41896 Regi : Cerminan wajah, merupakan pancaran hati

 Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.


Renungan firman Tuhan pagi ini dengan tema:


*Cerminan wajah, merupakan pancaran hati*.


Bacaan:


*Amsal 27:19 (BIMK)* 

Sebagaimana air memantulkan wajahmu, demikian juga hatimu menunjukkan dirimu.


Kekasih Kristus yang di berkati Tuhan,

Kitab Amsal yang ditulis oleh Salomo juga bersama beberapa teman lainya yang berisikan hikmat untuk hidup dengan benar, ada kesalehan dan harus giat dipraktekkan dalam kehidupan iman sehari hari.


Namun sebelumnya kita diingatkan oleh firman Tuhan akan keberadaan hati manusia yang sebenarnya di dunia ini:


*Kejadian 6:5 (FAYH)* 

Ketika TUHAN Allah melihat betapa meluasnya kejahatan manusia, dan bahwa niat hati dan pikiran mereka selalu cenderung kepada kejahatan.


Kita hidup di dunia ini sebagaimana Allah ada dan diciptakan untuk hidup bersosialisasi, hubungan antar sesama agar ada sebuah keharmonisan. Baik melalui persahabatan , persaudaraan  dalam lingkup kecil dan luas yang kesemuanya membawa dampak akan keberadaan hati masing masing ketika terjadi suatu perjumpaan. Ketika kita di pertemukan dengan siapa saja dan di manapun berada kita bertatap muka langsung yang otomatis terlihat raut wajah yang nampak .

Tetapi itu hanya sekilas saja, untuk keberadaan hati yang sebenarnya kitapun tidak tahu, hanya Tuhanlah yang tahu.


Bukankah hidup kita senantiasa diperhadapkan dengan situasi dan permasalahan yang ada, bisa membawa sukacita bisa juga kesedihan. Hal inilah yang membawa dampak keberadaan hati yang sebenarnya yang akhirnya muncul ke pancaran wajah kita. Hal itu tidak bisa disembunyikan . Suatu contoh ketika Samuel bingung menghadapi anak anak Isai.:


*1 Samuel 16:7 (FAYH)*  

Tetapi TUHAN berkata kepada Samuel, "Janganlah menilai orang dari rupanya atau tinggi badannya, karena bukan dia yang Kupilih. Manusia menilai dari apa yang dilihatnya, tetapi Aku menilai apa yang ada dalam pikiran dan hati orang.


Melalui kitab Amsal kita diajak untuk melakukan penguasaan diri, penguasaan hati ada sebuah kendali yang kita punya yaitu firman Allah yang harus menguasai hidup kita juga senantiasa peka akan suara Roh Kudus.

Kita sebagai anak anak Allah juga tidak bisa seenaknya membawa kebiasaan dan karakter kita ditengah orang lain, walau kita menganggap itu baik. Belum tentu orang bisa menerimanya. Firman Tuhanlah yang menfilter dan mengontrol situasi hati dan pikiran kita yang berdampak dalam sikap dan tindakan. Dengan diikuti pancaran raut wajah kita di saat itulah orang akan membacanya. Kita harus bisa membawa diri tidak penuh dengan kepalsuan dan kepura puraan yang membuat hati tidak nyaman. Tidak ada damai sejahtera tidak ada juga ketenangan, adanya hanya hati yang penuh sandiwara.

Marilah kita undang kuasa Roh Kudus agar senantiasa berdiam diri menguasai hati dan batin kita. Agar muncul wajah yang memancarkan kasih Allah, membawa damai dan sejahtera dari sikap kita cerminan wajah yang membawa berkat, sehingga kita layak disebut sebagai anak- anak Allah


*Matius 5:9 (TB)* 

Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.


Marilah kita ciptakan suasana persaudaraan yang rukun melalui pancaran hati kita, sehingga hidup bisa membawai damai sukacita seperti yang dinyatakan dalam


*Mazmur 133:1-3 (BIMK)* 

Nyanyian ziarah Daud. Alangkah baiknya dan senangnya, kalau umat Allah hidup rukun! 

Itu seperti minyak wangi berharga yang dituangkan ke atas kepala Harun, lalu turun ke leher bajunya. 

Atau seperti embun di Gunung Hermon, yang turun ke bukit-bukit Sion. Di sanalah TUHAN menurunkan berkat-Nya, kehidupan untuk selama-lamanya.


Selamat pagi, selamat beraktivitas

Tuhan Yesus memberkati kita, Amin.


*PD.Autopia Malang*.

   ernawati eliyus.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

1523 Regi: Selamatkan lah waktumu