2120 Regi: Bagai Burung Raja Wali
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, renungan pagi ini dengan tema:
*Bagai Burung Raja Wali*
Firman yang menjadi dasar dari:
*Yesaya 40: 27-31*
Nast
*Yesaya 40:31 (TB)* orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.
Saudara, menanti-nantikan bagi kehidupan dunia adalah menjemukan dan membosankan, sebab saat berbagai persoalan hidup mendera, semua orang berharap mendapatkan jalan keluar atau solusi sesegera mungkin, berharap Tuhan tidak menunda-nunda waktu, Tuhan segera menjawab serta menolong mereka. *Pokoknya instan* harus segera terjawab, padahal dalam Tuhan semuanya ada proses yang bertujuan untuk membangun iman. Kalau kita baca dalam
*Roma5:3-5* bahwa kesengsaraan itu menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan ketekunan dan ketekunan menimbulkan pengharapan dan pengharapan dalam Tuhan tidak mengecewakan.
Saudara, ketidak sabaran menyebabkan kegagalan dan bahkan kita tidak dapat melihat perkara besar dari Tuhan, karena dalam menyelesaikan permasalahan didominasi oleh akal budi yang tidak tenang.
Nabi Habakuk menasehati supaya kita sabar sesaat dalam menunggu pertolongan Tuhan.
*Habakuk 2:3 (TB)* Sebab penglihatan itu masih menanti saatnya, tetapi ia bersegera menuju kesudahannya dengan tidak menipu; apabila berlambat-lambat, nantikanlah itu, sebab itu sungguh-sungguh akan datang dan tidak akan bertangguh.
Saudara, mengapa kita harus menanti nantikan Tuhan, jawabannya karena waktu kita bukan waktu Tuhan, rencana kita bukan rencana Tuhan, seperti tingginya langit dari bumi jarak dari rancangan Tuhan dengan rancangan kita
*Yesaya 55:8-9 (TB)* Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.
Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.
Saudara kita harus ingat, apa yang dijanjikan Tuhan tak ada kata terlambat dan juga tidak ada kata terlalu cepat, tetapi semuanya indah pada waktunya,
*Pengkhotbah3:11a* , maka apabila Saudara mengalami kelelahan dalam menanti-nantikan jawaban Allah janganlah kendor,
berdoalah terus maka Tuhan akan memberi kekuatan dan semangat.
*Yesaya 40:29 (TB)* Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya.
Kekuatan orang percaya sungguh luar biasa, ia akan dapat melewati badai dunia ini, karena kekuatan orang percaya bukan berasal dari dirinya sendiri tetapi dari apa yang dikaruniakan oleh Tuhan, Yohanes berkata dalam
*1Yohanes 5:4-5 (TB)* sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita.
Siapakah yang mengalahkan dunia, selain dari pada dia yang percaya, bahwa Yesus adalah Anak Allah?
Saudara, burung rajawali tatkala ada badai menerjang tidak terbang menghindar dari badai tersebut, tetapi ia membentangkan sayapnya membiarkan dirinya dalam badai sehingga ia justru bisa terbang semakin tinggi dan menikmati badai tersebut untuk melatih sayapnya menjadi kuat, kedahsyatan badai justru berdampak positif bagi burung rajawali.
Demikian pula sebagai anak-anak Allah, Allah telah memberikan Roh yang memampukan kita terbang tinggi karena tidak ada ketakutan yang ada adalah kasih, ketertiban dan kekuatan.
*2Timotius1:7 (TB)* Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.
Saudara, mari kita belajar dari Rajawali, terhadap badai yang seringkali menimpa kita, mari kita menikmatinya dan bersandar kepada Roh Kudus yang ada dalam diri kita, tentu kita akan menang.
Tuhan Yesus memberkati kita yang senantiasa mengandalkan Nya dalam segala perkara, amin
*PD Autopia Malang*
_eddi mulyono_
*Bagai Burung Raja Wali*
Firman yang menjadi dasar dari:
*Yesaya 40: 27-31*
Nast
*Yesaya 40:31 (TB)* orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.
Saudara, menanti-nantikan bagi kehidupan dunia adalah menjemukan dan membosankan, sebab saat berbagai persoalan hidup mendera, semua orang berharap mendapatkan jalan keluar atau solusi sesegera mungkin, berharap Tuhan tidak menunda-nunda waktu, Tuhan segera menjawab serta menolong mereka. *Pokoknya instan* harus segera terjawab, padahal dalam Tuhan semuanya ada proses yang bertujuan untuk membangun iman. Kalau kita baca dalam
*Roma5:3-5* bahwa kesengsaraan itu menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan ketekunan dan ketekunan menimbulkan pengharapan dan pengharapan dalam Tuhan tidak mengecewakan.
Saudara, ketidak sabaran menyebabkan kegagalan dan bahkan kita tidak dapat melihat perkara besar dari Tuhan, karena dalam menyelesaikan permasalahan didominasi oleh akal budi yang tidak tenang.
Nabi Habakuk menasehati supaya kita sabar sesaat dalam menunggu pertolongan Tuhan.
*Habakuk 2:3 (TB)* Sebab penglihatan itu masih menanti saatnya, tetapi ia bersegera menuju kesudahannya dengan tidak menipu; apabila berlambat-lambat, nantikanlah itu, sebab itu sungguh-sungguh akan datang dan tidak akan bertangguh.
Saudara, mengapa kita harus menanti nantikan Tuhan, jawabannya karena waktu kita bukan waktu Tuhan, rencana kita bukan rencana Tuhan, seperti tingginya langit dari bumi jarak dari rancangan Tuhan dengan rancangan kita
*Yesaya 55:8-9 (TB)* Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.
Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.
Saudara kita harus ingat, apa yang dijanjikan Tuhan tak ada kata terlambat dan juga tidak ada kata terlalu cepat, tetapi semuanya indah pada waktunya,
*Pengkhotbah3:11a* , maka apabila Saudara mengalami kelelahan dalam menanti-nantikan jawaban Allah janganlah kendor,
berdoalah terus maka Tuhan akan memberi kekuatan dan semangat.
*Yesaya 40:29 (TB)* Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya.
Kekuatan orang percaya sungguh luar biasa, ia akan dapat melewati badai dunia ini, karena kekuatan orang percaya bukan berasal dari dirinya sendiri tetapi dari apa yang dikaruniakan oleh Tuhan, Yohanes berkata dalam
*1Yohanes 5:4-5 (TB)* sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita.
Siapakah yang mengalahkan dunia, selain dari pada dia yang percaya, bahwa Yesus adalah Anak Allah?
Saudara, burung rajawali tatkala ada badai menerjang tidak terbang menghindar dari badai tersebut, tetapi ia membentangkan sayapnya membiarkan dirinya dalam badai sehingga ia justru bisa terbang semakin tinggi dan menikmati badai tersebut untuk melatih sayapnya menjadi kuat, kedahsyatan badai justru berdampak positif bagi burung rajawali.
Demikian pula sebagai anak-anak Allah, Allah telah memberikan Roh yang memampukan kita terbang tinggi karena tidak ada ketakutan yang ada adalah kasih, ketertiban dan kekuatan.
*2Timotius1:7 (TB)* Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.
Saudara, mari kita belajar dari Rajawali, terhadap badai yang seringkali menimpa kita, mari kita menikmatinya dan bersandar kepada Roh Kudus yang ada dalam diri kita, tentu kita akan menang.
Tuhan Yesus memberkati kita yang senantiasa mengandalkan Nya dalam segala perkara, amin
*PD Autopia Malang*
_eddi mulyono_
Komentar
Posting Komentar