41752 Regi : HATI YANG MENGHAMBA

 Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach 


Renungan Pagi kita hari ini dengan tema 


*HATI YANG MENGHAMBA*


Tema


*Lukas 1:38* (TB)  

³⁸ Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.


*Yohanes 2:5* (TB)  

⁵ Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: "Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!"


Dua ayat di atas terjadi dalam kurun waktu yang ber-jeda sekitar 30 tahun. Ayat pertama (Luk 1:38) terjadi ketika Maria menerima "tugas" menjadi ibu bagi seorang Juruselamat. Tugas yang sangat berat pada jaman itu. Hamil tanpa menikah di tengah-tengah bangsa yang memegang teguh hukum Musa.  Maria harus memiliki mental baja. Alkitab tidak mencatat bagaimana perjuangan Maria pada waktu itu, tetapi bila kita lihat dari perkataannya di ayat ke dua itu (Yohanes 2:5), kita bisa tahu bagaimana Maria menghadapi hari-hari kehidupannya dan juga merupakan bukti bahwa "perjuangan tidak mengkhianati hasil."


Hari demi hari selama 30 tahun itu telah mengajar Maria bagaimana hidup taat dan patuh kepada Allah.

Maria juga telah belajar banyak tentang "mengenal" bagaimana "cara kerja" Allah. Tidak mudah menjadi "orangtua" dari Allah yang menjadi manusia.

Dari awal, Maria sudah memiliki hati yang "menghamba".

Hati yang seperti hati Maria inilah yang dicari Allah.

Dengan tugas yang "tidak masuk akal", Maria memasrahkan kehendaknya pada kehendak Allah.

Seolah-olah Maria berkata, "jangan kehendak-ku, tetapi kehendak-Mu saja yang terjadi.."

Sama seperti Tuhan Yesus yang menerima cawan murka Allah ketika Dia berdoa di taman Getsemane (Lukas 22:42)


Pola hati yang sama antara Maria dan Tuhan Yesus, yaitu hati yang menghamba. 

Memang, hati hamba yang Dia cari. Dan Allah menemukannya dalam kehidupan seorang Maria.


Apakah Dia akan menemukan juga hati yang sama, hati yang menghamba *(Fil 2:7.. melainkan telah _mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba,_ dan menjadi sama dengan manusia*), hati seorang abdi yang sejati dalam kehidupan kita..? Hanya Allah dan kita yang tahu..

Perlu proses dan perjuangan untuk bisa memiliki hati yang demikian, bukan hanya dalam perkataan tetapi juga dalam melakukannya.

Terus berjuang, sehingga suatu saat kita juga berkata.. 

"sesungguhnya aku ini hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataan-Mu.."


Amin.


Selamat Pagi Selamat Beribadah

Tetap Bersemangat

Tuhan Yesus memberkati


*PD AUTOPIA Malang*

_hasansantoso_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

1523 Regi: Selamatkan lah waktumu