41855 Regi : Pandanglah kehidupan ini dengan kacamata iman yang benar
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.
Renungan firman pagi ini diambil dari :
*Ayub 21:7-9, 24 (VMD)*
⁷Mengapa orang jahat lama hidup? Mengapa mereka berumur panjang dan berhasil?
⁸Orang jahat melihat anaknya hidup bersama mereka. Orang jahat hidup melihat cucu-cucunya.
⁹Rumah mereka aman dan mereka tidak takut. Allah tidak memakai tongkat menghukum orang jahat.
²⁴Tubuhnya diurus dengan baik dan tulang-tulangnya masih kuat.
Dengan tema:
*Pandanglah kehidupan ini dengan kacamata iman yang benar*.
Kekasih Kristus yang di berkati Tuhan, Ayub mempersoalkan ketidak adilan hidup ini, khususnya kemakmuran, keberhasilan dan kebahagiaan bagi orang fasik, mari kita baca dan kita renungkan dahulu akan sabdaNya:
*Mazmur 73: 3 - 12*, ayat ini cukup panjang, agar kita bisa memahami betul.
Pemikiran manusia dunia, kadang kadang yang merasa murni hatinya justru kena tulah :
*Mazmur 73:1, 14 (BIMK)*
¹Mazmur Asaf. Sungguh baiklah Allah bagi umat-Nya, bagi orang yang berhati murni.
¹⁴Sebab sepanjang hari aku ditimpa kemalangan; setiap pagi aku disiksa.
Sebenarnya Ayub menyadari penuh, bahwa kemujuran orang fasik bukan berarti mereka bebas terus menerus melakukan dosa dalam dunia ini. Ayub mengetahui bahwa pada akhirnya orang fasik akan menerima juga hukuman Allah, kita baca kembali:
*Ayub 21:17-19 (TB)* ¹⁷Betapa sering pelita orang fasik dipadamkan, kebinasaan menimpa mereka, dan kesakitan dibagikan Allah kepada mereka dalam murka-Nya!
¹⁸Mereka menjadi seperti jerami di depan angin, seperti sekam yang diterbangkan badai.
¹⁹Bencana untuk dia disimpan Allah bagi anak-anaknya. Sebaiknya, orang itu sendiri diganjar Allah, supaya sadar.
Saudaraku, inilah kenyataan hidup yang sering kita saksikan dalam kehidupan sehari hari , terkadang pikiran kita juga ikut salah dalam memahaminya dan menafsirkan.
Karena ada rasa iri , kita tidak berfikir jauh dan dalam, bukankah semua itu ada upahnya masing masing?.
Ayub mengajak kita untuk berpikir dengan hati yang jernih berdasarkan iman yang benar. Ayub berpendapat bahwa tidak selalu Tuhan langsung menghukum orang fasik di dunia ini, maka dari itu kita harus tahu bahwa keadilan Allah atas orang fasik dan orang benar mungkin baru terjadi pada penghakiman kekal di akhir zaman nanti.
Sebagai bahan perenungan iman dan yang perlu kita tanamkan didalam di hati.
Allah berdaulat atas hidup orang fasik maupun orang benar, kalau saat ini orang fasik masih hidup enak enakan dan santai. Sementara orang benar menderita, itu sebenarnya hanya masalah waktu saja.
Allah juga tidak merasa di untungkan oleh sikap manusia dunia apapun yang di lakukan mereka terhadap Allah
*Ayub 22:3 (TB)*
Apakah ada manfaatnya bagi Yang Mahakuasa, kalau engkau benar, atau keuntungannya, kalau engkau hidup saleh?.
Marilah kita menjalani kehidupan ini dengan pandangan mata iman kita hanya tertuju kepada Yesus dengan segala kuasaNya.
Selamat beraktivitas Tuhan Yesus memberkati, Amin.
*PD.Autopia Malang*
ernawati eliyus .
Komentar
Posting Komentar