41842 Regi : Kenalilah Lawan Bicaramu

 Shalom Aleichem b’Shem Yeshua Ha Maschiach.

Kiranya damai sejahtera Kristus dianugerahkan kepada kita semua pada sepanjang hari ini.


Judul renungan pagi ini adalah: 


*Kenalilah Lawan Bicaramu*


Nas Alkitab: 


*Wahyu 22: 8 - 9*

Dan aku, Yohanes, akulah yang telah mendengar dan melihat semuanya itu. Dan setelah aku mendengar dan melihatnya, aku tersungkur di depan kaki malaikat, yang telah menunjukkan semuanya itu kepadaku, untuk menyembahnya. Tetapi ia berkata kepadaku: "Jangan berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama seperti engkau dan saudara-saudaramu, para nabi dan semua mereka yang menuruti segala perkataan kitab ini. Sembahlah Allah!"


Para kekasih Kristus, ketika Rasul Yohanes menuliskan Kitab Wahyu di atas, dia diperkirakan sudah berusia hampir 90 tahun. Pada usia sematang itu, seseorang sekaliber Yohanes, masih keliru dalam melakukan penyembahan. Ia salah menduga siapa lawan bicaranya, karena ia begitu tertarik akan pesona yang ditampilkan malaikat itu. Bersyukurnya, malaikat yang disembahnya itu tidak mau menerima penyembahannya, dengan mengatakan: _"… Sembahlah Allah!"_


Sebaliknya Abraham, dia mengetahui bahwa salah satu dari ketiga malaikat tamunya adalah Allah dalam wujud theofani: 


Kemudian TUHAN menampakkan diri kepada Abraham dekat pohon tarbantin di Mamre, sedang ia duduk di pintu kemahnya waktu hari panas terik. Ketika ia mengangkat mukanya, ia melihat tiga orang berdiri di depannya. Sesudah dilihatnya mereka, ia berlari dari pintu kemahnya menyongsong mereka, lalu sujudlah ia sampai ke tanah *Kejadian 18: 1-2*


Abraham mengetahui bahwa salah satu dari ketiga orang itu merupakan manifestasi Allah dalam rupa manusia dan dua orang lainnya adalah malaikat dalam rupa manusia.


Melalui kedua hal di atas, kita menyadari bahwa kemungkinan manusia salah dalam melakukan penyembahan sangatlah besar. Terlebih lagi, jika manusia menyamakan roh-roh orang mati sebagai “allah” yang memberikan petunjuk bagi mereka. 


*Yesaya 8: 19*

Dan apabila orang berkata kepada kamu: “Mintalah petunjuk kepada arwah dan roh-roh peramal yang berbisik-bisik dan komat-kami, maka jawablah: “Bukankah suatu bangsa patut meminta petunjuk kepada allahnya? Atau haruskah mereka meminta petunjuk kepada orang-orang mati bagi orang hidup?”


Manusia yang meminta petunjuk kepada selain Allah menuruti kemauannya sendiri dengan menyembah dewa-dewa dan mereka merasa nyaman membuat kesepakatan terhadap kuasa-kuasa jahat, sebab dipikir bahwa kuasa-kuasa itu akan melindungi mereka selamanya; namun justru mereka tengah mengikat persekutuan dengan maut.


Karenanya, Rasul Paulus berdoa dan meminta kepada Bapa di Sorga agar semua orang percaya (di Efesus) memperoleh Roh hikmat dan wahyu agar mereka dapat mengenal Tuhan yang benar *(Efesus 1: 17).*


Kekasih-kekasih Kristus, marilah kita berhati-hati dalam mengenali lawan bicara kita, agar tidak salah dalam memperlakukannya. Dengan demikian kita terbebas dari kuasa maut, sebaliknya justru memperoleh keselamatan abadi, amin.


Selamat pagi dan selamat beraktivitas.


*PD Autopia - Malang*

_gunawanwibisono_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

1523 Regi: Selamatkan lah waktumu