41848 Regi : Jagalah langkahmu,apabila berjalan ke rumah Allah
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.
Tema Renungan firman pagi ini :
*Jagalah langkahmu,apabila berjalan ke rumah Allah*
Bacaan firman:
*Pengkhotbah 5:1 (TSI)*
Ketika pergi ke rumah TUHAN, dengarkanlah apa yang diajarkan dan perhatikanlah baik-baik apa yang harus kamu lakukan. Jangan berbuat seperti orang bebal, yang hanya mempersembahkan kurban kepada TUHAN tanpa mengetahui apa arti dari persembahan itu sendiri. Dengan demikian tanpa sadar mereka melakukan kejahatan. Lebih baik mendengar ajaran di rumah TUHAN, daripada memberikan persembahan seperti orang bebal.
Kekasih Kristus yang di berkati Tuhan,marilah kita lebih dahulu menghayati kembali akan keberadaan Allah kita yang Kudus serta penuh Kuasa sebagaimana dalam
*1 Petrus 1:16 (TB)*
sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.
Dari situlah kita menjadi sadar bagaimana seharusnya persiapan hati, tubuh, jiwa roh kita ketika menghampiri tahtaNya. Jadi kita tidak boleh sembarangan, menghampiri tahtaNya, ketika kita menghadiri ibadah Minggu di gereja atau dalam moment lainya, baik dalam ibadah keluarga dan pribadi, yang kesemuanya untuk membangun persekutuan kita dengan Allah. Karena itu dalam memasuki rumah Allah harus dilaksanakan penuh kerendahan hati dengan khidmat dan bukan sembarangan atau dengan sambil lalu.
Karena beribadah kepada Allah bukan sebuah rutinitas tetapi hukumnya wajib karena kita sebagai anak anak Allah yang sungguh membutuhkan Allah dengan segala kuasaNya.
Mengingat kita hanyalah debu dan hanya sebuah hembusan nafas di hadapan Allah, karena itu dalam menghampiri tahta Allah jangan dengan terpaksa tetapi harus dengan kesungguhan hati baik dalam keadaan suka ataupun duka, hendaknya kita senantiasa mendekat melekat kepada Allah, dan dengan taat setia melakukan perintah Nya.
Ingat bahwa daging kita lemah, sehingga kita membutuhkan kekuatan dari Allah yang Maha Kuasa, sehingga betapa pentingnya kita terus membangun hubungan dengan Allah secara lebih intensif dan ketika menghampiri tahta Allah kita harus melepaskan segala hal yang duniawi dan harus tidak ada akar pahit kepada siapapun, supaya berkat Allah dapat mengalir dan kita rasakan dalam hidup kita.
Demikian juga dalam Ibadah di gereja atau di tempat persekutuan doa, kita tidak boleh menjadi hakim kepada yang menyampaikan firman Allah, karena nantinya kita akan kecewa.Tetapi yang harus diperhatikan dan dipahami bahwa firman Allah yang di sampaikan itu adalah Allah sendri.
Dalam penerimaan firman Allah yang kita dengar, yang kita terima harus dengan roh bukan dengan akal budi apalagi dengan memakai argumentasi manusia, serta tidak pilih pilih firman. Jika firmanNya menyenangkan hati,yang membuat hati terbuai dan terlena maka dengan senang hati menerimanya, namun ketika dirasa firman itu menghakimi atau menegur kita maka kita memberontak dan tidak mau menerimanya.
Ingatlah firman Tuhan ada kesabaran dan kekerasan itulah yang membuat iman kita dewasa, sebagaimana dalam
*Roma 11:22 (TB)*
Sebab itu perhatikanlah kemurahan Allah dan juga kekerasan-Nya, yaitu kekerasan atas orang-orang yang telah jatuh, tetapi atas kamu kemurahan-Nya, yaitu jika kamu tetap dalam kemurahan-Nya; jika tidak, kamu pun akan dipotong juga.
Marilah kita bersiap mendengar firmanNya dan berusaha melaksanakan perintahNya dengan memohon pertolongan kuasa Roh Kudus. Karena di saat kita mau menaati firmanNya atau mengabaikannya, Allah tidak merugi, tetapi justru kitalah yang rugi karena kita akan kehilangan berkat Nya.
*Ayub 35:6-7 (VMD)*
Jika engkau berdosa, itu tidak menyiksa Allah. Jika engkau mempunyai banyak dosa, itu tidak apa-apa kepada Allah.
Dan jika engkau baik, itu tidak menolong Allah. Ia tidak menerima apa pun dari engkau.
Menghampiri tahtaNya perlu ada pembasuhan diri baik secara jasmani dan rohani, pembasuhan diri mendalam mengakui segala dosa yang ada agar ditahirkan oleh Allah, dengan menghayati:
*Mazmur 51:12-14,16*.
Selamat pagi, selamat beraktivitas.
Tuhan Yesus memberkati, Amin.
*PD.Autopia Malang*
ernawati eliyus.
Komentar
Posting Komentar