41427 Regi : Pantang menyerah

 Shalom Alaichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.


Renungan pagi ini dengan judul:


*Pantang menyerah*


Bacaan firman:


*Lukas 18:1-8*


Nas:


*Lukas 18:7 (TB)* 

Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka.


Saudaraku kekasih Kristus, Hidup manusia di dunia ini tidak pernah lepas dari permasalahan,  dengan berbagai macam keadaan yang dialaminya. Seperti halnya kisah seorang janda pada firman yang kita renungkan saat ini. 

Sebutan status janda dalam 


*1 Timotius 5:5 (TB)* 

Sedangkan seorang janda yang benar-benar janda, yang ditinggalkan seorang diri, menaruh harapannya kepada Allah dan bertekun dalam permohonan dan doa siang malam.


Secara manusia sebagai seorang janda tidak memiliki pendamping hidup, yang bisa diajak berembug ketika hidupnya menghadapi berbagai kesulitan atau pergumulan yang sangat berat. 

Seperti Janda ini yang sedang berhadapan dengan hakim yang lalim apa yang harus dilakukan?.

Dengan keberanian yang dimiliki, yang disertai tekad untuk terus menerus datang kepada hakim yang lalim tadi,  untuk memperjuangkan haknya. Ia berharap nantinya ada sebuah pembelaan dengan seadil-adilnya menurut hukum yang berlaku saat itu. 


Ternyata hakim yang lalim itu adalah seorang yang tidak mempunyai takut akan Allah dan tidak memiliki kasih kepada siapapun, sehingga tindakan yang dilakukan sesuai dengan isi hatinya.

Walau demikian janda itu tidak menyerah dengan keadaan yang ada, ia terus bertekad dan berjuangan, dengan yakin dan percaya bahwa Allah akan menolongnya:


*Mazmur 10:17-18 (TB)* 

Keinginan orang-orang yang tertindas telah Kaudengarkan, ya TUHAN; Engkau menguatkan hati mereka, Engkau memasang telinga-Mu, 

untuk memberi keadilan kepada anak yatim dan orang yang terinjak; supaya tidak ada lagi seorang manusia di bumi yang berani menakut-nakuti.


Ingat segala sesuatu tidak ada yang mustahil di hadapan Allah, IA sanggup membuat hal yang mustahil menjadi mungkin ,sehingga terjadilah perubahan sikap dalam diri hakim tersebut, yang semula ia seorang yang lalim tumbuh suatu hal yang membuat hakim itu mau membantu permasalahan janda tersebut, karena ia merasa terganggu dan risih dengan rengekan janda tersebut.


Sehingga genaplah apa yang difirmankan dalam Lukas 18:7, yang artinya Allah akan bertindak dan memberikan hak kepada orang miskin yang tertindas tepat pada waktunya.

Dengan mengingat kembali bahwa Bapak kita secara dunia saja, memiliki belas kasihan terhadap anak anaknya apalagi, Bapa surgawi kasihNya pasti akan melebihi bapak duniawi kita 


*Matius 7:11 (TB)*

Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.


Perumpamaan ini dipakai Allah agar kita sebagai anak anakNya, dapat meneladani iman sang janda tadi , yang tidak gampang putus asa ketika dalam pergumulan hidup,  tetapi memiliki iman, niat dan tekad yang tetap gigih, dengan berseru seru kepada Allah secara terus menerus, memohon belas kasihanNya.

Namun perlu diingat saat kita menanti jawaban dari Allah untuk mendapatkan pertolongan Nya, apakah *masih ada iman dalam diri kita*.?


Saudaraku, marilah kita tetap semangat dan bertahan dalam menghadapi masa masa sulit, melalui doa yang tidak putus putusnya , itu adalah perwujudan iman sejati kepada Allah.

Jika itu kita lakukan dengan kesungguhan hati maka Roh Kudus akan membersamai langkah hidup ini dan memberikan kemenangan kepada kita.


Selamat pagi,  selamat beraktivitas Tuhan Yesus memberkati kita ,Amin.


*PD.Autopia Malang*.

  ernawati eliyus.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

1523 Regi: Selamatkan lah waktumu