1928 Rema: Saat Hening
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua ha Mashiach
Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus renungan malam ini diambil dari :
*Injil Lukas 19:41-44*
Dengan tema:
*saat hening*
Nats :
Sebab engkau tidak mengetahui saat Allah melawat engkau.
Jaman now, sulit menemukan keheningan dan ketenangan apalagi damai di hati karena kesibukan dan hiruk pikuk yang selalu kita jumpai setiap harinya.
Karena kesibukan yang begitu banyaknya, hati dan pikiran manusia pun kadangkala menjadi keras bahkan membatu sehingga tidak ada lagi kasih dan damai.
Ingat, dalam ketenangan dan keheningan, kita akan dapat merasakan kehadiran Tuhan yang melawat dan menjumpai kita.
Marilah kita menjadikan Tuhan sebagai satu-satunya sumber kekuatan, pengetahuan dan hikmat agar kehidupan kita makin sukacita dan penuh cinta.
Buanglah segala hal yang menjadi sumber kekacauan, konflik dan ketidakdamaian serta ketidaktenangan bahkan kejahatan dan gantilah semuanya itu dengan ketenangan batin dalam keheningan doa dan pujian.
Janganlah kita menukar atau mengganti Tuhan Sang Sumber Damai dan Cinta dengan segala hal yang di sangkanya dapat mendatangkan damai dan sukacita.
Pertanyaannya:
- Maukah kita hidup dalam pimpinan Roh Kudus?
- Masihkah kita berkata, berpikir dan berperilaku sesuai dengan Firman Tuhan?
- Beranikah kita hidup dalam kasih dan kebaikan Tuhan setiap saat?
Sediakanlah waktu untuk hening di tengah kesibukan setiap hari maka Tuhan akan hadir dan berbicara kepada kita.
Ayo, usahakanlah berdamai dengan siapa aja dan mengucap syukur setiap saat maka hidupmu akan makin bahagia dan sejahtera.
Doa:
Yesusku, ampunilah aku orang berdosa ini, amin.
*PD SION Makassar*
Sukarno yoseph
Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus renungan malam ini diambil dari :
*Injil Lukas 19:41-44*
Dengan tema:
*saat hening*
Nats :
Sebab engkau tidak mengetahui saat Allah melawat engkau.
Jaman now, sulit menemukan keheningan dan ketenangan apalagi damai di hati karena kesibukan dan hiruk pikuk yang selalu kita jumpai setiap harinya.
Karena kesibukan yang begitu banyaknya, hati dan pikiran manusia pun kadangkala menjadi keras bahkan membatu sehingga tidak ada lagi kasih dan damai.
Ingat, dalam ketenangan dan keheningan, kita akan dapat merasakan kehadiran Tuhan yang melawat dan menjumpai kita.
Marilah kita menjadikan Tuhan sebagai satu-satunya sumber kekuatan, pengetahuan dan hikmat agar kehidupan kita makin sukacita dan penuh cinta.
Buanglah segala hal yang menjadi sumber kekacauan, konflik dan ketidakdamaian serta ketidaktenangan bahkan kejahatan dan gantilah semuanya itu dengan ketenangan batin dalam keheningan doa dan pujian.
Janganlah kita menukar atau mengganti Tuhan Sang Sumber Damai dan Cinta dengan segala hal yang di sangkanya dapat mendatangkan damai dan sukacita.
Pertanyaannya:
- Maukah kita hidup dalam pimpinan Roh Kudus?
- Masihkah kita berkata, berpikir dan berperilaku sesuai dengan Firman Tuhan?
- Beranikah kita hidup dalam kasih dan kebaikan Tuhan setiap saat?
Sediakanlah waktu untuk hening di tengah kesibukan setiap hari maka Tuhan akan hadir dan berbicara kepada kita.
Ayo, usahakanlah berdamai dengan siapa aja dan mengucap syukur setiap saat maka hidupmu akan makin bahagia dan sejahtera.
Doa:
Yesusku, ampunilah aku orang berdosa ini, amin.
*PD SION Makassar*
Sukarno yoseph
Komentar
Posting Komentar