3957 Regi : Kesabaran Allah ada batasnya
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.
Tema Renungan pagi ini :
*Kesabaran Allah ada batasnya*.
Bacaan firman:
*Yehezkiel 18;1-18*
Nas:
*Yehezkiel 8:18 (VMD)*
Aku akan menunjukkan amarah-Ku kepada mereka. Aku tidak akan menunjukkan belas kasihan apa pun kepada mereka. Aku tidak merasa kasihan terhadap mereka. Mereka akan berteriak kepada-Ku — tetapi Aku tidak mau mendengarkannya.”
Saudaraku kekasih Kristus, peristiwa dalam Yehezkiel pasal 8 ini, terjadi pada suatu masa dimana Yehezkiel menjadi nabi atas orang orang buangan di negri Babel.
Di hadapan bahkan di tengah tengah para tua tua Yehuda, kekuasaan Tuhan Allah meliputinya, melalui berbagai penglihatan yang diterimanya dari Allah.
Yang intinya: penglihatan penglihatan itu merupakan perzinahan rohani yang begitu keji yang terjadi tepat di- tengah tengah pusat ibadah bangsa Israel yaitu Bait Allah.
Sabda Allah benar- benar terjadi, suatu kebrobokan moral umat manusia di hadapan Allah.
*Mazmur 14:1-3 (TB)*
Untuk pemimpin biduan. Dari Daud. Orang bebal berkata dalam hatinya: "Tidak ada Allah." Busuk dan jijik perbuatan mereka, tidak ada yang berbuat baik.
TUHAN memandang ke bawah dari sorga kepada anak-anak manusia untuk melihat, apakah ada yang berakal budi dan yang mencari Allah.
Mereka semua telah menyeleweng, semuanya telah bejat; tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak.
Apabila kita mau merenungkan dalam ayat 1-16, benar benar Allah kecewa dan sakit hati bahkan sedih, yang akhirnya timbul suatu kecemburuan, yaitu cemburu Ilahi, karena bangsa yang dikasihi telah berpaling kepada allah lain, yang sebenarnya bukan Allah.
*2 Korintus 11:2 (TB)*
Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.
Tidak mengherankan bagi Allah yang panjang sabarpun akhirnya bertindak dalam murka Nya.
Hal inipun juga sering kta lakukan dengan berbuat hal hal yang bodoh dalam iman dihadapan Allah, dan dengan keterlaluan kitapun meninggalkan Tuhan Yesus yang telah menebus dosa dosa kita.
Tidak jarang kita harus bergantung kepada suatu, seperti jabatan, harta, kekuasaan dan kesibukan dunia dengan alasan apapun begitu juga hoby dan keluarga.
Yang kesemuanya itu sungguh melemahkan iman kita bahkan membuat kita kehilangan kendali.
Memang Allah kita panjang sabar dan tidak langsung menghukum atas segala kesalahan dan pelanggaran kita, namun bukan berarti kita dapat meremehkan kesabaran Nya dengan menyakiti hatiNya terus menerus, sebab pada saatNya nanti penghukuman tetap akan dilaksanakan.
Kita sebagai anak anak Nya yang telah mengenal bahwa Allah kita itu panjang sabar dan Maha Pengampun, bukan berarti Allah akan tinggal diam, ketika umatNya berbuat jahat dan hidup tidak di jalanNya.*
Senyampang masih ada waktu dan kesempatan marilah kita terus berusaha dan bermohon agar diberikan roh kerinduan hidup dalam pertobatan, dengan jujur memberikan pengakuan dosa, seperti dalam firman Nya:
*Mazmur 32:5 (TB)*
Dosaku kuberitahukan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata: "Aku akan mengaku kepada TUHAN pelanggaran-pelanggaranku," dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku.
Sebab di hadapan Allah tidak ada suatupun yang dapat kita sembunyikan, karena itu hendaklah kita tulus dan taat setia untuk terus berjuang hidup dalam kebenaran dan kekudusanNya, agar jangan sampai Allah kehilangan kesabaran lalu menyatakan murkaNya, karena kebebalan kita
*Ibrani 4:13 (TB)*
Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.
Dengan menyongsong Natal kelahiran Yesus Kristus marilah kita mempersembahkan hidup yang menyenangkan dan menyukakan hati Allah .
Kiranya Damai Natal ada dalam hidup kita bersama Yesus. Amin
*PD.Autopia Malang*
ernawati eliyus.
Komentar
Posting Komentar