41914 Regi : MENG-IMANI KE-TAK TERBATAS-AN ALLAH

 Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashciach 


Renungan Pagi ini dengan tema 


*MENG-IMANI KE-TAK TERBATAS-AN ALLAH*


FirmanNya dari


*Ratapan 3:22-23* (TB)  

²² Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, 

²³ selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu! 


*1 Raja-raja 17:15-16* (TB)  

¹⁵ Lalu pergilah perempuan itu dan berbuat seperti yang dikatakan Elia; maka perempuan itu dan dia serta anak perempuan itu mendapat makan beberapa waktu lamanya.

¹⁶ Tepung dalam tempayan itu tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang seperti firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Elia. 


*2 Raja-raja 4:3-4* (TB)  

³ Lalu berkatalah Elisa: "Pergilah, mintalah bejana-bejana dari luar, dari pada segala tetanggamu, bejana-bejana kosong, tetapi jangan terlalu sedikit.

⁴ Kemudian masuklah, tutuplah pintu sesudah engkau dan anak-anakmu masuk, lalu tuanglah minyak itu ke dalam segala bejana. Mana yang penuh, angkatlah!"


Saya awali renungan pagi ini dengan tiga ayat di atas.

Ketiganya mengarah kepada "tak habis-habisnya rahmat-Nya." Tak berkesudahan artinya tak akan berakhir. Kekal. Secara manusia, janda Sarfat di jaman Elia, dan janda nabi di jaman Elisa, mengalami mujizat yang nyata secara jasmani. Tepung dan minyak yang tidak habis-habis dan minyak yang mengalir tanpa henti hingga bejana-bejana yang ada tidak muat, membuktikan bahwa "rahmat-Nya tiada habisnya, dan "yang membatasi/terhentinya" aliran minyak adalah habisnya bejana, dalam hal ini dari sisi manusia.  Allah memberkati dengan "tak berkesudahan" dan tiada habisnya. Tetapi manusia membatasinya. 

Sejak awal, Allah menciptakan manusia dengan tujuan kekal, tetapi manusia merusaknya dengan melanggar perintah-Nya, sehingga manusia menjadi sangat terbatas dan berkesudahan, sekalipun roh manusia kekal, namun jasmani akan hancur dan kembali menjadi debu..


Seandainya, bejana kosong janda itu tak terbatas, seperti yang dikatakan Elisa.."tapi jangan terlalu sedikit", yang artinya banyak, bahkan tak terbatas, maka minyak itupun akan terus memancar keluar, mengalir memenuhi bejana-bejana kosong.

Keberadaan manusia yang terbatas-lah yang membuat yang tak berkesudahan itu menjadi terbatas.


Dua nabi besar, guru dan murid, "membuat" mujizat yang menunjukkan bagaimana tak terbatasnya Allah.

Tak habis-habisnya rahmat-Nya, ini tak terbatas pada hal-hal rohani, namun Elia dan Elisa menunjukkan bahwa tak terbatas itu juga dalam hal jasmani.

Kalau kita meng-imani dan meng-amini firman Allah, apa yang di alami oleh 2 janda dalam jaman nabi-nabi itu bisa terjadi dalam kehidupan kita, meskipun di dalam dimensi/hal yang berbeda..


_.."tak terbatas kuasa-Hu Tuhan, semua dapat Kau-lakukan, apa yang kelihatan  mustahil bagiku, itu sangat mungkin bagi-Hu.."_


Selamat Pagi Selamat Beribadah

Tetap Bersemangat

Tuhan Yesus memberkati


*PD AUTOPIA Malang*

_hasansantoso_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

1523 Regi: Selamatkan lah waktumu