41935 Regi : SALAH FAHAM
Selamat pagi para saudaraku semua, salam satu jiwa, salam sehat.
Shalom Aleichem b'Shem Yesua Ha Maschiach.
Renungan firman pagi ini tentang:
*SALAH FAHAM*
Firman Allah diambil dari:
*Injil Markus 8:14-21*
Nas:
*Markus 8:15 (TB)*
Lalu Yesus memperingatkan mereka, kata-Nya: "Berjaga-jagalah dan awaslah terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes."
Bila membaca pewartaan Injil Markus pada hari ini, kita terkesan akan sikap kedua belas murid yang tidak _nyambung_ dengan pernyataan Yesus, Sang Guru.
Ketika Sang Guru memperingatkan supaya waspada terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes, direspon oleh para murid dengan anggapan bahwa Yesus mengatakan tentang "tidak ada roti". Padahal yang dimaksudkan ialah *peristiwa Herodes yang menghukum mati Yohanes Pembaptis* _(Markus 6:14-29)_.
Kemudian Yesus menyambung tanggapan para muridNya yang tidak _nyambung_ itu dengan kisah tentang penggandaan roti untuk memberi makan 5.000 orang dengan 5 roti , 2 ikan dan sisa 12 bakul. Juga Sang Guru melanjutkan kisah tentang penggandaan roti untuk memberi makan 4.000 orang dengan 7 roti dan sisa 7 bakul.
Dan lucunya dalam perikopa setelah mukjizat penggandaan roti itu _(Markus 8:11-13)_ orang-orang Farisi malah minta tanda mukjizat dari Yesus yang *mempengaruhi pikiran negative para muridNya ketika lupa membawa roti*.
Dengan demikian sebenarnya Yesus sedang memperingatkan dan memarahi murid-muridNya yang masih saja meributkan soal roti yang hanya ada satu.
Wajar saja Yesus Sang Guru marah, karena hati mereka *degil*. Walaupun mereka *mempunyai mata, namun tidak melihat*; juga *mempunyai telinga, namun tidak mendengar*! Mereka *tidak memahami dan mengerti* walaupun telah berkali-kali melihat kuasa Yesus dalam menyembuhkan, menggandakan roti, dll. Mereka juga merasa bahwa itu semua masih kurang meyakinkan.
Rupanya ragi Farisi tersebut tidak hanya mempengaruhi para murid Yesus, tetapi juga mungkin diri kita, yang mungkin sering berdebat dengan sesama kita karena perbedaan pendapat atau pikiran, sehingga terjadilah ketidakrukunan diantara kita.
Bahkan kemungkinan bisa terjadi perpecahan dan kebencian, sehingga tidak pernah memberi pujian kepada sesama melainkan ada kecenderungan ingin menyepelekan atau bahkan membunuh karakter sesama.
Ini sangat berbahaya karena berakibat merusak tatanan hidup bersama di dunia ini.
Seandainya terjadi
beda pendapat itu wajar karena setiap pribadi mempunyai pikiran dan pendapat yang terbaik bagi mereka.
Dalam perbedaan pendapat seharusnya dilakukan dialog dari hati ke hati, sehingga sangat inspiratif dan tidak menilai negatif sesama . Yang harus disadari walaupun kita beda pikiran atau pendapat
namun tetap saudara di dalam Yesus.
Mari kita menghayati iman dengan sadar aktif, supaya menyadari bahwa Tuhan selalu menolong kita dalam seluruh kehidupan kita masing-masing. Yakinlah Tuhan senantiasa memberkati mencukupkan kebutuhan kita masing-masing. Demikian sehingga hidup dan panggilan/perutusan kita akan makin berdaya guna dan menjadi berkat bagi sesama.
Selamat beraktivitas, Tuhan Yesus memberkati, amin.
*PD Autopia Malang*
*Susi Indung*
Komentar
Posting Komentar