2115 Rema: KUASA DAN BERKAT LELAGU PUJIAN
Shalom Aleihem b'Shem Yeshua Ha Mashiach
Renungan malam ini bertema
*KUASA DAN BERKAT LELAGU PUJIAN*
Diambil dari
*Mazmur 146:2* (TB) Aku hendak memuliakan TUHAN selama aku hidup, dan bermazmur bagi Allahku selagi aku ada.
Kata *hendak* atau *akan* berarti belum dilakukan dan merupakan janji iman. Dua hal yang hendak dilakukan, yakni *memuliakan* Tuhan dan *bermazmur* senyampang masih hidup.
*Memuliakan* Tuhan dapat dilakukan dengan berpikir yang positif tentang karya Tuhan dalam hidup kita, bertutur kata yang mengemukakan betapa mulianya karya Tuhan, dan berperilaku yang mencerminkan perilaku sebagaimana buah buah roh yang dikehendaki Tuhan Yesus.
Berpikir positif dengan tidak mudah mengeluh dan bersungut sungut atau _ngroweng_ apa pun yang sedang dihadapi. Semua harus diterima sebagai kehendak Tuhan Yesus. Semua dihadapi dengan bersyukur dalam segala hal baik kondisi nyaman maupun tidak nyaman. Bertutur memuliakan Tuhan berarti tidak mengumpat, berkata kotor, menggerutu, atau membicarakan kekurangan orang lain, tetapi lebih baik mendoakannya. Sedangkan wajib berperilaku sesuai buah roh karena kita ini surat yang hidup dan garam serta terang dunia. Sebagai surat yang hidup, maka kita wajib hidup seperti Kristus hidup. Pikiran, perkataan dan tindakan Kristus harus kita teladani dan terapkan dalam hidup kita dengan tuntunan Roh Kudus.
Pikiran Kristus yang tergerak oleh belas kasihan sehingga direalisasikan dalam tindakan selalu berkenan membantu yang kesulitan, memedulikan, dan mengulurkan tangan untuk yang membutuhkan, serta tuturan yang lemah lembut untuk menasihati, menghibur, dan memberkati.
*Kolose 3:23* (TB) Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
Pikiran, perkataan, dan tindakan seperti Kristus itulah yang kita mohon mampu kita teladani.
*Bermazmur* dapat dilakukan dengan memuji kidung pujian atau lagu rohani baik di dalam hati maupun disuarakan ataupun mendengarkan kidung pujian melalui media elektronika dan ikut menyenandungkannya.
Kita ingat lirik lagu ini :
Hidup ini adalah kesempatan
hidup ini untuk melayani Yesus
Jangan sia siakan hidup yang Yesus beri
hidup ini hanya sementara
(hidup ini harus jadi berkat)
Oh, Yesus pakailah hidupku
selagi aku masih kuat
bila saatnya nanti ku tak berdaya lagi
hidup ini sudah jadi berkat
Selanjutnya, Tuhan Yesus berkenan jika kita melakukan *B4* di tengah keluarga kita, yakni *berdoa, beribadah, bermazmur, dan bersaksi* melalui mezbah keluarga buka hari dan tutup hari. Melalui aktivitas ini bukan hanya keluarga kita, melainkan juga orang lain dapat beroleh berkat.
Berikut kesaksian seseorang yang dipanggil menjadi anak Tuhan Yesus karena mendengar lelagu pujian dalam suatu ibadah keluarga.
Kesaksian seseorang yang mengenal Tuhan Yesus diawali dari selalu mendengar lagu pujian dari tetangga Kristennya yang berasal dari Ambon, yakni keluarga Latumena. Pada senja hari dia selalu mendengar koor keluarga itu dengan indahnya. Enam orang anggota keluarga berkumpul bersama dengan melakukan puji pujian. Ada yang suara tenor, sopran, bariton, bas dan benar benar dihayati sehingga siapa pun yang mendengar terhanyut oleh kuasa Roh Kudus menikmati pujian itu. Tepat pada jam sama setiap hari seolah lagu surga sehingga membuat kangen dan damai sejahtera.
Si tetangga iseng bertanya bolehkah bergabung karena merasakan damainya dan keluarga itu pun mengizinkannya dengan sukacita. Sejak itulah pelan ia mengenal kasih Kristus. Pengenalan akan Kristus diperoleh dengan luar biasa karena puji pujian.
Karena itu, mari kita mewujudnyatakan janji kita hendak memuliakan dan bermazmur pada-Nya selagi masih hidup.
Tuhan Yesus memberkati. Amin
*PD AUTOPIA MALANG*
Ninik SR
Renungan malam ini bertema
*KUASA DAN BERKAT LELAGU PUJIAN*
Diambil dari
*Mazmur 146:2* (TB) Aku hendak memuliakan TUHAN selama aku hidup, dan bermazmur bagi Allahku selagi aku ada.
Kata *hendak* atau *akan* berarti belum dilakukan dan merupakan janji iman. Dua hal yang hendak dilakukan, yakni *memuliakan* Tuhan dan *bermazmur* senyampang masih hidup.
*Memuliakan* Tuhan dapat dilakukan dengan berpikir yang positif tentang karya Tuhan dalam hidup kita, bertutur kata yang mengemukakan betapa mulianya karya Tuhan, dan berperilaku yang mencerminkan perilaku sebagaimana buah buah roh yang dikehendaki Tuhan Yesus.
Berpikir positif dengan tidak mudah mengeluh dan bersungut sungut atau _ngroweng_ apa pun yang sedang dihadapi. Semua harus diterima sebagai kehendak Tuhan Yesus. Semua dihadapi dengan bersyukur dalam segala hal baik kondisi nyaman maupun tidak nyaman. Bertutur memuliakan Tuhan berarti tidak mengumpat, berkata kotor, menggerutu, atau membicarakan kekurangan orang lain, tetapi lebih baik mendoakannya. Sedangkan wajib berperilaku sesuai buah roh karena kita ini surat yang hidup dan garam serta terang dunia. Sebagai surat yang hidup, maka kita wajib hidup seperti Kristus hidup. Pikiran, perkataan dan tindakan Kristus harus kita teladani dan terapkan dalam hidup kita dengan tuntunan Roh Kudus.
Pikiran Kristus yang tergerak oleh belas kasihan sehingga direalisasikan dalam tindakan selalu berkenan membantu yang kesulitan, memedulikan, dan mengulurkan tangan untuk yang membutuhkan, serta tuturan yang lemah lembut untuk menasihati, menghibur, dan memberkati.
*Kolose 3:23* (TB) Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
Pikiran, perkataan, dan tindakan seperti Kristus itulah yang kita mohon mampu kita teladani.
*Bermazmur* dapat dilakukan dengan memuji kidung pujian atau lagu rohani baik di dalam hati maupun disuarakan ataupun mendengarkan kidung pujian melalui media elektronika dan ikut menyenandungkannya.
Kita ingat lirik lagu ini :
Hidup ini adalah kesempatan
hidup ini untuk melayani Yesus
Jangan sia siakan hidup yang Yesus beri
hidup ini hanya sementara
(hidup ini harus jadi berkat)
Oh, Yesus pakailah hidupku
selagi aku masih kuat
bila saatnya nanti ku tak berdaya lagi
hidup ini sudah jadi berkat
Selanjutnya, Tuhan Yesus berkenan jika kita melakukan *B4* di tengah keluarga kita, yakni *berdoa, beribadah, bermazmur, dan bersaksi* melalui mezbah keluarga buka hari dan tutup hari. Melalui aktivitas ini bukan hanya keluarga kita, melainkan juga orang lain dapat beroleh berkat.
Berikut kesaksian seseorang yang dipanggil menjadi anak Tuhan Yesus karena mendengar lelagu pujian dalam suatu ibadah keluarga.
Kesaksian seseorang yang mengenal Tuhan Yesus diawali dari selalu mendengar lagu pujian dari tetangga Kristennya yang berasal dari Ambon, yakni keluarga Latumena. Pada senja hari dia selalu mendengar koor keluarga itu dengan indahnya. Enam orang anggota keluarga berkumpul bersama dengan melakukan puji pujian. Ada yang suara tenor, sopran, bariton, bas dan benar benar dihayati sehingga siapa pun yang mendengar terhanyut oleh kuasa Roh Kudus menikmati pujian itu. Tepat pada jam sama setiap hari seolah lagu surga sehingga membuat kangen dan damai sejahtera.
Si tetangga iseng bertanya bolehkah bergabung karena merasakan damainya dan keluarga itu pun mengizinkannya dengan sukacita. Sejak itulah pelan ia mengenal kasih Kristus. Pengenalan akan Kristus diperoleh dengan luar biasa karena puji pujian.
Karena itu, mari kita mewujudnyatakan janji kita hendak memuliakan dan bermazmur pada-Nya selagi masih hidup.
Tuhan Yesus memberkati. Amin
*PD AUTOPIA MALANG*
Ninik SR
Komentar
Posting Komentar