3295 Regi : Pujilah DIA
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach
Renungan pagi ini dengan tema:
*Pujilah DIA*
*Bacaan firman dari:
*Mazmur 150:1-6*
Nats
*Mazmur 150:2* "Pujilah Dia karena segala keperkasaan-Nya, pujilah Dia sesuai dengan kebesaran-Nya yang hebat!"
Perayaan Natal 2020 hampir tiba, walau dibayangi wabah covid19 suka-cita umat percaya tetap tak dapat ditutupi, puji pujian terdengar di rumah-rumah sebagai ungkapan hati penuh syukur, atas kelahiran Sang Mesias yang telah datang untuk menyelamatkan hidupnya, sehingga Tuhan sangat dimuliakan atas pujian dan penyembahan yang dinaikkan oleh umat-Nya.
Pujian dan penyembahan yang lahir dari kedalaman hati yang tulus adalah korban yang berbau harum di hadapan Tuhan. Bahkan Daud menegaskan bahwa saat umat memuji dan menyembah Allah hadir,
"...Engkaulah Yang Kudus yang bersemayam di atas puji-pujian orang Israel."
*Mazmur 22:4*
Kata *bersemayam* memiliki beberapa makna: berdiam, tinggal di dalamnya, hadir dan bertakhta. Jadi Tuhan yang kita sembah bukanlah Tuhan yang hanya berdiam diri di atas takhta-Nya di sorga mulia, tapi Ia sudi hadir, melawat dan menyatakan hadirat-Nya di tengah-tengah umat yang memuji, menyembah dan mempermuliakan nama-Nya.
Bersemayamnya Allah di atas puji pujian adalah bukti bahwa puji-pujian dan penyembahan adalah kesukaan Tuhan! Itu artinya Tuhan sangat menyukai dan menikmati puji-pujian umat-Nya! Inilah yang menyenangkan hati Tuhan! Oleh sebab itu "Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN! Haleluya!"
*Mazmur 150:6*
Saat Tuhan bersemayam dan bertakhta diatas pujian, saat itulah Ia bekerja dan melepaskan kuasa-Nya untuk orang-orang yang memuji dan menyembah Dia, berupa kemenangan, kesembuhan, pemulihan, dan bahkan kekuatan untuk menghancurkan musuh. Musuh itu adalah Iblis, pemerintah- pemerintah , penguasa-penguasa, penghulu-penghulu dunia yang gelap dan roh-roh jahat di udara.
Puji-pujian itu bagai seorang membawa pedang bermata dua: "untuk melakukan pembalasan terhadap bangsa-bangsa, penyiksaan- penyiksaan terhadap suku-suku bangsa, untuk membelenggu raja-raja mereka dengan rantai dan orang-orang mereka yang mulia dengan tali-tali besi,"
*Mazmur 149:6-8*
Yang dimaksud penyiksa-penyiksa adalah kuasa Iblis. Betapa dahsyatnya kekuatan dan kuasa puji-pujian, sanggup melumpuhkan dan menghancurkan pekerjaan Iblis.
Maka jangan pernah berhenti memuji dan menyembah Tuhan! Terlebih-lebih saat dalam pergumulan, angkat hati Saudara dan pujilah Tuhan! seperti ungkapan pemazmur
"Aku hendak memuji TUHAN pada segala waktu; puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku."
*Mazmur 34:2*
Saat kita memuji dan menyembah Tuhan, Tuhan sedang mengambil alih peperangan kita, artinya Tuhan berperang ganti kita!
Ingat kota Yeriko roboh setelah melakukan puji pujian selama tujuh hari.
*Yosua 6:16 (TB)*
Lalu pada ketujuh kalinya, ketika para imam meniup sangkakala, berkatalah Yosua kepada bangsa itu:
"Bersoraklah, sebab TUHAN telah menyerahkan kota ini kepadamu!
Selamat pagi mari kita sambut hari raya Natal kali ini, dengan bersukacita. Kita agungkan namaNya dengan puji pujian hingga kita merasa kehadiranNYA menyelimuti hidup kita, haleluyah, Amin
*PD Autopia Malang*
_eddy mulyono_
Komentar
Posting Komentar