2258 Rema: Rasa rindu kepada Allah melebihi segalanya
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.
Tema renungan malam ini adalah:
*Rasa rindu kepada Allah melebihi segalanya*
Dasar firmanNya dari:
*Mazmur 63 : 7 - 9*
(63-7) *Apabila aku ingat kepada-Mu di tempat tidurku, merenungkan Engkau* *sepanjang kawal malam, --*
(63-8) *sungguh Engkau telah menjadi pertolonganku, dan dalam naungan sayap-Mu aku bersorak-sorai* .
Mazmur 63 : 8
(63-9) *Jiwaku melekat kepada-Mu, tangan kanan-Mu menopang aku.*
Saya percaya saudara saudara pasti pernah merasakan kerinduan pada saat jatuh cinta. Terbayang selalu wajah pujaan hati kita dimanapun dan kapanpun. Sehingga pengen bertemu setiap hari bahkan setiap saat.
Begitu juga seperti yang dirasakan pemazmur yaitu raja Daud. Semakin dalam pengertiannya tentang kebesaran Tuhan, walaupun sebenarnya kebesaranNya tidak terpahami dan terselami oleh pikiran, semakin besar pula untuk menghormati dan memiliki hati yang takut akan Dia.
Itulah yang membangkitkan gairah hati raja Daud, sehingga kerinduannya kepada Tuhan begitu bergelora.
Sama seperti seseorang yang jatuh cinta. Daud setiap hari selalu mempunyai kerinduan berjumpa dengan Tuhan.
*Mazmur 63 :1-2*
Mazmur Daud, ketika ia ada di padang gurun Yehuda. (63-2) *Ya Allah,* *Engkaulah Allahku, aku* *mencari Engkau, jiwaku haus kepada-Mu, tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus,tiada berair.*
Daud sadar bahwa tanpa pertolongan Tuhan maka hidupnya tidak berarti dan berujung pada kebinasaan. Daud merendahkan dirinya sedemikian rupa. Dia pasrahkan jiwa dan raganya kepada Tuhan melebihi siapapun dan apapun di dunia. Kasih dan rindunya kepada Tuhan bahkan melebihi kepada keluarga, sahabat sahabatnya dan teman temannya. Karena perjumpaan dengan Tuhan membawa kehidupan baru baginya. Memberinya damai sejahtera dan sukacita yang merupakan kekuatan. Ini tidak didapatinya ketika berhubungan dengan manusia lain termasuk juga dengan keluarganya. Sehingga kehidupan seperti inilah yang berkenan bagi Tuhan.
Bagaimana dengan kita saat ini? Adakah kita memiliki kerinduan seperti Daud yang merindukan Tuhan sedemikian rupa? Sanggupkah kita merenungkan firmanNya siang dan malam bahkan saat berada diatas tempat tidur ketika malam tiba ? Beranikah dan maukah kita mengasihi Tuhan Yesus melebihi kasih kita kepada orang orang yang kita cintai ? Dengan segala resikonya seperti yang dialami Ayub.
Sebab ada perintah yang harus dilakukan sebagai anak anak Allah yaitu
Matius 22 : 37
*Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.*
Dan ini adalah syarat mutlak bagi yang mengatakan " aku percaya kepada Tuhan Yesus " karena ini adalah hukum yang terutama dan yang pertama.
Selamat berusaha memiliki kerinduan dan mengasihi Tuhan Yesus dengan segenap hati, jiwa dan akal budi. Tuhan sungguh melihat hati. Kiranya kita dimampukan oleh Roh Kudus. Amin.
*PD Autopia Malang*
Wita
Tema renungan malam ini adalah:
*Rasa rindu kepada Allah melebihi segalanya*
Dasar firmanNya dari:
*Mazmur 63 : 7 - 9*
(63-7) *Apabila aku ingat kepada-Mu di tempat tidurku, merenungkan Engkau* *sepanjang kawal malam, --*
(63-8) *sungguh Engkau telah menjadi pertolonganku, dan dalam naungan sayap-Mu aku bersorak-sorai* .
Mazmur 63 : 8
(63-9) *Jiwaku melekat kepada-Mu, tangan kanan-Mu menopang aku.*
Saya percaya saudara saudara pasti pernah merasakan kerinduan pada saat jatuh cinta. Terbayang selalu wajah pujaan hati kita dimanapun dan kapanpun. Sehingga pengen bertemu setiap hari bahkan setiap saat.
Begitu juga seperti yang dirasakan pemazmur yaitu raja Daud. Semakin dalam pengertiannya tentang kebesaran Tuhan, walaupun sebenarnya kebesaranNya tidak terpahami dan terselami oleh pikiran, semakin besar pula untuk menghormati dan memiliki hati yang takut akan Dia.
Itulah yang membangkitkan gairah hati raja Daud, sehingga kerinduannya kepada Tuhan begitu bergelora.
Sama seperti seseorang yang jatuh cinta. Daud setiap hari selalu mempunyai kerinduan berjumpa dengan Tuhan.
*Mazmur 63 :1-2*
Mazmur Daud, ketika ia ada di padang gurun Yehuda. (63-2) *Ya Allah,* *Engkaulah Allahku, aku* *mencari Engkau, jiwaku haus kepada-Mu, tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus,tiada berair.*
Daud sadar bahwa tanpa pertolongan Tuhan maka hidupnya tidak berarti dan berujung pada kebinasaan. Daud merendahkan dirinya sedemikian rupa. Dia pasrahkan jiwa dan raganya kepada Tuhan melebihi siapapun dan apapun di dunia. Kasih dan rindunya kepada Tuhan bahkan melebihi kepada keluarga, sahabat sahabatnya dan teman temannya. Karena perjumpaan dengan Tuhan membawa kehidupan baru baginya. Memberinya damai sejahtera dan sukacita yang merupakan kekuatan. Ini tidak didapatinya ketika berhubungan dengan manusia lain termasuk juga dengan keluarganya. Sehingga kehidupan seperti inilah yang berkenan bagi Tuhan.
Bagaimana dengan kita saat ini? Adakah kita memiliki kerinduan seperti Daud yang merindukan Tuhan sedemikian rupa? Sanggupkah kita merenungkan firmanNya siang dan malam bahkan saat berada diatas tempat tidur ketika malam tiba ? Beranikah dan maukah kita mengasihi Tuhan Yesus melebihi kasih kita kepada orang orang yang kita cintai ? Dengan segala resikonya seperti yang dialami Ayub.
Sebab ada perintah yang harus dilakukan sebagai anak anak Allah yaitu
Matius 22 : 37
*Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.*
Dan ini adalah syarat mutlak bagi yang mengatakan " aku percaya kepada Tuhan Yesus " karena ini adalah hukum yang terutama dan yang pertama.
Selamat berusaha memiliki kerinduan dan mengasihi Tuhan Yesus dengan segenap hati, jiwa dan akal budi. Tuhan sungguh melihat hati. Kiranya kita dimampukan oleh Roh Kudus. Amin.
*PD Autopia Malang*
Wita
Komentar
Posting Komentar