41940 Regi : KEBENARAN DALAM BERDOA
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach
Renungan Pagi kita hari ini dengan tema
*KEBENARAN DALAM BERDOA*
FirmanNya dari
*Yakobus 5:16* (TB)
¹⁶ Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.
Ada 2 unsur yang dikehendaki "benar" dalam ayat di atas. Doa nya benar dan orangnya juga benar. Dan untuk menjadi benar harus ada "saling mengaku dosa dan saling mendoakan."
Ada pertobatan dan kasih antar sesama.
Masalahnya, adakah orang benar? Orang yang merasa benar banyak. Tapi orang benar?
Perjanjian Lama banyak mencatat tentang orang benar. Tetapi, jumlahnya sangat sedikit.
Nuh, hanya sendirian saja menjadi orang yang benar di jamannya. Sedemikian rusaknya hidup manusia di jaman itu, sehingga Allah memusnahkan mereka dengan air bah.
Di Sodom dan Gomora, bahkan tidak ada..! Negosiasi Abraham dengan Allah, mengenai adanya orang benar yang dijumpai, ternyata nihil.. sehingga Sodom dan Gomora di-luluhlantak-kan Allah dengan hujan api dan belerang.
Secara garis besar, kriteria orang benar itu adalah orang yang taat melakukan kehendak Allah. Orang yang bergaul karib dengan Allah. Paling tidak dia hidup seturut dengan firman Allah. Nuh, Abraham, Daud, Elia, adalah sedikit contoh orang benar dalam era Perjanjian Lama.
Di jaman Perjanjian Baru, kriteria orang benar tidak berubah.
Kita akan lebih memahami dalam perkataan Tuhan Yesus ini..
*Yohanes 15:7* (TB)
⁷ _Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu,_ mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.
_Tinggal di dalam Aku dan Firman-Ku tinggal di dalam kamu_ inilah salah satu kriteria orang benar dalam Perjaniian Baru.
Bukanlah hal yang mudah untuk melakukannya.
Ketika kita berupaya melakukan firman itu, bukan lantas kita otomatis menjadi orang benar, tetapi _orang yang dibenarkan._ Hanya orang yang dibenarkan Allah yang akan masuk dalam kriteria orang benar. Tidak mungkin orang bisa benar karena kekuatan dan akal budinya sendiri.
Jangankan tinggal di dalam Kristus, datang kepada Kristus-pun bila bukan karena perkenan Allah, tak satupun orang bisa melakukannya.
Sebagaimana firman-Nya di dalam
*Yohanes 6:44* (TB)
⁴⁴ _Tidak ada seorang pun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman._
Bila Allah memandang kita telah benar, maka tinggal doa kita yang harus benar juga dalam pemandangan-Nya, yaitu doa yang seturut kehendak-Nya.
Ingat.. doa yang benar itu akan sangat besar kuasa-Nya. Dua hal kebenaran ini mutlak ada di dalam penantian kita akan jawaban doa-doa kita.
Bila Yosua, yang sama-sama manusia nya dengan kita, ketika berdoa mampu menghentikan putaran bumi sehingga waktu siang lebih lama (Yosua 10:12-13), juga Elia yang berdoa sehingga tidak turun hujan selama 3½ tahun (Yak 5:17), maka seharusnya kita juga bisa.. masalahnya hanya di hidup benar, hidup di dalam Dia dan firman-Nya juga tinggal di dalam kita.
Mari berjuang untuk itu. Sebelum mengubah cara dan pokok doa kita, mari kita ubah dulu hati dan hidup kita. Mencondongkan hati dan hidup kepada kebenaran Allah, bukan kebenaran diri, mengoreksi diri sendiri dan bukan mengoreksi orang lain, sehingga Allah berkenan akan doa-doa kita..
*2 Korintus 6:2* (TB)
² Sebab Allah berfirman: "Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau." Sesungguhnya, waktu ini adalah waktu perkenanan itu; sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu.
Sekaranglah waktunya..
Selamat pagi Selamat Beribadah
Tetap bersemangat
Tuhan Yesus memberkati, Amin.
*PD AUTOPIA MALANG*
_hasansantoso_
Komentar
Posting Komentar