41839 Regi : HIDUP HARUS TAKUT KEPADA ALLAH
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.
Selamat pagi para saudara terkasih dalam Kristus.
Semoga semua dalam keadaan baik dalam kasih kemurahan Tuhan kita Yesus Kristus.
Tema renungan pagi ini
*HIDUP HARUS TAKUT KEPADA ALLAH*
Berdasarkan firman Allah yang tertulis dalam:
*Lukas 12:1-7*
Nas:
*Lukas 12:4-5 (TB)*
⁴ Aku berkata kepadamu, hai sahabat-sahabat-Ku, janganlah kamu takut terhadap mereka yang dapat membunuh tubuh dan kemudian tidak dapat berbuat apa-apa lagi.
⁵Aku akan menunjukkan kepada kamu siapakah yang harus kamu takuti. Takutilah Dia, yang setelah membunuh, mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, takutilah Dia!
Firman Allah pada hari ini menampilkan Yesus Sang Guru Kehidupan yang mengajar para muridNya di antara kerumunan ribuan orang yang berdesak-desakan.
Fakta yang menarik bahwa Sang Guru tahu betul situasi psikologis para muridNya. Pada waktu itu mereka berada di atas angin. Mereka pernah disanjung oleh banyak orang ketika kembali dari perutusannya. Mereka bangga karena menjadi murid-murid Yesus Sang Guru yang penuh berkah wibawa dan kuasa, yang dengan tegas dan keras berani mengecam orang Farisi dan para ahli Taurat.
Demikian sehingga banyak orang yang “berdesak-desakan” mengalami euphoria dalam bahaya kesombongan dan lupa diri.
Fakta itu memberi tanda bahaya bagi para muridNya, sehingga mendorong Sang Guru untuk menegaskan tiga hal ini:
Pertama,
*Waspadalah terhadap ragi, yaitu kemunafikan kaum Farisi!*
Dengan kewaspadaan ini Yesus ingin agar para muridNya sadar bahwa diri mereka sedang “berdesak-desakan” dengan cara merasa, berpikir, dan bertindak seperti orang Farisi. Ia menghendaki agar tidak ada seorang pun muridNya yang terbawa arus zaman (lingkungan dan peradaban), tetapi tetap kokoh bertahan walau menghadapi sikon sulit sekalipun dalam tugas perutusan demi membawa sukacita dan keselamatan bagi semua.
Kedua,
*Janganlah takut* Ketakutan adalah ekspresi manusiawi yang kerap muncul karena kekuatan diri tidak sanggup menghadapi kekuatan dari luar dirinya. Yesus ingin agar para murid tidak takut. Sebab ketakutan justru akan mengaburkan iman. Mereka jangan sampai “berdesak-desakan” takut akan hal-hal duniawi yang tidak perlu itu.
Ketiga,
*Kamu lebih berharga!*
Yesus tahu bahwa para muridNya yang sementara “berdesak-desakan” ini bisa terhimpit, kesakitan, dan kehilangan harapan, bahkan mundur dan tertinggal. Tidak sedikit orang yang menilai dirinya tidak mampu bersaing, sehingga memilih tidak berperan. Padahal Yesus menghendaki agar mereka yang telah dibekali dengan aneka talenta dan kebajikan berani berkiprah dalam menghadapi tantangan/desakan dunia.
Para murid harus punya jati diri dan transparansi, tidak bertopeng, tidak tergerus oleh arus zaman, tidak jatuh ke dalam kemunafikan!
Sebagai murid-murid Kristus, janganlah merasa sendirian ketika menghadapi desakan dunia! Menjadi orang yang melaksanakan kebaikan tidak pernah sendirian! Menjadi orang beriman Kristiani juga tidak pernah sendirian. Tetaplah kita memiliki keyakinan bahwa kita tidak sendirian dan tetap lebih berharga di hadapan Allah.
Untuk menutup renungan ini mari kita ingat syair lagu *“Hidupmu berharga bagi Allah”*
_Hidupmu berharga bagi Allah_
_Tiada yang tak berkenan di hadapanNya_
_Dia ciptakan kau seturut gambarNya_
_Sungguh terlalu indah kau bagi Dia_
_Dia berikan kasihNya bagi kita_
_Dia tlah relakan segala galanya_
_Dia disalib tuk tebus dosa kita_
_Karna hidupmu sangatlah berharga_
_Buluh yang terkulai_
_Takkan dipatahkanNya_
_Dia kan jadikan indah_
_Sungguh lebih berharga_
_Sumbu yang tlah pudar_
_Takkan dipadamkanNya_
_Dia kan jadikan terang_
_Untuk kemuliaanNya_
Marilah dengan tegar penuh iman kepada Yesus, kita jalani kehidupan anugerahNya.
Kata dan perbuatan kita haruslah selaras dengan firman dan kehendakNya.
Selamat melanjutkan aktivitas.
Tuhan Yesus memberkati, amin.
*PD Autopia Malang*
*Susi Indung*
Komentar
Posting Komentar