41796 Regi : Mana yang kita pilih
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach
Kekasih Kristus.
Renungan firman Tuhan pagi ini, diambil dari
*Ulangan 30:19-20 (TB)*
Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu,
dengan mengasihi TUHAN, Allahmu, mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya, sebab hal itu berarti hidupmu dan lanjut umurmu untuk tinggal di tanah yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni kepada Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepada mereka."
Tema
*Mana yang kita pilih*
Mari kita berdoa
*Bapa yang ku sembah dalam Tuhan Yesus, kiranya berbelas kasih memberikan roh hikmat bijaksana, agar aku dapat mengerti, memahami dan mampu melakukan firman HU, amin*
Kita tahu tidak ada satupun manusia di dunia ini yang tidak menginginkan berkat, menginginkan sukacita apalagi setelah kehidupan di dunia pasti tidak ada yang menginginkan hidup di neraka yang penuh siksa dan duka, semua pasti memiliki kerinduan atau harapan untuk dapat hidup di sorga bersama Allah Bapa.
Tapi walaupun kunci atau jalan untuk mendapatkan kehidupan yang penuh berkat damai sejahtera sudah diberikan oleh Allah, apakah manusia yang merindukan kehidupan damai sejahtera penuh berkat mau melakukannya? Jawabannya belum tentu dan lebih banyak yang memilih jalannya sendiri, yang menurut pemikiran dan akal budinya sendiri yang dianggapnya terbaik dari pada harus taat setia terhadap petunjuk atau perintah Allah. Hal ini terjadi sebagai kegenapan sabdaNya yang tertulis dalam
*Amsal 21:2 (TB)*
Setiap jalan orang adalah lurus menurut pandangannya sendiri, tetapi TUHANlah yang menguji hati.
Sehingga untuk taat akan firman dan perintah Allah tidak dilakukannya. Jika demikian tentunya harapan dan kerinduan untuk mendapatkan damai sejahtera ataupun berkat baik dalam dunia ini ataupun di sorga pasti tidak akan dapat dirasakan. Sebab mereka jauh dari sumber berkat dan damai sejahtera itu yaitu Allah sendiri di dalam Tuhan Yesus yang mempunyai kuasa baik di bumi maupun di sorga.
Oleh karena itu kunci berkat damai sejahtera dan kehidupan hanya akan dapat dirasakan ketika kita mau mengasihi TUHAN, Allah kita, mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya. Artinya kita berjalan tidak dengan akal budi dan pikiran kita yang sangat terbatas, tetapi harus mau rendah hati, hidup taat melakukan apa yang menjadi perintah Allah dengan sepenuh hati.
Salah satu bukti kita taat mengasihi Tuhan Allah kita ketika kita mau melakukan apa yang tertulis dalam
*Yosua 1:8 (TB)*
Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.
Jadi kunci sudah Allah buka, sudah Allah paparkan, tinggal dari diri kita sendiri apakah mau taat melakukan atau tidak.
Yang harus kita ketahui dan kita imani bahwa Allah selalu membuka dan menunjukan jalan berkat dan damai sejahtera, tetapi Allah tidak pernah memaksa manusia untuk melakukannya, sebagaimana perintah pertama Allah kepada Adam dan Hawa.
Tetapi ketika kita salah memilih dalam mengambil keputusan maka dampaknya akan lebih parah, sebagaimana Adam Hawa yang langsung di usir dari Taman Eden. Terlebih kita ketika kita tidak taat melakukan perintah Allah ,pasti harapan dan kerinduan untuk mendapatkan berkat damai sejahtera hanya sebatas angan dan harapan saja.
Sekali lagi petunjuk dan cara untuk meraih hidup dan damai sejahtera, telah Allah nyatakan, pilihan atau keputusan tergantung kepada kita masing-masing.
Kiranya Roh Kudus memberikan kekuatan dan kemampuan serta hikmat untuk menentukan dan mengambil keputusan.
Selamat pagi, selamat beraktivitas Tuhan Yesus memberkati amin.
*PD Autopia Malang*
Wibisono
Komentar
Posting Komentar