3268 Rema : Persahabatan dengan Dunia VS Persahabatan dengan Allah

 Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan malam ini diambil dari :


*Yakobus 4 : 8* Mendekatlah kepada Allah dan Ia akan mendekat kepadamu. Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati!



Tema


*Persahabatan dengan Dunia VS Persahabatan dengan Allah*


Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, penulisan surat Yakobus khusus di pasal 4 ini memberitahukan kepada kita bagaimana dampak persahabatan dengan dunia.

Sementara pertanyaan kontradiktif yang sering dilontarkan kepada kita adalah “maukah engkau menjadi sahabat Tuhan Yesus?”.

Persahabatan dengan dunia sangat berlawanan dengan persahabatan dengan Allah, kenapa? dan pasti semua bisa menjawab dengan benar.


Tetapi marilah saat ini kita kembali menilik bagaimana kita hidup selama ini, apakah benar kita tidak memiliki persahabatan dengan dunia?


*Yakobus 4 : 1-2a* Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu? Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi.


Pada ayat di atas, sengketa atau pertengkaran dimulai dari hawa nafsu untuk mengingini sesuatu dan ketika tidak tercapai berdampak fatal. Dalam hal ini tentunya kasih Allah tidak diterapkan dengan baik. Bukankah ini wujud persahabatan dengan dunia?


Dalam ayat yang lain di pasal ini juga menyebutkan :


*Yakobus 4 : 11* Saudara-saudaraku, janganlah kamu saling memfitnah!  Barangsiapa memfitnah saudaranya atau menghakiminya, ia mencela hukum dan menghakiminya; dan jika engkau menghakimi hukum, maka engkau bukanlah penurut hukum, tetapi hakimnya.


Ketika kita memfitnah saudara kita atau orang lain, bukankah kita bertindak sebagai hakim bagi saudara atau orang lain? 

Dan mengganggap diri kita lebih baik dari orang lain? 

Padahal Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita :


*Filipi 2 : 3* dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;


Bukankah ini juga hasil persahabatan dengan dunia?

Begitu banyak hal yang dapat kita renungkan di masa raya advent pertama ini, dimana Tuhan Yesus yang sudah datang ke dunia ini akan diperingati kedatanganNYA dengan perenungan-perenungan apakah benar kita telah menjadi sahabat Kristus yang telah menanggung kehinaan sedemikian rupa sebagai manusia hina yang wafat disalib untuk kita?

Bila kita menyesali segala perbuatan kita sebagai hasil persahabatan dengan dunia, marilah kita kembali mendekat kepada Allah, mengakui segala dosa-dosa dan pelanggaran-pelanggaran kita.


*Yakobus 4 : 9* Sadarilah kemalanganmu, berdukacita dan merataplah; hendaklah tertawamu kamu ganti dengan ratap dan sukacitamu dengan dukacita.


Mari kita kembali memohon kepada Tuhan Yesus dengan sungguh-sungguh untuk berkenan mentahirkan dosa-dosa kita dan bertekad untuk kembali menjadi sahabat Allah yang selalu memperjuangkan kekudusan dan melakukan segala perintah-perintahNYA. Karena Allah itu kudus maka sudah seharusnya kita kudus.

Mari kita membangun keintiman dengan Tuhan Yesus sehingga lambat laun mengikis keinginan untuk bersahabat dengan dunia tetapi memohon agar Roh Kudus bekerja leluasa dalam diri kita untuk mengubahkan kita menjadi manusia baru yang berkenan bagi Allah sebagai sahabat sejati kita.

Dan ingatlah,


*Yakobus 4 : 4-5* Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah. Janganlah kamu menyangka, bahwa Kitab Suci tanpa alasan berkata: "Roh yang ditempatkan Allah di dalam diri kita, diingini-Nya dengan cemburu!


Roh Kudus ada pada kita, mari kita menjaga dan mempersilahkan Roh Kudus bekerja leluasa dalam diri kita, sehingga kita dapat menjalin persahabatan sejati dengan Allah kita di dalam Tuhan Yesus Kristus.


Tuhan Yesus memberkati, amin.


Salam kasih

*PD Imanuel Jakarta*

Lilies

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR