41775 Regi : Siapakah manusia itu
Shalom Aleichem b’shem Yeshua Ha Maschiach.
Nas renungan pagi ini diambil dari:
*Matius 16: 15-17*
Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga.
Judul renungan:
*Siapakah manusia itu*
Para kekasih Kristus, ketika Petrus menjawab pertanyaan Tuhan Yesus di atas dengan tepat, serta merta Ia menjelaskan bahwa jawaban itu bukanlah berasal dari diri Petrus; melainkan dari Bapa-Nya yang di sorga!
Namun tidak lama berselang, dituliskan pada Injil Matius, Pasal 16 ayat 23, hanya selisih 5 ayat dari tulisan Matius di atas, Tuhan Yesus menghardik Petrus dengan mengatakan:
*Matius 16: 23* TB
Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."
Kontradiksi dalam diri Petrus amatlah jelas bahwa ternyata seorang murid terdekat dengan Tuhan Yesus pun bisa mengalami dua kondisi: 1). Kondisi menyatakan kebenaran dalam tuntunan Bapa; atau
2). Kondisi dirasuki roh Iblis akibat mengikuti alam pikiran manusiawinya. Berdasarkan fakta yang terjadi pada Petrus, siapakah manusia sebetulnya?
Laki-laki dan perempuan diciptakan menurut “gambar dan “rupa” Allah, sehingga berdasarkan kedua hal ini mereka dikehendaki untuk bersekutu dengan Allah agar mencerminkan kasih, kemuliaan dan kekudusan-Nya. Selanjutnya, mereka harus pula semakin mengenal dan menaati perintah Allah terekat dalam hubungan yang semakin intim dengan Allah.
Kejatuhan Adam menjadikan kondisi hubungan dengan Allah ini tercemar, akibat melanggar ketaatan yang seharusnya mereka genggam erat. Agar roh Iblis tidak selalu ada dalam diri manusia, rasul Paulus berhikmat agar manusia menanggalkan sikap dan perilaku lamanya menjadi manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk kembali menuju gambar Khaliknya:
*Kolose 3: 10.*
… kenakanlah manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;
Kekasih Kristus, melalui pengertian ini, marilah kita bergegas berjuang bermetamorfosa meninggalkan hal yang cemar dan menjadi manusia baru yang terus-menerus diperbaharui oleh Roh Kudus; agar kita senantiasa dalam kondisi bersama-sama dengan Allah, sehingga damai sejahtera Kristus memerintah dalam hati kita selama-lamanya *(Kolose. 3: 15).* Amin.
Selamat pagi dan selamat beraktivitas, Tuhan Yesus memberkati.
*PD Autopia – Malang*
_gunawanwibisono_
Komentar
Posting Komentar