41581 Regi : Kasih Allah tak terbatas
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach
Kekasih Kristus.
Renungan firman Tuhan pagi ini, diambil dari
*Mazmur 22:25 (TB)*
Sebab Ia tidak memandang hina ataupun merasa jijik kesengsaraan orang yang tertindas, dan Ia tidak menyembunyikan wajah-Nya kepada orang itu, dan Ia mendengar ketika orang itu berteriak minta tolong kepada-Nya.
Tema
*Kasih Allah tak terbatas*
Mari kita berdoa
*Allah Bapa yang ku sembah dalam Tuhan Yesus, kiranya berkenan memberikan roh hikmat, kebijaksanaan, pengertian dan kemampuan agar aku dapat memahami dan melakukan firman HU, amin*
Selama hidup, kita tidak akan pernah luput dari masalah atau pergumulan hidup.
Setiap manusia tanpa terkecuali pasti menghadapi masalah, tidak memandang siapa mereka apa kedudukannya, pangkatnya atau apapun yang dimilikinya entah kaya miskin, pandai bodoh dan apapun kondisi manusia, pasti pernah mengalami pergumulan hidup.
Begitu juga dalam perjalanan iman kekristenan kita, Tuhan tidak pernah berjanji bahwa setelah kita mengikut Dia, kita akan terbebas dari masalah, tetapi Tuhan berjanji bahwa di dalam Dia selalu ada pertolongan dan jalan keluar dan melalui kuasa Roh KudusNya Tuhan akan menopang, menguatkan dan menyertai kita.
Namun yang menjadi permasalahan terkadang kita tidak sabar melewati proses yang Allah berikan ini, kita tidak sabar, lebih mudah untuk bersungut-sungut, kuatir dan meragukan kuasa Allah.
Tidak jarang kitapun mengambil langkah penyelesaian menurut akal budi kita sendiri, tanpa mau menanti jalan Tuhan yang dirasa sangat lambat.
Kita tidak sadar bahwa pergumulan dan permasalahan hidup ini Allah ijinkan agar kita menyadari bahwa kita ini tak berdaya, lemah dan butuh pertolongan yang sanggup membebaskan kita dari pergumulan hidup itu. Kita lupa bahwa firman Tuhan yang mengatakan
*Wahyu 3:19 (TB)*
Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!
Jadi seharusnya kita pahami ketika pergumulan Allah ijinkan itu adalah salah satu bentuk betapa besar kasih Allah kepada kita. Kasih dinyatakan dengan tegoran dan hajaran Tuhan lewat permasalahan hidup, agar kita sadar bahwa dalam hidup ini masih ada banyak hal yang belum berkenan kepada Allah. Sehingga proses pemurnian iman itu Allah perkenan terjadi dalam hidup setiap orang yang dikasihiNya.
Namun sebagaimana ayat nas di atas, Allah tidak memandang jijik atau hina terhadap orang orang yang tertindas dan Allah juga tidak menyembunyikan wajah-Nya untuk menjawab dan menolong kita, ketika kita mau datang berseru, berteriak dengan kesungguhan hati minta tolong kepada-Nya.
Permasalahannya hal ini sering kita lupakan dan sudah menjadi sifat alamiah manusia jika dalam marabahaya, terancam, tertekan dan menemui jalan buntu tak jarang kita langsung mengeluh, berani marah dan mempersalahkan Tuhan, ingat terkadang badai dan gelombang diijinkan Tuhan terjadi untuk menguji kualitas iman percaya kita, apakah kita mau berharap kepadaNya atau meninggalkanNya adalah sebuah pilihan. Sehingga kondisi ini membuat kita tawar hati yang pada akhirnya menjadikan kekuatan kita semakin kecil
*Amsal 24:10 (TB)*
Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu.
Namun ketika kita tahan uji melewati semua persoalan hidup ini yakinlah janji Tuhan akan digenapi, terlebih lagi jika hidup kita benar dan layak di hadapan Allah, pasti IA tidak akan menegakkan atau membiarkannya berjalan sendiri, sebab IA tidak rela hati membiarkan anak anakNya tertindas dan IA juga tidak selamanya mendendam atau mengucilkan anak anak manusia sebagaimana kasihNya yang dinyatakan dalam
*Ratapan 3:31-33 (TB)*
Karena tidak untuk selama-lamanya Tuhan mengucilkan.
Karena walau Ia mendatangkan susah, Ia juga menyayangi menurut kebesaran kasih setia-Nya.
Karena tidak dengan rela hati Ia menindas dan merisaukan anak-anak manusia.
Jika demikian apakah kita harus mengeluh, kuatir, marah dan tidak percaya kepada kasih Allah yang sedemikian besar itu?
Sekalilagi wujud kasih Allah bisa dinyatakan dengan berbagai macam hal sebagaimana yang Allah kehendaki, bisa melalui berkat-berkat yang menyenangkan hati atau hal hal yang mendatangkan susah atau kelemahan.
Karena itu mohonlah hikmat Roh Kudus agar kita dimampukan mengerti dan memahami apa maksud hajaran dan didikan Allah, sehingga kita tidak salah langkah atau putus asa dalam menghadapinya.
Selamat pagi, selamat beraktivitas, Tuhan Yesus memberkati, amin.
*PD Autopia Malang*
Wibisono
Komentar
Posting Komentar