41792 Regi : KADAR KEIMANAN SESEORANG
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.
Para saudara terkasih dalam Kristus, tema renungan pagi ini adalah :
*KADAR KEIMANAN SESEORANG*
Firman Allah diambil dari:
*Lukas 7:1-10*
Nas
*Lukas 7: 7-9*
⁷sebab itu aku juga menganggap diriku tidak layak untuk datang kepada-Mu. Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.
⁸Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya."
⁹Setelah Yesus mendengar perkataan itu, Ia heran akan dia, dan sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti Dia, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel!"
Saudara terkasih, bagaimana kita bisa *mengukur kadar keimanan* orang lain, sementara kita tidak bisa mengukur keimanan diri sendiri?
Seseorang, juga kita, tidak bisa membaca isi sebuah buku hanya melihat dari sampulnya, karena untuk mengetahui isi sebuah buku pasti harus membaca isinya dan memahami kandungan isinya.
Walaupun tak seorangpun dapat melihat kadar iman orang lain, namun kita bisa melihat dalam perilaku hidupnya.
Iman dapat mempengaruhi perilaku hidup seseorang.
Jika seseorang itu memiliki iman yang baik tentu akan membuahkan ucapan, karakter dan tindakan yang berkualitas.
Dengan demikian iman seseorang tidak ditentukan seberapa dekatnya dengan sumber iman itu.
Sebab bisa jadi ada orang yang dekat dengan firman Allah dan rajin pelayanan di Gereja, tetapi tidak memiliki kualitas iman yang baik.
Sementara itu perwira Romawi yang ditampilkan dalam pewartaan Injil Lukas 7:1-10
pada hari ini adalah contoh yang baik. Memang ia adalah seorang kafir, tetapi menunjukkan sikap iman kepada Yesus,Sang Guru Kehidupan.
Ia percaya bahwa Yesus sanggup menyembuhkan hambanya. Juga ketulusannya dalam membantu orang-orang Yahudi membangun sarana ibadah dan kepedulian kepada hambanya yang sakit bahkan hampir mati adalah *tanda kualitas imannya.*
Perwira itu punya kadar iman yang mendalam, sehingga tanpa ragu Sang Guru berkata kepada orang banyak yang mengikutiNya,
*"Aku berkata kepadamu: Di antara orang Israel pun iman sebesar itu belum pernah Kujumpai."*
(Lukas 7:9)
Semoga firman yang Yesus Sang Guru Kehidupan nyatakan di atas menjadi *refleksi* untuk mengukur kadar keimanan kita masing-masing.
Semoga iman kita makin berakar kuat, bertumbuh kokoh dan berbuah lebat, sehingga hidup menjadi berkat bagi sesama, Gereja dan Bangsa.
Selamat melanjutkan aktivitas, jangan lupa bahwa apapun yang kita lakukan harus ditujukan untuk memuliakan Allah, bukan untuk memuji diri sendiri.
Tuhan Yesus memberkati kita semua.
A m i n .
*PD Autopia Malang*
*Susi Indung*.
.
Komentar
Posting Komentar