1618 Rensi: MERASAKAN SUKACITA DI DALAM PENDERITAAN

Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan siang ini dengan tema:

*MERASAKAN SUKACITA DI DALAM PENDERITAAN*

Bapak Ibu Saudara kekasih Kristus.
Betapa Allah Abraham Ishak Yakub yang kita sembah sujudi itu adalah Allah yang benar-benar hidup dan penuh kuasa. Allah yang hidup ini menghidupi alam semesta dan segala isinya. Alam semesta ini bergantung penuh kepada Allah. Manusia juga hidup bergantung kepada Roh Allah untuk tetap dapat hidup.

Ketika Allah berfirman maka jadilah segala sesuatu; Terjadilah segala sesuatu itu dari tidak ada menjadi ada- Allah menjadikan segala sesuatu yang dikehendakiNya tidak perlu menggunakan bahan- material. 
Inilah; Bapak Ibu Saudara ... Bagaimana Allah yang hidup telah menjadikan kita manusia ?.
Bila manusia pertama (Adam) begitu sempurna diciptakan.  Bukan diciptakan hanya dengan Firman saja tetapi juga dibuat dari debu tanah yang kemudian dibentuk oleh 'tangan kuasa' Allah dan disertai hembusan Roh Allah. Inilah perlakuan khusus Allah agar manusia itu bisa tetap hidup;  Manusia harus sungguh-sungguh bergantung kepada Allah dan Firman Allah saja.

Bapak Ibu  Saudara ... Allah Pribadi ada sebelum dunia ini diciptakan. Dan Pribadi Allah tetap ada untuk selama-lamanya meskipun dunia sudah berakhir pada waktunya. Itulah Allah kita yang disebut sebagai Yang Awal (ALFA) dan Yang Akhir (OMEGA). 

MAZMUR 97:7 (TB)  *Semua orang yang beribadah kepada patung akan mendapat malu, orang yang. memegahkan diri karena berhala-berhala; segala allah sujud menyembah kepada-Nya*.

Apabila kita dapat tetap bertahan untuk bergantung dan beribadah kepada Allah yang hidup ini maka akan dapat dipastikan bahwasannya kita akan tetap dapat terus merasakan suatu kelegaan hidup yang luar biasa. Sebab Allah sudah menjadikan hidup kita ini dengan rancangan untuk berguna dan dapat dirasakan oleh sesama kita dan demikian juga oleh lingkungan kita. Ada pun- apa pun kemelut permasalahan hidup kita yang sedang ataupun yang akan kita alami, itu dapat diubahkan oleh Allah kita yang hidup. Betapa kita tidak dibuat kecewa dan menderita oleh berbagai- ancaman- pembunuhan karakter dan ejekan olokan serta berbagai sikap berlawanan yang dutujukan kepada kita terus terjadi; Asalkan hidup kita semakin mendekat melekat kepada Allah yang benar dan kepada Allah yang hidup.
Justru hidup kita ini semakin dapat terasakan bertambah bersukacita dan berkobar-kobar.
Padahal kita sedang banyak mengalami aniaya fisik atau pun psikhis. Kita semakin bersemangat untuk mendahulukan beribadah memuji memuliakan Allah. Mengapa kita harus semakin bersemangat dan mendahulukan Allah ?.
Sebab Allahlah yang memiliki otoritas untuk merencanakan kehidupan damai sejahtera di bumi dan di sorga. Justru sepanjang waktu kita berada di dalam otoritas Allah- ada timbul kebangkitan iman percaya kita. Di dalam otoritas Allah inilah semakin menjadi lebih nyata bagi kita dan sebaliknya membuat orang lain semakin mencemaskan dirinya  sendiri. 
Orang lain itu jauh dari keberuntungan dan berkat-berkat penataan dari Allah yang hidup atas hidup dibanding penataan Allah kepada kehidupan setiap orang percaya.
Itulah sebabnya Bapak Ibu Saudara ...

Mengapa setiap pribadi yang tidak percaya akan karya Roh Allah- Roh Kudus semakin liar- tidak membatasi akal budi pikirannya sendiri untuk mengatur karya Allah Abraham Ishak dan Yakub.
Karya Allah dimatikan dijadikan seperti patung buatan tangan yang dapat dipermainkan sesuka hati dan dengan demikian juga terhadap Firman Allah.  Firman Allah terus dipertahankan secara nalar pikirannya sendiri.  Dengan berbagai cara dan upaya agar Firman Allah tetap tidak berubah menurut kendali akal budi mereka. 

Mereka ini; Bapak Ibu Saudara ...
Seperti Raja Herodes  yang mencemaskan  Yohanes Pembaptis apabila benar-benar bangkit dari kematian. Sebab menurut pendengaran penglihatan dan hikmat Allah yang tidak dapat dimengerti oleh penyembah berhala- patung dan penyembah-penyembah yang sedemikian itu (seperti halnya Raja Herodes) dapat dipastikan tidak mengerti dan tidak menerima tentang semua penjelasan Allah yang hidup itu pasti akan menghidupbangkitkan orang mati.

LUKAS 9:7 (TB)  *Herodes, raja wilayah, mendengar segala yang terjadi itu dan ia pun merasa cemas, sebab ada orang yang mengatakan, bahwa Yohanes telah bangkit dari antara orang mati*.

Raja Herodes dapat dijadikan sebagai simbol orang-orang yang bermegah dengan penguasa dan kekuasaan; Orang-orang yang merasa di atas angin untuk menindas habis penyembah Allah yang hidup.
Bapak Ibu Saudara kekasih Kristus.

2 KORINTUS 7:11 (TB)  *Sebab perhatikanlah betapa justru dukacita yang menurut kehendak Allah itu mengerjakan pada kamu kesungguhan yang besar, bahkan pembelaan diri, kejengkelan, ketakutan, kerinduan, kegiatan, penghukuman! Di dalam semuanya itu kamu telah membuktikan, bahwa kamu tidak bersalah di dalam perkara itu*.

Kita tidak bersalah untuk terus menyembah puja dan terus beribadah kepada Allah yang hidup- kepada Allah yang adalah Roh itu dan kepada Allah yang hidup serta senantiasa berFirman.
Allah itu adalah Allah Sang Roh Kudus dan Sang Firman .
Bagi kita ...
Bapak Ibu Saudara.
Bagi kita bukanlah merupakan kesalahan atau bukan pula merupakan dosa pelanggaran  apabila kita mengalami dukacita. Sebab Allah berkenan atas segala penderitaan, ketakutan, kejengkelan dan telah membuat banyak waktu beribadah kita tersita- terbuang untuk mengikuti kegiatan sidang-sidang yang mempermasalahkan iman kepercayaan dan hal-hal lainnya lagi sampai waktu vonis hukuman ditimpakan kepada kita.
Saudara... Pernahkah kita mengalami permasalahan rumit semacam itu ?.
Permasalahan-permasalahan yang semakin menumbuhkan kesungguhan dan kerinduan kita kepada Allah.

Apakah di saat kita mengalami berbagai permasalahan tersebut ... Atau, adakah kita pernah mengalami- merasakan dan membuktikan ada pertolongan dan penyertaan Allah ?.

Bila kita tidak bersalah di dalam kasus permasalahan itu. Pertolongan Allah sangat menguatkan iman kepercayaan kita. 

1 TESALONIKA 5:9-10 (TB)  *Karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita,*
*yang sudah mati untuk kita, supaya entah kita berjaga-jaga, entah kita tidur, kita hidup bersama-sama dengan Dia*.

Bapak Ibu Saudara ...
Karena kita sudah ditentukan dan sudah dipilih untuk menerima hidup oleh Allah maka seperti inilah keadaan hidup kita sekarang ini meskipun sedang dirundung berbagai masalah tetapi kita tidak bersalah terhadap Allah. Jelas masih ada jaminan keselamatan dari dan oleh Allah kepada diri kita. Dengan syarat : Apabila kita tetap hidup bersama; Terlebih lagi hidup semakin melekat kuat kepada Tuhan Yesus. Yakinilah dan percayalah bahwa suka dan duka- ketika bangun terjaga ataupun tidur  kita ini akan tetap menerima kehidupan kekal.
Amin. Tuhan Yesus memberkati.

*PD GIDEON SUWARU*
20062018
Turiman

Komentar

Postingan populer dari blog ini

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

1523 Regi: Selamatkan lah waktumu