41853 Regi : MELAKSANAKAN PERUTUSAN DARI ALLAH
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.
Para saudara kekasih Kristus, firman renungan pagi ini tentang:
*MELAKSANAKAN PERUTUSAN DARI ALLAH*
Bacaan FirmanNya dari
*Injil Matius 25:14-30.*
Nas:
*Matius 25:29( (TB)*
Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.
Para saudara kekasih Kristus, dalam Injil hari ini disampaikan bahwa akan tiba saatnya kita harus mempertanggung jawabkan apapun yang Tuhan telah percayakan kepada kita lewat *perumpamaan tentang talenta*.
Kedatangan Yesus kembali ke dunia diumpamakan seperti seorang tuan yang bepergian ke luar negeri dan mempercayakan hartanya kepada hamba-hambanya. Ada yang dipercayakan 5 talenta memperoleh laba 5 talenta, ada yang 2 talenta memperoleh laba 2 talenta, tetapi yang diberi *1 talenta* tetap tidak mendapatkan laba dan kembali 1talenta.
Hamba pertama dan kedua mendapat pujian,
*"Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia .Engkau telah setia memikul tanggungjawab dalam hal yang kecil maka aku akan memberikan kepadamu tanggungjawab dalam hal yang besar"*
Sedangkan hamba yang ketiga datang dengan tangan hampa, menutupi kemalasannya dengan argumen dan alasan bahkan fitnah yang kejam kepada tuannya.
Hamba ketiga itu disebut *hamba yang jahat dan malas!*
Perumpamaan itu untuk menandaskan tentang kedatangan Tuhan Yesus kedua kalinya yaitu saat IA memanggil kita kembali kepada-Nya dan IA akan meminta pertanggungjawaban dari kita. Artinya selama kita masih hidup di dunia ini apa yang sudah kita hasilkan, apakah talenta yang sudah diberikan, dipercayakan kepada kita sudah berbuah seperti hamba yang mendapatkan 2 atau 5 talenta, atau justru kita seperti hamba yang mendapatkan 1 talenta dan tidak berbuah, oleh karena itu selama kita hidup hendaknya bisa produktif dalam pekerjaan Tuhan, agar kita disebut hamba yang baik dan setia yang pada akhirnya mendapatkan kepercayaan melakukan tugas yang lebih besar dari Tuhan Yesus.
Atau dengan pengertian lain melalui perumpamaan itu, Tuhan juga menitipkan hartaNya kepada kita sebagai hamba-hambaNya, maka jangan dipendam,tetapi dikelola, dikembangkan dan diberdayakan supaya berganda sesuai dengan panggilan kita masing-masing
sebagai: rohaniawan, keluarga,anak,harta kekayaan, bakat, kemampuan, waktu dll.
Tuhan tidak berkenan jika hartanya kembali begitu saja, tetapi harus membuahkan hasil. Jika kita setia pada perkara kecil, maka kita juga akan dapat setia dalam perkara besar. Jika kita setia kepada Tuhan selama menghayati panggilan / perutusan itu, maka Tuhan juga akan mempercayakan kehidupan yang kekal kepada kita.
Hidup adalah sebuah kesempatan, artinya selama kita hidup itu selalu kita wajib bersiap diri
melakukan hal-hal yang luhur dan mulia.
Suatu saat kita semua akan berada dalam situasi diri sudah lemah, mungkin karena sakit, usia tua dll tetapi kita telah berbuat sesuatu yang berarti walaupun itu hal yang kecil.
Kita lakukan semua itu dengan hati yang tulus, tidak mengharapkan balasan apapun.
Semoga niat kita berkenan di hadirat Allah dan sesama kita.
Selamat pagi, selamat beraktivitas.
Tuhan Yesus memberkati niat luhur kita.
A m i n .
*PD Autopia Malang*
*Susi Indung*
Komentar
Posting Komentar