41923 Regi : KUASASA DOA dan PUJIAN
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.
Renungan firman pagi ini dengan tema:
*KUASASA DOA dan PUJIAN*.
Bacaan firman:
*Kisah Para Rasul 16:25-26 (TB)*
Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka.
Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua.
Kekasih Kristus yang di berkati Tuhan, dalam setiap pelayananan selalu ada resiko dan dalam setiap pekerjaan Tuhan selalu ada konsekuensi.
*Melayani Tuhan harus siap pikul salib*.
Biarlah firman Tuhan yang kita renungkan bersama saat ini bisa memotivasi iman kita lebih giat dan bersemangat dalam melayani pekerjaan Tuhan dan tidak gentar menghadapi berbagai tantangan dan .pencobaan.
Karena kita ada di dunia ini tidak hanya sekedar menikmati berkat berkatNya tapi ada tugas dan tanggung jawab yang harus kita kerjakan
Bukankah kita sudah merasakan kasih karunia penebusan dosa dan karya penyelamatan agar nantinya kita mendapatkan mahkota kehidupan yaitu hidup kekal.
Bermodalkan iman yang teguh dan kokoh Paulus dan Silas dalam melaksanan tugas pemberitaan Injil ternyata menemui sebuah tantangan dan ujian iman yang sangat hebat. Tindakan iman yang tepat telah dilakukan seperti pada ayat (25 dan 26) dalam bacaan ini.
Sungguh luar biasa mujizat dinyatakan.
Karena Paulus dan Silas berdoa dan memuji dengan iman ,dengan kesungguhan hati. Tidak hanya dibibir saja, saat itu mereka posisi dihukum ditempatkan penjara di bawah tanah. Mereka berdua memuji dengan lantang sehingga para hukuman di tengah malam mendengar pujian itu. Ada kuasa yang luar biasa, ingatlah akan firman Nya :
*Mazmur 119:62 (BIMK)*
Tengah malam aku bangun hendak memuji Engkau, karena keputusan-keputusan-Mu yang adil.
Dalam situasi dan kondisi terjepit susah dan bahaya kondisi tubuh di pasung, tapi hati dan iman kepada Allah tidak bisa dibelenggu, ditahan dan dipasung. Roh Kudus bekerja dan berkarya dalam pekerjaan Tuhan, dalam segala keadaan dan itu otoritas Allah sepenuhnya.
Doa dan pujian menghibur , menguatkan iman para hukuman yang menderita, Paulus dan Silas tidak egois hanya berdoa untuk pergumulan dirinya pada saat itu. Tapi juga mengingat bagi para hukuman yang teraniaya juga berdoa bagi orang orang yang menganiya Paulus dan Silas.
Supaya Allah membalikkan hati mereka ada pengampunan dan belas kasihan, doa telah dijawab oleh Allah mujizat terjadi, berkat boleh dirasakan oleh kepala penjara, terjadilah sebuah pertobatan seisi rumah diselamatkan jiwanya:
*Kisah Para Rasul 16:31 (TB)*
Jawab mereka: "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu.
Kekasih Kristus, lalu bagaimana kehidupan kita saat ini. Sudahkah kita bisa meneladani iman Paulus dan Silas, di saat Allah mengutus kita untuk ikut ambil bagian dalam pekerjaan Nya???.
Ingatlah dalam keadaan yang paling buruk Allah telah menyediakan kasih karunia cukup bagi kita yang ada dalam ke hendak Nya:
*2 Korintus 12:9,10*
Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.
Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.
Dan menderita karena namaNya:
Dalam kehidupan kita untuk menghadapi tantangan dan pergumulan hidup, terlebih saat menjalankan tugas pelayanan,yakinlah dan berharaplah bahwa Tuhan tidak akan membiarkan kita berjalan sendiri, walau seolah tidak ada tempat atau waktu yang tidak cocok dipakai untuk berdoa, jika hati digerakkan oleh kuasa Roh Kudus dan hati diangkat kepada Allah, kita akan dapat menengadah kepada Allah. Ingat tidak ada persoalan apapun dan seberapa beratnya yang boleh mencegah kita berdoa.
Inipun membuktikan bahwa bernyanyi berMazmur, merupakan ketetapan Injil dan harus dilakukan oleh semua orang sebagai pengikutNya yang baik. Dan ini ditetapkan bukan hanya untuk mengungkapkan kegembiraan, ketika mengalami kemenangan saja , tetapi juga untuk *menyeimbangkan dan melepaskan dukacita ketika menghadapi persoalan*.
Ini yang perlu dipahami oleh iman Kristen, orang orang kudus, dipanggil untuk bernyanyi dengan sorak sorai di atas tempat tidurnya (*Mazmur 149:5*).
Marilah kita hadirkan Allah dalam kehidupan ini dalam setiap nafas hidup, tetap ada doa dan pujian.
Tuhan Yesus memberkati kita.
*PD.Autopia Malang*
ernawati eliyus.
Komentar
Posting Komentar