3288 Rema : TIDAK CEPAT MARAH
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.
Renungan malam kita hari ini bertema
*TIDAK CEPAT MARAH*
Diambil dari:
*Yakobus 1:19-21a* (BIMK) Perhatikanlah ini baik-baik, Saudara-saudara yang tercinta! Setiap orang harus cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berbicara dan lambat untuk marah. Orang yang marah tidak dapat melakukan yang baik, yang menyenangkan hati Allah. Sebab itu, buanglah setiap kebiasaan yang kotor dan jahat.
Saudaraku kekasih Tuhan Yesus,
Ada sebuah ilustrasi yang sangat bagus. Suatu sore seorang direktur muda mengendarai mobil bagusnya melalui jalanan perbukitan yang berkelok naik turun. Di suatu tikungan sempit, mobilnya berpapasan dengan truk. Sang direktur menurunkan jendelanya sedikit untuk memperjelas pandangannya yang agak kabur karena kabut mulai turun. Pengemudi truk memperlambat kendaraannya. Tepat berada di atas kepala sang direktur, sopir truk itu berteriak lantang, “Kerbau!”
Sang direktur kaget bukan kepalang. Tahu persis kalau kata itu ditujukan kepadanya, emosinya pun memuncak. Spontan takkalah sengit, ia pun berteriak “Kau sendiri kerbau! Dasar tengil taktahu sopan santun!” Sopir truk dengan santai melaju meninggalkannya tanpa menggubris omelan sang direktur.
Sang direktur takmampu mengendalikan emosinya. Seumur-umur baru kali ini diolok, diteriaki, dan dikatai “kerbau” oleh seseorang. Padahal, dia hidup di lingkungan bagus dengan pola asuh mendukung sehingga berhasil menjadi pribadi memesona. Kesal benar rasanya!
Tidak sampai 20 menit kemudian, tiba-tiba kawanan kerbau turun melintasi jalan raya tanpa gembala. Suara jejaknya bergemuruh riuh karena derap puluhan ekor kerbau seolah melesat merosot dari atas tebing. Sang direktur tergagap, mengerem mendadak. Akibatnya, mobilnya oleng dan menabrak seekor kerbau dengan berat tiga kuintal lebih.
Saudaraku terkasih, di lingkungan berbeda, jenis bahasanya pun berbeda pula. Sebenarnya, kata kerbau yang dibahasakan oleh sopir truk tadi maksudnya memberi tahu akan adanya bahaya kawanan kerbau. Namun, sang direktur kurang memahami maksudnya dan mengartikannya berbeda. Terjadilah kesalahpahaman fatal.
Kali ini Tuhan Yesus berpesan agar setiap kita hendaknya cepat mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah. Harus kita cerna dahulu baik-baik apa maksud perkataan seseorang, terlebih maksud Sabda Tuhan Yesus, agar kita tidak salah paham menerimanya. Kadang orang lain, juga Tuhan Yesus bermaksud baik-baik, namun belum-belum kita sudah salah tafsir dan salah paham.
Pada *Amsal 19:19* dikatakan bahwa orang yang sangat cepat marah akan kena denda karena jika engkau hendak menolongnya, engkau hanya menambah marahnya.
Karena itu, marilah kita memohon kepada-Nya agar kita lambat untuk berbicara dan lambat pula untuk marah supaya tidak kena denda. Tidak gampang marah karena kemarahan kita itu membuat hati Tuhan Yesus tidak berkenan.
Selamat malam, selamat beristirahat, Tuhan Yesus memberkati, Amin.
*PD Autopia Malang*
Ninik SR
Komentar
Posting Komentar