3967 Regi : Lahir Baru
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.
Kekasih Kristus.
Renungan firman pagi ini, diambil dari
*Yohanes 3:16 (TB)*
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Tema
*Lahir Baru*
Mari kita berdoa
*Bapa yang Mahakasih di dalam Tuhan Yesus, berikanlah kepadaku roh hikmat, pengertian dan pengetahuan agar aku mengerti dan mampu melakukan firmanHU, Amin*
Natal adalah salah satu bentuk kasih Allah kepada semua umat manusia, dimana Allah dengan segala kemurahanNya berinisiatif untuk menyatakan kasihNya agar manusia diselamatkan dari maut, akibat dari dosa yang telah menguasai hidup manusia.
Sehingga IA rela meninggalkan kemuliaanNya, turun ke dunia dalam wujud manusia yang suci dan mulia melalui kelahiran Yesus Kristus, agar setiap orang yang percaya Kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.
Allah menghargai kehendak bebas manusia dan IA tidak memaksakan KehendakNya agar manusia percaya akan karya Allah ini. Namun bersyukur bagi yang percaya karena ada upah yang luar biasa di luar nalar manusia, demikian juga bagi yang tidak percaya dan menolaknya juga akan mendapatkan upah yang lebih mengerikan karena akan terus ada di bawah kuasa dosa dan maut.
Karya Allah yang luar biasa ini memang tidak dapat diterima akal manusia, dan yang harus kita sadari bahwa ke Mahakuasa an Allah apakah dapat diterima oleh akal manusia? Jadi harus ada penyangkalan diri baru kita dapat memahami dan menerima ke Mahakuasa an Allah.
Bagi mereka yang percaya akan karya Allah dalam Natal, seharusnya menyadari bahwa dirinya sudah diampuni, ditebus dosanya dan diselamatkan. Sehingga kehidupannya bukan miliknya lagi tetapi milik Kristus yang harus diwujudkan dalam hidup baru, menjadi manusia baru yang mencerminkan karakter dan sifat Kristus.
Dengan demikian hidup lama yang dipenuhi hawa nafsu kedagingan dan perbuatan dosa, harus dibuang, ditinggalkan dari kehidupannya.
Sebagai manusia baru, harus dinyatakan dalam perilaku kehidupannya yaitu hidup dalam kebenaran dan kekudusan sebagaimana yang Allah kehendaki, dengan demikian kehidupannya sebagai manusia baru akan berbeda dengan orang orang dunia yang tidak mengenal kebenaran Kristus, sebagaimana dinyatakan dalam
*Roma 12:2 (TB)*
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Manusia baru adalah manusia yang lahir baru artinya kehidupannya sudah berubah jauh dari kehidupan lama, kehidupan yang dipenuhi dengan perbuatan jahat dan dosa, perbuatan yang hanya menyenangkan diri sendiri, karena itu sebagai manusia yang sudah lahir baru harus mampu melakukan seperti yang difirmankan dalam
*Kolose 3:5-6 (TB)*
Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala,
semuanya itu mendatangkan murka Allah [atas orang-orang durhaka].
Langkah inilah yang harus dilakukan sebagai manusia baru, sehingga dalam dirinya akan tumbuh perbuatan perbuatan baik dan benar yang didasari kasih sebagaimana Allah yang sudah mengasihi kita. Orang yang lahir baru dalam dirinya akan mampu melakukan firmanNya seperti dalam
*Kolose 3:12-14 (TB)*
Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.
Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.
Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.
Bersama Natal yang kita rayakan saat ini marilah kita mengoreksi diri kita sendiri, apakah dengan Natal kita juga sudah lahir baru dan menjadi manusia baru, atau Natal hanya kita jadikan sebatas seremonial saja agar kita bisa dilihat orang sebagai orang Kristen?
Ingat yang Allah kehendaki dalam Natal bukan perayaan secara duniawi yang diutamakan, tetapi bagaimana hidup kita, hati kita apakah kita juga dapat merasakan kasih Kristus sehingga ada perubahan sikap hidup kita karena kita sudah lahir baru, yaitu sikap tingkah laku hidup kita dalam meneladani Kristus.
Kiranya Roh Kudus menolong dan memampukan kita menjadi manusia baru yang sudah lahir baru bersama Kristus.
Selamat Natal, Tuhan Yesus memberkati kita, amin.
*PD Autopia Malang*
Wibisono
Komentar
Posting Komentar