3170 Rema : HARUS MEMILIKI RASA CUKUP
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.
Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan malam ini diambil dari :
*Filipi 4:11* (TB) Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan
Dengan tema:
*HARUS MEMILIKI RASA CUKUP*
Pada zaman sekarang salah satu penyebab ketidakbahagiaan seseorang, antara lain adalah perasaan kurang atau tidak puas. Semua orang memang menginginkan segala kebutuhannya tercukupi, namun apakah dengan tercukupinya segala kebutuhan itu otomatis akan mengakibatkan seseorang menemukan kebahagiaan?
Apakah mereka yang bergelimang harta pasti merasakan bahagia? Belum tentu! Lihat, betapa banyaknya kasus kawin cerai yang dialami oleh para tokoh masyarakat, padahal secara materi mereka tidak berkekurangan. Apakah mereka menemukan kebahagiaan dengan pola hidup yang demikian? Mereka masih saja merasa tidak atau kurang bahagia di dalam hidupnya.
Ternyata, materi yang berlimpah bukanlah jaminan kebahagiaan. Tuhan Yesus mengingatkan pada
*Pengkhotbah 5: 9 (TB)* Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya.
Ketidakpuasan yang tidak ada batasnya inilah yang mengakibatkan seseorang tidak mengalami kebahagiaan dalam hidup. Selalu merasa kurang sehingga tidak memiliki rasa syukur dan kepasrahan diri.
Bagaimana agar kita merasakan cukup atau selalu memiliki rasa cukup? Ada teori yang mengatakan bahwa hendaknya kita hidup berdasarkan kebutuhan, bukan keinginan. Apakah perbedaan antara kebutuhan dan keinginan?
Kebutuhan adalah segala hasrat yang timbul dalam diri manusia. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi dapat memengaruhi kelangsungan hidupnya. Kebutuhan ini merupakan fungsi dasar atas sesuatu, yang secara esensial kita perlukan. Sedangkan keinginan juga segala hasrat yang timbul dalam diri manusia. Tetapi, jika keinginan ini tidak terpenuhi, tidak akan memengaruhi kelangsungan hidupnya.
Rupanya banyak orang yang tidak bisa membedakan antara keduanya sehingga dengan segala cara mereka berusaha untuk memenuhi segala keinginannya. Padahal, apa yang diinginkan tidak selalu dibutuhkannya.
Rasul Paulus dengan tegas menyatakan, dalam
*Filipi 4:19*
"Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus."
Ini berarti Tuhan berjanji akan memenuhi segala yang kita perlukan atau butuhkan. Namun, Tuhan tidak berjanji akan memenuhi segala keinginan kita karena apa yang kita inginkan belum tentu merupakan kebutuhan kita.
Siapa bilang keinginan tidak boleh dipenuhi? Tidak masalah, boleh-boleh saja asalkan semua yang menjadi kebutuhan utama, telah mendapatkan perhatian dan pemenuhan. Sebab, sampai kapan pun keinginan manusia tidak akan ada habisnya. Manusia tidak pernah merasa cukup!
Oleh karena itu, Tuhan Yesus berpesan agar kita mencukupkan diri dengan apa yang ada pada kita.
*Ibrani 13:5 (TB)* Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."
Dengan demikian, kunci agar kita bisa merasa puas adalah melimpahnya rasa syukur di dalam hati kita di hadapan Tuhan Yesus, sebab dengan rasa syukur itu, semua akan mengalir sedemikian rupa karena diberkati oleh kuasa kasih-Nya.
Selamat malam, selamat beristirahat, Tuhan Yesus memberkati. Amin.
*PD Autopia Malang*
Ninik SR
Komentar
Posting Komentar