1556 Rensi: Berani Mengasihi
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.
Renungan siang ini didasari firman:
*Matius 10:28 (TB)*
Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; *takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.*
Dengan tema:
*Berani Mengasihi*
Ketika remaja, sering kali saya menganggap orang Kristen atau Katolik adalah orang-orang yang lemah dan mudah diserang. Terbukti pada peristiwa di Surabaya ini pada tanggal 13-14 Mei 18, sepertinya mudah sekali menebar teror atas umat-umat Nasrani.
Kasih, sangat mudah diucapkan.
Tapi ketika Anda dan saya berada di suasana genting, apa yang kita lakukan?
Minimal hati ini rasanya tidak tenang, gelisah, was-was meski toh tidak sampai takut.
Bahkan ada guyonan di Whatsapp Group:
"Kami tidak takut, tapi ndredeg atiku"
Bahkan di ruang dosen kampus kami yang bertitel universitas Katolik unggulan saja beberapa dosen mondar mandir mendesak agar pejabat universitas meliburkan perkuliahan dan ingin segera pulang.
Padahal pada ayat di atas sudah gamblang *"Janganlah kamu takut!"*
Ini artinya bahwa kita harus berani.
Berani memainkan peran kita sebagai umat Kristen yang mantap!
Dengan melakukan *kasih* jelas seperti yang ditulis dalam
*Lukas 6:35 (TB)* *Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka* dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat.
Sekarang waktunya kita tunjukkan keberanian kita untuk mengasihi sesama kita melalui doa dan memohonkan pengampunan kepada TUHAN Allah kita.
TUHAN Yesus memberkati, Amin.
*PD Autopia Malang*
19052018
Andrias Tri Susanto
Renungan siang ini didasari firman:
*Matius 10:28 (TB)*
Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; *takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.*
Dengan tema:
*Berani Mengasihi*
Ketika remaja, sering kali saya menganggap orang Kristen atau Katolik adalah orang-orang yang lemah dan mudah diserang. Terbukti pada peristiwa di Surabaya ini pada tanggal 13-14 Mei 18, sepertinya mudah sekali menebar teror atas umat-umat Nasrani.
Kasih, sangat mudah diucapkan.
Tapi ketika Anda dan saya berada di suasana genting, apa yang kita lakukan?
Minimal hati ini rasanya tidak tenang, gelisah, was-was meski toh tidak sampai takut.
Bahkan ada guyonan di Whatsapp Group:
"Kami tidak takut, tapi ndredeg atiku"
Bahkan di ruang dosen kampus kami yang bertitel universitas Katolik unggulan saja beberapa dosen mondar mandir mendesak agar pejabat universitas meliburkan perkuliahan dan ingin segera pulang.
Padahal pada ayat di atas sudah gamblang *"Janganlah kamu takut!"*
Ini artinya bahwa kita harus berani.
Berani memainkan peran kita sebagai umat Kristen yang mantap!
Dengan melakukan *kasih* jelas seperti yang ditulis dalam
*Lukas 6:35 (TB)* *Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka* dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat.
Sekarang waktunya kita tunjukkan keberanian kita untuk mengasihi sesama kita melalui doa dan memohonkan pengampunan kepada TUHAN Allah kita.
TUHAN Yesus memberkati, Amin.
*PD Autopia Malang*
19052018
Andrias Tri Susanto
Komentar
Posting Komentar