita sudah menyiapkan diri untuk menyambut Hari Natal itu?

Apakah yang kita persiapkan? Apakah kita menyiapkan telah menyiapkan hati?


Ayat nats di atas adalah penutup dialog antara Maria dengan malaikat utusan Allah, yang diawali dengan dialog dalam 

*Lukas 1 : 28* Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau”.


Seorang malaikat utusan Allah mau datang ke rumah Maria seorang gadis sederhana dan menyampaikan sapaan Allah, pastilah akan menyebabkan Maria terkejut, namun ketidakmengertian Maria segera dijawab oleh malaikat itu,


*Lukas 1 : 30* Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah.


Rupanya kesederhanaan dan keluguan Maria menyebabkan dia takut dengan sapaan yang luar biasa itu dan untuk membuat Maria bangkit perlu ada penegasan dari pembawa pesan,  untuk tidak takut karena Maria mendapat kasih karunia dari Allah.


Saudaraku, merayakan Natal kali ini kita dihadapkan dengan  berbagai perasaan, efek dari pandemi ini. Mungkin saat ini kita dalam kondisi ketakutan bahkan minder karena hidup kita tidak seperti dulu lagi, kondisi ekonomi rumah tangga yang kacau balau, masa depan yang tak menentu atau mungkin sedang diperhadapkan dengan kelemahan tubuh yang tak kunjung pulih.

Namun karena begitu besar kasihNYa, Tuhan Yesus telah menawarkan dan memberikan kasih karuniaNYA, apakah tawaran ini sudah kita terima atau kita masih menimbang-nimbang?


Saudaraku, ada 2 faktor yang menyebabkan kita tidak bisa menerima dan merasakan kasih karunia Alah yaitu *rendah diri dan kesombongan*.

Rendah diri berarti merasa diri kurang, dan perasaan ini sering kali membuat kita menarik diri dari pergaulan, perkumpulan bahkan yang paling parah adalah keinginan untuk hidup sendiri, tidak ingin bersosialisasi dengan orang lain, atau sering kali disebut menarik diri dari lingkungannya.

Sebagai seorang yang sederhana maka Maria juga mengalami hal ini dan sepertinya Allah tahu maka Maria harus diberikan semangat untuk bangkit dari kerendahan dirinya. Faktor ini akan menghambat kekariban kita dengan Tuhan Yesus karena selalu merasa diri kurang dan tak layak bahkan tidak percaya bila Tuhan Yesus akan menolong dan membangkitkannya.


Lawan dari kerendahan hati adalah kesombongan yang berarti menghargai diri secara berlebihan atau cenderung memegahkan diri. Ini sangat berbahaya, bahkan berulang kali Allah memperingatkan melalui sabda-sabdanya seperti :


*Amsal 21:4* Mata yang congkak dan hati yang sombong, yang menjadi pelita orang fasik, adalah dosa


1 Korintus 4 : 7 Sebab siapakah yang menganggap engkau begitu penting? Dan apakah yang engkau punyai, yang tidak engkau terima? Dan jika engkau memang menerimanya, mengapakah engkau memegahkan diri, seolah-olah engkau tidak menerimanya?


Seperti pada firman diatas, orang sombong seringkali mengganggap dirinya begitu penting dan mengabaikan kekurangan orang lain, bahkan tidak dapat menerima kritikan.  Faktor ini akan menjadi penghambat dalam menerima tawaran Tuhan Yesus untuk menjadi hamba yang berkenan bagiNYA bahkan tidak dapat merasakan kasih karunia Allah.


Saudaraku, seperti halnya Maria, marilah kita sambut natal kali ini dengan kerendahan hati namun tidak rendah diri atau sombong, tetapi dengan mata hati yang mau menatap dan percaya pada Tuhan Yesus yang telah berkenan hadir di dunia untuk menyelamatkan kita manusia-manusia berdosa serta bersedia menerima pengutusanNYA bagi dunia yang sedang suram ini,


"Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu”


Mari kita menerima pengutusan ini dengan hati seorang hamba dan mata hati yang tertuju pada Tuhan Yesus, yang datang ke dunia untuk menyelamatkan kita semua.


Selamat menyambut Natal

Tuhan Yesus memberkati, Amin.


Salam kasih

*PD Imanuel Jakarta*

Lilies

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR