41481 Regi : Antara Si Kaya dan Si Miskin

 Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.

Damai Kristus kiranya dicurahkan atas kita sekalian pada sepanjang hari ini.


Judul renungan pagi ini: 

*Antara Si Kaya dan Si Miskin*


Bacaan Alkitab: 

*Lukas 16: 19-31*


Nas:


 *Lukas 16: 20* TB

Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok, berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu.


Kisah Lazarus dalam Injil Lukas 16:19-31 merupakan orang yang sangat miskin, mungkin tuna wisma, yang seringkali mengemis di gerbang rumah seorang yang kaya dengan harapan memperoleh sisa-sisa makanan yang dibuang. Setelah kedua orang dalam kisah itu meninggal, Yesus menceritakan bahwa Lazarus dibawa ke "pangkuan Abraham," sebuah tempat peristirahatan penuh penghiburan, sedangkan orang kaya itu menuju ke alam maut, sebuah tempat sarat siksaan. 


Yesus menggambarkan keadaan Lazarus dan orang kaya yang tak percaya pasca kehidupan mereka di dunia, Ia mengajarkan realita surga dan neraka dengan sangat jelas. Orang kaya itu menghabiskan hidupnya dengan gaya hidup yang berpusat pada dirinya sendiri, suatu pilihan yang keliru yang mengakibatkan penderitaan selama-lamanya; sedangkan Lazarus hidup dalam kemiskinan, namun sesuai dengan arti namanya (Lazarus berarti Allah adalah pertolonganku) hatinya benar di hadapan Allah. Lazarus tidak pernah mengeluh dan hatinya tidak pernah terlepas dari permohonan akan TUHAN sebagai Penolongnya. 


Akhir riwayat kedua orang itu tidak dapat diubahkan lagi:


*Lukas 16: 24-26* TB

Lalu ia berseru, katanya: Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus, supaya ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini. Tetapi Abraham berkata: Anak, ingatlah, bahwa engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita. Selain dari pada itu di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, supaya mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang.


Para kekasih Kristus, dari dua orang di atas , kita dapat menarik kesimpulan dan menentukan pilihan jalan hidup kita. Apakah hidup ini kita pusatkan pada diri sendiri ataukah fokus kepada Tuhan Yesus walaupun harus menderita. Setiap pilihan hidup menuju pada konsekuensi kekal, berupa Firdaus atau Alam Maut. 

Untuk itu, marilah kita senantiasa memohon pertolongan-Nya, meskipun ketika kita hidup di dunia sementara ini terasa berat, karena telah menunggu kebahagiaan kekal di pangkuan Bapa Abraham.


Selamat pagi dan selamat beraktivitas, Tuhan Yesus memberkati kita, amin.


*PD Autopia – Malang*

_gunawanwibisono_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

1523 Regi: Selamatkan lah waktumu